Profil Meutya Hafid, Diisukan Bakal jadi Menkominfo Gantikan Budi Arie, Sudah Diusulkan Golkar

Sekjen Golkar Sarmuji mengatakan bahwa nama Meutya Hafid sudah diusulkan masuk kabinet era kepemimpinan Prabowo Subianto...

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Bangkapos.com / Tribun / Kompas.com
Profil Meutya Hafid, Diisukan Bakal jadi Menkominfo Gantikan Budi Arie, Sudah Diusulkan Golkar 

BANGKAPOS.COM -- Menjelang berakhirnya masa jabatan Presiden Jokowi, sejumlah nama dikabarkan akan mengisi posisi penting di pemerintahan selanjutnya.

Nama Meutya Hafid belakangan mencuat diisukan akan menggantikan Budi Arie menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika pada pemerintahan Prabowo Subianto.

Sekjen Golkar Sarmuji mengatakan bahwa nama Meutya Hafid sudah diusulkan masuk kabinet era kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.

"Yang jelas Meutya dimasukkan dalam daftar yang usulan," kata Sarmuji saat diwawancarai di Kompleks DPR, Rabu (2/10/2024).

Namun, Sarmuji menuturkan bahwa dirinya belum mengetahui pasti Meutya Hafid akan ditempatkan di kementerian mana.

"Namun, posisinya seperti apa, presiden terpilih yang akan menentukan," ungkap dia.

Profil Meutya Hafid

Meutya Viada Hafid sering dikenal dengan Meutya Hafid.

Meutya Viada Hafid lahir pada 3 Mei 1978 di Bandung, Jawa Barat.

Namun, Meutya Viada Hafid besar di Jakarta.

Meutya Viada Hafid merupakan anak dari pasangan Anwar Hafid dan Metty Hafid.

Meutya Viada Hafid menempuh pendidikan di SD Menteng 02.

Kemudian Meutya Viada Hafid melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Jakarta dan SMA N 8 Jakarta, dikutip dari Tribunnewswiki.com.

Meutya Viada Hafid lalu memutuskan untuk ke luar negeri dan melanjutkan sekolahnya di Crescent Girl School Singapore.

Meutya Viada Hafid merupakan lulusan UNSW Sydney Australia jurusan Manufacturing Engineering.

Saat ini, Meutya Viada Hafid menjabat sebagai Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar 2019-2024, diktuip dari partaigolkar.com.

Selain itu, Meutya Viada Hafid juga menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI.

Perjalanan Karier Meutya Viada Hafid Sebagai Jurnalis

Meutya Viada Hafid setelah menyelesaikan kuliahnya, bekerja sebagai reporter di Metro TV.

Kemudian Meutya Viada Hafid melaunching buku '168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak' pada 28 September 2007.

Meutya Viada Hafid lalu terpilih sebagai pemenang Penghargaan Jurnalistik Elizabeth O'Neill, dari pemerintah Australia pada 11 Oktober 2007.

Setelah itu Meutya Viada Hafid berhasil mendapatkan penghargaan kategori Jurnalis medan Media Australia 2008 pada 19 februari 2008.

Meutya lalu menjadi satu di antara lima Tokoh Pers Inspiratif Indonesia versi Mizan pada 9 Februari 2012.

Perjalanan Politik Meutya Viada Hafid

Meutya Viada Hafid diminta oleh Burhanudin Napitulu untuk masuk ke Partai Golkar pada tahun 2009.

Kemudian Meutya mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Partai Golkar yang mewakili rakyat Kota Medan, Dapil 1, Sumatera Utara.

Sayangnya ia belum terpilih.

Kegegalannya tidak membuat Meutya Viada Hafid menyerah.

Meutya Viada Hafid kemudian ikut pada pesta Pilkada di Binjai.

Untuk menuju Walikota dan Wakil Waki Kota Binjai periode 2010-2015, Meutya Viada Hafid berpasangan dengan H Dhani Setiawan Isma S,Sos.

Namun, Meutya Viada Hafid belum beruntung.

Meutya Viada Hafid kemudian menggantikan Burhanudin Napitupulu menjadi anggota DPR antar waktu dari Partai Golkar pada Agustus 2010.

Meutya Viada Hafid berada di Komisi XI.

Saat itu, Meutya Viada Hafid menjadi salah satu anggota delegasi parlemen Indonesia ke sidang Inter-Parliamentary Union di Bern (12-21 Oktober 2011).

Meutya Viada Hafid dilantik sebagai anggota Komisi I DPR RI pada Oktober 2014.

