Berita Viral

Siapa Mulyono yang Dikaitkan dengan Joko Widodo hingga Trending di X

Lantas siapa Mulyono dan apa hubungannya dengan Joko Widodo? Terkuak ternyata Mulyono adalah nama kecil Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Bangkapos.com / Tribun / Kompas.com
Siapa Mulyono yang Dikaitkan dengan Joko Widodo hingga Trending di X 

Jokowi lulus dari UGM tahun 1985 dengan skripsi berjudul “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta”.

Setahun setelah lulus, Jokowi menikah dengan Iriana pada 24 Desember 1986.

Dari pernikahan tersebut, Jokowi dan Iriana dikaruniai dua anak laki-laki dan satu anak perempuan.

Mereka adalah Gibran Rakabuming Raka (1987), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1994).

Indonesia Darurat Demokrasi, Rakyat Sipil: Selamatkan Konstitusi, Turunkan Jokowi!

Kelompok massa yang memberi dukungan kepada Mahkamah Konstitusi (MK) di Jalan Medan Merdeka Barat, Kamis (22/8/2024), bergerak ke Gedung DPR RI.

Mereka yang terdiri dari guru besar, akademisi, dan aktivis 1998, itu bergabung dengan massa aksi di depan Gedung DPR RI, Senayan.

Rakyat Indonesia menilai keputusan Badan Legislasi DPR untuk menolak putusan MK merupakan bentuk nyata pengkhianatan terhadap cita-cita proklamasi dan kedaulatan rakyat. 

Pemerintah dan DPR dianggap melakukan pembangkakan terhadap konstitusi, hingga merampok hak rakyat atas demokrasi.

"Karena itu, kita ke Gedung DPR untuk menyetop DPR melakukan langkah-langkah binal, langkah-langkah brutalnya. Atau (DPR) dibubarkan oleh rakyat!” ujar Jubir Maklumat Juanda, Alif Ilman saat orasi di depan Gedung MK, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2024).

Sebagian massa yang ada di depan MK juga didorong untuk bisa mengikuti aksi Kamisan yang akan diadakan pada pukul 15.00 WIB di Taman Pandang, Istana Merdeka.

Massa membubarkan diri setelah sejumlah perwakilan mereka diterima langsung oleh Juru Bicara MK, Fajar Laksono dan anggota MKMK, Yuliandri.

Dalam pertemuan dan diskusi itu, perwakilan massa menyampaikan sejumlah catatan dan sikap mereka terhadap situasi demokrasi saat ini.

 “Kami para guru besar, akademisi, aktivis pro demokrasi, civil society dan aktivis 1998 menyatakan, telah terjadi pelanggaran secara sistematis terhadap konstitusi UUD 1945 oleh penguasa yang telah menjalankan kekuasaan secara autocratic legalism dan korup,” ujar mantan kader Partai Golkar Wanda Hamidah dalam pertemuan dengan pihak MK.

Massa juga menyatakan dukungan mereka terhadap putusan MK yang dinilai pro demokrasi, terutama terkait dengan putusan 60 dan 74 tahun 2024.

Sebelumnya, Aktivis 1998 dan para akademisi memekikkan “Selamatkan demokrasi”, “Selamatkan Konstitusi” saat tiba di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) untuk melakukan aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan MK terkait dengan UU Pilkada.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved