Breaking News

Berita Bangka Selatan

Tuntut Ganti Rugi Lahan, Warga Sadai Blokade Pintu Kawasan Industri Sadai

Aksi tersebut dilakukan warga lantaran kesal tuntutan ganti rugi lahan mereka belum terealisasi hingga saat ini

Istimewa
Sejumlah tuntutan massa aksi saat memblokade pintu gerbang Kawasan Industri Sadai (KIS) di Desa Sadai, Kamis (15/8/2024). Aksi itu dilakukan warga karena kesal uang ganti rugi lahan belum dibayarkan hingga saat ini. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Sejumlah masyarakat Desa Sadai, Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung memblokade pintu masuk Kawasan Industri Sadai (KIS), Kamis (15/8/2024).

Aksi tersebut dilakukan warga lantaran kesal tuntutan ganti rugi lahan mereka belum terealisasi hingga saat ini. Khususnya ganti rugi yang dijanjikan oleh pihak perusahaan yang beroperasi di kawasan industri itu.

Kepala Desa Sadai, M. Amin tak menampik bahwa terdapat sejumlah warganya yang menggelar aksi di pintu masuk KIS. Sebagian besar warga menurut kepada manajemen perusahaan pengelola KIS terkait kejelasan masalah ganti rugi lahan. Diduga terdapat beberapa hektare lahan milik warga yang ikut tergarap oleh pihak pengembang.

“Memang benar (Warga menggelar aksi di pintu masuk KIS), mereka meminta agar terealisasikan masalah ganti rugi lahan yang belum dibayar,” kata dia kepada Bangkapos.com, Kamis (15/8/2024) malam.

M. Amin memaparkan, kemarahan warga semakin menjadi setelah sebelumnya pihak pengembang KIS berjanji akan menemui masyarakat yang terimbas pembangunan proyek tersebut.

Sayangnya, hingga kini pengembang tidak pernah menemui masyarakat yang lahannya diduga belum diganti rugi. Menurutnya, permasalah itu sudah terjadi sejak tahun 2023 silam. Pihaknya juga tidak pernah mengetahui pasti luasan lahan warga yang belum diganti rugi.

Pemerintah desa juga telah berupaya mencarikan solusi yang terbaik bagi kedua belah pihak, baik itu pengembang maupun masyarakat melalui mediasi. Namun sayangnya hingga detik ini belum ada solusi yang diberikan oleh pihak pengembang.

Begitu pula petinggi ataupun atasan dari pihak pengembang KIS, diakui M. Amin tidak pernah ada itikad baik untuk datang saat dilakukan mediasi. Mereka hanya memerintahkan sejumlah pegawainya untuk hadir, lebih parahnya pegawai tersebut tidak mengetahui seluk-beluk permasalahan.

“Pegawainya banyak tidak tahu, jadi saya bilang kalau tidak tahu kenapa hadir. Saya juga kurang tahu berapa luasan lahan yang belum diganti rugi,” papar M. Amin.

Meskipun begitu sebagai kepala desa dirinya sudah pernah mencegah agar warga tidak melakukan aksi. Karena kekesalan warga yang sudah tidak bisa dibendung dan kembali memuncak akhirnya terjadi aksi blokade pintu masuk KIS hari ini. Sejatinya masyarakat setempat hanya meminta hak mereka segera diselesaikan.

“Warga kami hanya meminta hak mereka saja, dan kekesalan warga ini sudah memuncak,” sebutnya.

Terpisah Camat Tukak Sadai, Felly Husaini Melvin bilang, pihaknya bersama pemerintah desa sudah berusaha agar warga sabar dalam masalah ini. Pemerintah kecamatan sebelumnya telah bertemu dengan pihak perusahaan bersama warga sebanyak dua kali.

Akan tetapi sampai detik ini belum ada titik terang terkait ganti rugi lahan tersebut. Pihaknya dalam masalah ini hanya sebatas sebagai mediator antara kedua belah pihak.

Dengan harapan permasalahan ganti rugi lahan bisa diselesaikan secepatnya. Apalagi di lokasi tersebut sudah berdiri dua perusahaan besar, sehingga mereka merasa terganggu dengan adanya demo ini. Saat kegiatan berlangsung perwakilan perusahaan juga tidak ada yang menemui para massa aksi. Tentunya kondisi ini sangat disesalkan karena tidak ada titik terang dari masalah ini serta perealisasian yang sudah dijanjikan.

“Kami berharap agar pihak perusahaan bisa menyelesaikan masalah ini, karena kami pemerintah hanya sebatas sebagai penengah saja dan tidak ada maksud maupun tujuan lainnya, murni sebagai penengah antara masyarakat serta perusahaan,” ujar Felly.

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved