Gurita Bisnis Benny Laos dengan Kekayaan 709 M, Punya Hotel Bela Ternate Hingga Bidang Perkayuan
Saat itu, mereka tengah berlabuh di Pelabuhan regional Bobong Desa Bobong Kec. Taliabu Barat Kab. Pulau Taliabu pada 12 Oktober 2024.
Penulis: Agis Priyani | Editor: M Zulkodri
Orang itu awalnya meminta Benny untuk bekerjasama menjalankan bisnis kontraktor.
Dia minta Benny mengurus semua surat.
Meski demikian, Benny pun jadi paham tentang bidang kontraktor dan tertarik menekuni itu.
Namun, Benny terbentur keadaan karena tidak ada modal.
Dia kemudian menerima pemberian kalung emas sang mama dan menggadaikan kalung itu sebagai modal.
Berbekal uang Rp2.500.000 dari kalung itu, dia kemudian menjalankan proyek pertama.
Dari keuntungan itu, Benny mendapatkan modal untuk mengerjakan proyek lain. Sejak itu, dia mulai menekuni profesi sebagai kontraktor.
Selama empat tahun, usaha Benny sebagai kontraktor berjalan mulus. Perjalanan itu pun berhasil membuat kalung emas milik mamanya berhasil ia kembalikan.
4. Trading Bahan Bangunan
Pada tahun 2001, Benny keluar dari Ambon dan kembali ke Ternate.
Keputusan itu diambil karena berawal dari ajakan Bupati Maluku Utara kala itu yang ingin Benny memberikan sumbangsih membangun Ternate.
Di sana, dia tetap meneruskan bisnis sebagai kontraktor. Seiring dengan itu, dia pun mulai merambah bidang lain, yaitu trading bahan bangunan.
Sedikit demi sedikit, bisnis Benny mulai mendapatkan kepercayaan dari para konsumennya.
Namun, Ternate mengalami kerusuhan. Itu membuatnya hijrah ke Manado. Di saat yang bersamaan, dia juga bermukim di Makassar, Sulawesi Selatan.
Meski demikian, bisnis dan pekerjaannya tetap di antara Ambon dan Ternate yang dikendalikan dari jauh.
5. Bidang Pelayaran
Benny kemudian menjalankan bisnis ke bidang pelayaran. Pilihan itu muncul dari pemikirannya setelah merenungi lingkungan sekitarnya.
Benny sendiri lahir dan besar di Ternate, pulau kecil yang dikelilingi laut.
Pilihannya untuk merambah ke bidang pelayaran dikhususkan pada sektor pelayaran jasa pengiriman barang-barang muatan.
Untuk menjalankan usaha, dia pun membeli kapal cargo.Semua jenis usahanya berjalan dengan baik.
Semuanya berkibar dengan nama perusahaan Bela.
Uniknya, nama 'Bela' sendiri merupakan singkatan dari nama lengkap Benny Laos.
6. Bidang Perikanan
Tak sampai di situ, Benny juga mulai melirik bidang lain. Dia lalu mencoba menjalankan kembali usaha di bidang perkayuan.
Dengan pengalamannya, usaha pengolahan kayu dari HPH yang menjual log atau kayu gelondongan ke pabrik kayu lapis itu berjalan baik.
Selain di bidang perkayuan, Benny juga masuk ke bisnis properti dengan menjadi developer atau pengembang perumahan.
Bisnis Bela Group pun bergulir. Benny kemudian mengelola bisnis di bidang perikanan. Bisnis itu ia khususkan untuk pengelolaan tuna dalam cold storage. Tuna itu kemudian diekspor ke Amerika Serikat.
(Bangkapos.com/Tribun-Medan/Pos-Belitung)
Ruang Gerak Dipersempit, Riza Chalid dan Jurist Tan Tak Bisa Kabur ke Negara Lain |
![]() |
---|
Profil Ole Romeny, Mauro Zijlstra dan Ramadhan Sananta 3 Striker Timnas Indonesia |
![]() |
---|
Cerita Santri Ponpes Al Khoziny Selamat Dipeluk Temannya yang Meninggal dalam Posisi Sujud |
![]() |
---|
Opsi Lini Serang Indonesia Usung Trisula Ole Romeny, Ragnar dan Miliano |
![]() |
---|
Kantor Pusat PT Timah di Babel Rusak Parah Usai Aksi Massa, Polisi Pasang Garis Polisi di Lokasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.