Riwayat Pendidikan Meutya Viada Hafid

Berikut riwayat pendidikan Meutya Viada Hafid yang dikutip dari dpr.go.id:

- SDN 02 Menteng (1984-1990)

- SMPN 1 Cikini (1990-1993)

- Crescent Girls School (1993-1996)

- Manufacturing Engineering, The University of New SouthWales Sidney (1996-2000)

- Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2015-2018)

Ringkasan Pekerjaan

- Jurnalis Metro TV (2001-2008)

- Anggota MPR/DPR RI: 2009 - 2014

- Anggota MPR/DPR RI: 2014-2019

Digadang jadi Menkominfo Kabinet Prabowo-Gibran

Meutya Hafid digadang-gadang masuk Kabinet Prabowo-Gibran.

Jabatan yang bajal diembannya adalah Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) 

Akhir pekan lalu, politisi Partai Golkar ini dipanggil Prabowo Subianto ke kediaman presiden terpilih di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/9/2024).

Namun Meutya menegaskan tidak ada tawaran menjadi menteri Kabinet Prabowo-Gibran dalam pertemuan tersebut.

"Enggak, enggak ada tawaran," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2024), dikutip dari Kompas.com.

Meutya Hafid menegaskan bahwa ia tidak ikut campur soal penyusunan kabinet karena hal itu merupakan hak prerogatif presiden terpilih.

"Belum ada, dan saya kan enggak terlibat dalam pembahasan menteri. Itu prerogatif presiden, jangan diduga-duga. Kita tunggu saja nanti," kata Meutya.

Menurut Meutya, ia datang menemui Prabowo dalam kapasitasnya sebagai ketua Komisi Komisi I DPR RI periode 2019-2024.

Ia mengingatkan, Komisi I DPR adalah mitra kerja Prabowo karena Prabowo juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju.

"Kalau dengan beliau, beliau kan mitra. Presiden terpilih sekaligus juga mitra Komisi I. Kami kemarin kan baru menyelesaikan lima undang-undang bersama beliau, jadi ya seputar tugas-tugas Komisi I," kata Meutya.

Seperti diketahui, Prabowo-Gibran akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden RI 20 Oktober 2024 mendatang.

Nama-nama menteri kemungkinan akan diumumkan sebelum pelantikan yang tingggal 20 hari lagi.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad membocorkan susunan kabinet pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto akan diumumkan pada H-5 sebelum pelantikan presiden pada 20 Oktober 2024. 

Tanggapan Budi Arie

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengakui dia telah mendengar kabar Meutya Hafid bakal menjabat Menkominfo selanjutnya.

”Iya, saya dengar. Memang betul,” ujar Budi seusai konferensi pers sosialisasi Sistem Nasional Peringatan Dini Kebencanaan, Selasa (1/10/2024) sore, di Jakarta.

Lebih jauh Budi melanjutkan, kepastian keputusan siapa yang akan menjabat Menkominfo selanjutnya itu diserahkan kepada presiden terpilih Prabowo Subianto. Dia pribadi bersedia ditempatkan di mana saja.
 
”Sebab, buat saya, saya ditugaskan di mana saja siap,” tegas Budi.

Budi menjabat Menkominfo mulai 17 Juli 2023. Dia menggantikan Johnny G Plate yang menjadi terdakwa kasus korupsi menara pemancar 4G untuk daerah tertinggal.

Kepada media, Budi menjelaskan, selama satu tahun menjabat, ia telah menyelesaikan sejumlah pekerjaan.

Pertama, menyelesaikan 6.000 menara pemancar 4G di daerah tertinggal yang sempat tersandung korupsi.

Kedua, menekan peredaran judi daring yang dianggap merusak moral masyarakat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.

Ketiga, berhasil mengembalikan uang negara untuk proyek hot backup satellite yang digagas oleh Johnny G Plate dengan nilai Rp 3,4 triliun.

Pekerjaan keempat yang Budi klaim tercapai ialah penyelenggaraan pemilu damai 2024.

Dia menilai ruang digital selama pemilu tahun 2024 lebih damai dibandingkan dengan tahun 2019.

Kompas berupaya menghubungi Meutya Hafid, politisi Partai Golkar yang sekaligus anggota DPR.

Namun, saat dihubungi, dia belum merespons.

Mengutip Kompas.com, pada hari yang sama di Kompleks Parlemen, Jakarta, saat ditemui media, Meutya mengatakan, dirinya tidak ikut campur soal penyusunan kabinet karena itu hak prerogatif presiden terpilih.

Dia juga menyebutkan tidak mendapatkan tawaran untuk menjadi menteri di kabinet presiden terpilih Prabowo Subianto mendatang.

”Tidak, tidak ada tawaran,” ujarnya.

(Bangkapos.com/Kompas.com/Kompas.id/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved