Berita Viral

Heboh Skandal Pejabat Pemkab Tapanuli Utara dan Wanita ASN Pemprov Jabar

Sebuah video tidak senonoh yang menampilkan dua orang dengan wajah mirip ASN Pemprov Jabar berinisial TS dan IS menjadi viral di media sosial.

|
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: fitriadi
Bangka Pos/ Teddy Malaka
Disensor 

BANGKAPOS.COM - Sosok pejabat berinisial TS dan seorang ASN perempuan inisial IS terlibat dalam video syur menjadi viral.

Sebuah video tidak senonoh yang menampilkan dua orang dengan wajah mirip ASN Pemprov Jabar berinisial TS dan pejabat Pemkab Tapanuli Utara berinisial IS menjadi viral di media sosial.

Polres Tapanuli Utara telah memeriksa IS, seorang pria pejabat ASN Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara yang wajahnya mirip dengan salah satu pemeran dalam video tersebut.

Sementara itu, TS yang wajahnya mirip pemeran perempuan, saat ini bertugas di Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Sumasna, mengonfirmasi bahwa ada seorang ASN wanita berinisial TS yang merupakan pindahan dari Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara.

Ia diduga menjadi pemeran perempuan dalam video tidak senonoh bersama Sekretaris Daerah Tapanuli Utara, IS.

Sumasna menjelaskan bahwa pada tahun 2022, ASN berinisial TS pindah dari Tapanuli Utara ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Barat.

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Polres Tapanuli Utara terkait dengan pemeran wanita video syur tersebut.

"Kami BKD Jawa Barat sedang mengumpulkan informasi. Katanya pernah ada informasi indikasi (video syur) tidak ada tindak lanjut, karena tidak ada bukti."

 "Sekarang kami posisi menyiapkan dokumen dan menunggu urusan di Polres Tapanuli Utara dulu," ujar Sumasna saat dihubungi, Kamis (20/6/2024).

Sumasna mengatakan jika benar pemeran wanita video syur tersebut merupakan ASN DPMD Jabar, maka Pemprov Jabar akan mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi disiplin.

"Kita di posisi memastikan, apakah betul video yang bersangkutan segala macam. Begitu terbukti, kami di pegawaian ada urusan di pelanggaran disiplinnya," ucapnya.

Dilansir Tribunnews, Polres Taput melayangkan panggilan kepada pemeran wanita video syur yang diduga mirip oknum ASN inisial TS.

Saat ini TS sebagai ASN di Dinas PMD Pemprov Jawa Barat.

Hal itu setelah Polres Tapanuli Utara telah memeriksa Sekretaris Daerah (Sekda) Tapanuli Utara (Taput) Indra Simaremare (IS) pada Senin (10/6/2024), terkait video syur yang diduga mirip dirinya.

Dalam pemeriksaan, Sekda Indra Simaremare membantah jika dirinya adalah pemeran laki-laki dalam video mesum yang beredar luas belakangan

"Pada Senin 10 Juni 2024, IS sudah diperiksa di Polres Taput. Hasil keterangan yang diperoleh penyidik, bahwa IS tidak mengakui bahwa dirinya yang ada dalam video (syur) tersebut," kata Kepala Seksi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing, Rabu (19/6/2024).

"Pengakuan atas terperiksa bukanlah merupakan satu-satunya poin yang dibutuhkan untuk membuka kasus ini secara terang benderang,” kata Aiptu Walpon.

Polres juga telah memeriksa empat orang saksi yang mengaku pernah menonton video tersebut secara langsung, masing-masing saksi berinisial TS, BP, RGS, dan RBL.

Kini, Polres Taput sudah melayangkan panggilan kepada pemeran wanitanya yang diduga mirip inisial TS. Saat ini TS sebagai ASN di Dinas PMD Pemprov Jawa Barat.

Aiptu Walpo menyampaikan, pihaknya juga akan berkonsultasi dengan ahli hukum pidana, untuk memastikan kebenaran video tersebut.

Menurut Alpon, sejauh ini pihak Polres Taput masih cari barang bukti lainnya yakni video seutuhnya. Dimaksudkan guna mempermudah proses penyelidikan.

"Video tersebut sedang kita cari siapa orang yang memilikinya. Dari keterangan saksi yang kita periksa, sudah diberitahukan orang yang memiliki video dan foto itu."

"Nantinya orang yang memiliki video dan foto itu, akan kita panggil untuk mengetahui dari mana sumber video itu, serta keaslian video itu," ucap Walpon.

Walpon mengungkapkan, dalam pengusutan video mesum yang viral itu, Polres Tapanuli Utara sudah mempersiapkan langkah-langkah penyelidikan ke depannya, termasuk akan berkordinasi dengan Tim IT Polri.

"Untuk memastikannya akan kita bawa ke ahli IT atau forensik, untuk mengetahui keasliannya. Penyelidikan masih sedang berjalan hingga saat ini," ujar Walpon. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved