Ibadah Haji

Kakek Umar Lega Bisa Berhaji Usai Tak Sadarkan Diri, Safari Wukuf Naik Ambulans ke Arafah

Umar Sida Mallo akhirnya lega, niatnya berhaji terwujud sudah, meski menuntaskan niat baiknya ini dengan kondisi fisik yang sangat lemah.

Editor: fitriadi
istimewa
Ilustrasi: Jemaah haji asal Bangka Belitung sebelum melaksanakan ibadah wukuf di Padang Arafah singgah di Musdalifah, Arab Saudi sebelum ke Mina. 

BANGKAPOS.COM, MEKAH -Kementerian Agama menerapkan pola safari wukuf yaitu memberangkatkan jemaah calon haji Indonesia yang sakit dan tidak mampu berjalan menuju Arafah untuk wukuf.

Safari wukuf biasanya menggunakan ambulans atau mobil tanpa menginap dan hanya beberapa jam saja di Arafah tanpa menginap.

Satu di antara jemaah haji Indonesia yang safari wukuf adalah Umar Sida Mallo.

Kakek Umar akhirnya lega, niatnya berhaji terwujud sudah, meski menuntaskan niat baiknya ini dengan kondisi fisik yang sangat lemah.

Kakek berusia 70 tahunan ini termasuk dari 300 jemaah haji yang disafariwukufkan.

Saat mengikuti safari wukuf pun, Kakek Umar harus melalui jalan berliku.

Menjelang waktu wukuf pada Sabtu, 15 Juni 2024 bertepatan dengan 9 Dzulhijjah 1445 H, kondisi fisiknya tiba-tiba drop.

Menjelang diberangkatkan bersama 300 rekan sesama jemaah haji ke Arafah, kakek Umar tiba-tiba lemas di kamar mandi dan tidak sadarkan diri.

Beruntung kondisinya langsung diketahui tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH) yaitu tim penanganan kesehatan khusus menghadapi kedaruratan yang dibentuk Kementerian Agama (Kemenag).

Koordinator safari wukuf, dr Meldy Muzada Elfa dari PKO3JH mengatakan Umar ditemukan saat petugas haji sedari pagi sudah berjibaku menyiapkan jemaah safari wukuf untuk berangkat ke arafah menggunakan bus.

"Menjelang pukul 6, saat jemaah sudah mulai dipersiapkan dengan kain ihram, tiba-tiba terdapat panggilan darurat ada jemaah lemas, tak sadarkan diri. Kami petugas haji PKP3JH tak ingin lambat segera menemui jemaah itu," kata dr Meldy Muzada Elfa kepada Media Center Haji (MCH) 2024, termasuk reporter Tribunnews.com.

Tak menunggu lama, Petugas PKP3JH dengan siap siaga langsung datang ke kamar jemaah yang berada di lantai 2.

Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan pasien tidak sadar, tekanan darah turun, nadi meningkat, saturasi turun dan gula darah menurun.

Tim, kata dr. Meldy kakek Umar mengalami hipoglikemia dengan dehidrasi.

"Pembelian terapi cepat dilakukan oleh kawan-kawan Setelah diberikan pemberian cairan gula (dextrose 40 persen), guyur cairan dan pemberian oksigen akhirnya kesadaran membaik, namun pasien masih lemas," kata Meldy.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved