Sosok I Nyoman Nuarta Perancang Istana Garuda IKN yang Dikritik Mirip Kelelawar, Seniman Lulusan ITB
I Nyoman Nuarta merupakan seniman patung lulusan ITB asal Tabanan Bali yang satu di antara karyanya, Istana Garuda IKN dikritik mirip kelelawar.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Tak hanya bergabung dengan komunitas di dalam negeri, Nyoman juga ikut dalam organisasi internasional seperti International Sculpture Center Washington, Amerika Serikat (AS), dan Royal British Sculpture Society, Inggris.
Pada 2021, ia menerima gelar Doktor Honoris Causa sebagai Tokoh Culturepreneur dalam Bidang Ilmu Seni Rupa (Patung).
Seniman asal Bali ini sudah membuat beberapa patung terkenal di Indonesia, yaitu Patung Garuda Wisnu Kencana di Badung, Bali, Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya, Jawa Timur, Monumen Proklamasi Indonesia di Jakarta, Tugu Zapin di Pekanbaru, Riau, dan terakhir Istana IKN di Kalimantan Timur.
Baca juga: Kisah Puteri Indonesia Malut Gusti Chairunnysa Soal Hubungan dengan Abdul Ghani Kasuba :Saya 10 Kali
Jawabannya atas Istana Garuda IKN yang Dikritik Mirip Kelelawar
Nyoman Nuarta punya pengalaman menghadapi kritik terhadap karya-karyanya.
Bukan hanya saat merancang IKN, tetapi juga saat membangun karya monumentarnya yakni patung GWK di Bali.
Sehingga ketika Nyoman Nuarta dikritik saat membangun istana IKN, ia menganggapnya sebagai hal yang biasa.
Nyoman mengaku tak masalah dan sudah biasa menerima kritik.
Namun, dia berharap agar kritikan yang diberikan tidak dikaitkan dengan isu agama.
"Kalau orang mengkritik ini udah biasa, saya sudah dari zaman mahasiswa udah dikritik kok, enggak ada masalah gitu, tapi jangan bawa-bawa agama, jangan bawa-bawa itu, enggak ada urusan. Kan nanti orang lain tersinggung, apa urusannya. Itu ada sampai bawa-bawa agama, karena orang Bali, karena orang Hindu, apalah gitu, jauh banget," kata Nyoman seperti dikutip dari Antara, Sabtu (10/8/2024) dilansir Tribun Jateng.
Ia mengungkap, saat membangun GWK, dirinya dikritik oleh orang Bali sendiri.

Ia juga tidak mendapat dukungan perbankan saat menggarap proyek itu, meski punya aset yang cukup sebagai jaminan.
Kini, GWK menjadi ikon Bali dan Indonesia di mata internasional. Gelaran acara yang mengundang pemimpin negara-negara dunia seperti G20 juga diadakan di Kompleks GWK.
"Dulu yang di GWK itu, 28 tahun saya dikritik habis oleh orang Bali sendiri, dituduh macam-macam, saya itu sampai didemo, diancam segala macam, dianggap saya perusak budaya Bali," terang Nyoman.
"Saya jalan sendiri, pemerintah enggak mau bantu saya, enggak ada satu bank pun yang mau bantu saya. Salah satu bank pun enggak mau membantu saya, padahal aset saya waktu itu sudah Rp1,3 triliun, dulu aset tanah kita 80 hektare," ujarnya.
Besarnya Cinta Kakek Nenek Rawat Tiga Cucu yang Ditinggal Ayah dan Ibu di Karangasem Bali |
![]() |
---|
Sosok Tomy Winata Konglomerat yang Kini Incar IKN, Kecilnya Berjualan Es Loli dan Mencuci Mobil |
![]() |
---|
Siapa Tomy Winata? Perusahaannya Incar IKN, Konglomerat Top Punya Sederet Bisnis Strategis |
![]() |
---|
Bukan di IKN, Pusat Perayaan Hut Ke-80 kemerdekaan Bangsa Indonesia di Jakarta, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Jakarta Jadi Tuan Rumah Upacara HUT ke-80 RI, Ini Alasan Pemerintah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.