Kuliner Khas Bangka
Nikmatnya Menyantap Otak-otak Khas Mentok, Sembari Menikmati Suasana Pantai Tanjungkalian
Wisata kuliner otak-otak daun pisang dapat ditemui di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.
Penulis: Riki Pratama | Editor: M Ismunadi
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Apabila traveling ke Pulau Bangka, tak puasa rasanya, tanpa mencicipi otak-otak bakar yang dibungkus daun pisang.
Makanan khas Bangka Belitung ini, terbuat dari bahan ikan tenggiri, berpadu dengan tepung tapioka atau sagu.
Sangat nikmat disantap sembari dicocol dengan cuka tauco kental dan cuka terasi atau cuka cabai. Rasa gurih, asam manis akan lumer di mulut.
Tentunya wisata kuliner otak-otak daun pisang dapat ditemui di Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung.
Tepatnya di Pantai Tanjungkalian Mentok, dekat Mercusuar. Di sepanjang bibir pantai, banyak terdapat lapak penjual otak-otak.
Mereka menyajikan berbagai macam otak-otak daun pisang, empek-empek kulit bakar, dan air kelapa. Ketika tiba, Emmm, baunya sudah tercium, dari jauh.
Selain wisata kuliner. Tentu ada hal lainya, yang dapat dinikmati di Pantai Tanjungkalian. Yakni melihat kapal Fery yang tiba dan pergi dari Pelabuhan.
Bunyi klakson kapal, dengan angin sepoi-sepoi di bibir pantai, menambah nikmat suasana.

Sri Sukarni (52) dari kejauhan tak berhenti bergerak. Tanganya terlihat, cekatan, membalikan satu persatu otak-otak agar tak hangus ketika dibakar, di atas arang.
Ia berjualan otak-otak sejak awal 2005 sampai sekarang, ia menjual otak-otak dan empek empek kulit, teh botol, dan air mineral.
Bahan otak-otak Sri, terbuat dari ikan tenggiri, sagu, santan, dan bawang merah.
Ia buka setiap hari, usai solat Zuhur hingga tutup pukul 18.00 WIB.
"Usai solat Zuhur atau setengah tiga, kalau hari Minggu lebih cepat bukanya. Tetupnya sama, sampai pukul 18.00 WIB," kata Sri bercerita ke Bangkapos.com, di sela kesibukanya menjual otak-otak daun pisang, Jumat (26/10/2024).
Otak-otak daun pisang Sri, selalu dicari. Sehari ia dapat laku mencapai 500 otak-otak. Hari libur seperti Minggu mencapai 1.000 otak-otak per harinya.
"Rasanya tergantung selera pelanggan, selera masing masing. Di sini banyak otak-otak. Tetap mereka mencari yang ibu, di sini. Hari-hari buka apabila ada aktivitas timah (TI) 500 sehari lakunya. Tidak ada TI, hari Senin biasanya sepi. Pernah pulang tidak bawa duit," lanjutnya.
Tetapi apabila ramai pembeli, otak-otak Sri dapat habis mencapai 1.000 otak-otak.
"Alhamdulilah ya. Untuk harga otak-otak Rp 1.000, pelanggan kami banyak dari berbagai daerah bukan hanya dari Mentok. Tapi, Pangkalpinang, Sungailiat, Belinyu, Jebus Tempilang, Mayang dan lain-lainya," ujarnya.

Ditemui di lapak otak-otak Sri, pengunjung yang berasal dari Puding Besar, Kabupaten Bangka, Fajri (34) terlihat bersama keluarga, sedang menyantap otak-otak daun dan empek-empek kulit.
Ia mengakui, otak-otak Mentok, memiliki kualitas rasa tersendiri. Berbeda dengan daerah lainnya.
"Rasanya lebih enak, otak otak di sini, kemudian harga terjangkau juga. Kita dari jauh sengaja ke sini mencari otak otak, kami dari Puding Besar. Pelesir ke sini," kata Fajri
Fajri mengatakan sudah sering datang ke Mentok, Bangka Barat dan tak lupa berbelanja otak-otak.
"Kami sudah sering ke sini. Memang rasanya enak, otak-otak di Mentok ini, tidak ada yang tidak enak. Enak enak semua," ucapnya. (Bangkapos.com/Riki Pratama)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.