Suami Bunuh Istri di Pangkalpinang
Detik-detik Suami di Pangkalpinang Bunuh Istri saat Suapi Anak Makan, Panik Si Kecil Menangis
Riki menghabisi nyawa Indah Wati saat istrinya itu sedang menyuapi anaknya makan pagi di rumah mereka Kota Pangkalpinang.
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kronologi kasus suami membunuh istri dan anaknya di Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung pada Kamis (28/11/2024) pekan lalu terungkap.
Pembunuhan sadis ini terjadi di dalam rumah pelaku dan korban di komplek Perumahan Ayra 3 Jalan Pasir Padi Kelurahan Temberan Kecamatan Bukit Intan.
Pelaku bernama Riki (26) menghabisi nyawa istrinya, Indah Wati (32) dan anak semata wayang mereka, FB yang masih berusia sekitar 9 bulan pada pagi hari sekitar pukul 08.25 WIB.
Peristiwa itu terjadi ketika Indah Wati yang tak lain adalah istri pelaku sedang memberi makan anaknya yang masih balita.
Pelaku yang diliputi rasa cemburu kemudian memukul korban menggunakan cobek di bagian belakang kepala.
Setelah itu, pelaku menusuk korban menggunakan senjata tajam untuk memastikan kematiannya.
Sedangkan balita laki-laki yang merupakan anak kandung pelaku ditenggelamkan hingga tewas di bak mandi.
"Pelaku ini suami sambung, suami ketiga dari korban, cemburu karena melihat korban bersama laki-laki lain," jelas Direskrimum Polda Bangka Belitung Kombes I Nyoman Merta Dana saat jumpa media di Mapolda Bangka Belitung, Senin (2/12/2024) dikutip dari Kompas.com.
"Sehari sebelum kejadian, pelaku mengonfirmasi pada istrinya soal masalah dengan laki-laki lain itu, tapi tidak ditanggapi serius oleh korban," ujar Nyoman, yang didampingi Kabid Humas Kombes Fauzan Sukmawansyah dan Kapolresta Pangkalpinang Kombes Gatot Yulianto.
"Pagi harinya, saat korban memberi makan anaknya, dipukul menggunakan cobek pada bagian belakang kepala," kata Nyoman.
Usai membunuh istri dan anak balitanya, Riki pagi itu melarikan diri mengendarai sepeda motor
Sebelum meninggalkan rumah, Riki sempat mengambil cincin emas milik istrinya lalu dijual.
Uang hasil penjualan cincin digunakan Riki untuk membeli narkoba dan bermain judi online (judol).

Riki masih sempat berkumpul dengan teman-temannya yang tidak mengetahui tersangka telah melakukan pembunuhan terhadap istri dan anaknya.
"Dia (tersangka) berkumpul dengan teman-temannya untuk bermain judi secara online. Dia tidak pulang ke rumah, jadi langsung melarikan diri sehingga kita (Polda) bersama tim dari Polresta mengejar yang bersangkutan," jelas Nyoman.
Jasad korban ditemukan malam harinya pertama kali oleh ibu dan adik Indah Wati yang sengaja datang berkunjung karena komunikasi dengan korban tidak terhubung.
Pelaku ditangkap pada Jumat (30/12/2024) pukul 19.00 WIB saat mencari tempat bermalam di Desa Ridingpanjang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka.
"Tim langsung fokus ke pelaku karena di rumah hanya ada mereka bertiga, dua korban ditemukan tewas dan pelaku menghilang," kata Nyoman.
Pelaku yang berasal dari Sumatera Utara dikenakan Pasal 338 KUHP dan atau Pasal 44 Ayat (3) UU RI Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga dan atau Pasal 80 Ayat (3) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman penjara seumur hidup.
Namun sekitar empat jam setelah dihadirkan pada jumpa pers di Mapolda Babel, tersangka Riki meninggal dunia pada Senin (2/12/2024) malam sekitar pukul 18.51 WIB.
Saat menjalani serangkaian pemeriksaan, Riki mengeluh sakit. Beredar info bahwa Riki sempat menenggak racun sebelum ditangkap.
Dugaan sementara, pelaku mengembuskan napas terakhir akibat pengaruh racun yang diminumnya.
Pihak kepolisian masih menunggu hasil otopsi untuk memastikan penyebab meninggalnya tersangka.
"Iya mas, ini saya di Rumah Sakit Bhayangkara dan mau kita lakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian," kata Nyoman saat dikonfirmasi Bangkapos.com pada Senin malam.
Nyoman menjelaskan bahwa sejak awal ditangkap dan diamankan, tersangka Riki sudah dilakukan perawatan medis di rumah sakit.
"Meninggal di Rumah Sakit Bhayangkara. Dia (tersangka) mulai dari hari pertama dia sudah dirawat di sini karena informasi awal dia minum racun, tapi setelah kita tangkap bawa ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang di sana bilangnya sudah dikasih cairan untuk bersihkan itu," kata Nyoman.
"Dia ngeluh sakit tenggorakan dan kemarin dimasukin selang untuk mengeluarkan cairan di tubuh dan tadi pagi kita rontgen sel darah putih naik, fungsi hati dan ginjalnya turun. Makanya, tadi pas konferensi pers kita hadirkan sebentar," kata Nyoman.
Pada jumpa pers Senin, Kapolda Bangka Belitung (Babel) Irjen Pol Hendro Pandowo mengungkap Indah Wati mengalami luka tusuk di wajah, dahi, leher, pipi, perut dan dada.
"Dari motif cemburu ada memang semalam sebelum kejadian, pelaku sempat merencanakan pembunuhan terhadap korban. Cemburu dia (Riki). Karena motif cemburu, menurut pelaku korban ada jalan bersama pria lain sehingga hari kejadian pelaku memukul korban dengan benda tumpul dan menggunakan pisau hingga meninggal dunia," jelas Hendro Pandowo.
Sedangkan FB, anak Indah Wati, mengalami luka memar akibat pukulan benda tumpul.
Anak laki-laki tersebut ditenggelamkan Riki ke dalam bak mandi di rumahnya.
Riki membunuh anaknya karena kebingungan korban menangis.
"Korban (istri) tidak bernyawa dan putranya (FB) menangis karena bingung, dia memasukkan korban (anak) ke dalam bak mandi hingga meninggal," jelas Hendro Pandowo.
Jenderal bintang dua ini menjelaskan awal mula penangkapan terhadap Riki.
Setelah tim kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi dari pihak keluarga dan bukti-bukti, pelaku mengarah pada Riki.
Tim Jatanras Ditreskrimum Polda Bangka Belitung dan Polres Pangkalpinang kemudian mengejar Riki.
Pelaku berhasil ditangkap di wilayah Desa Riding Panjang Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka pada Jumat (29/11/2024) malam.
Hendro Pandowo menambahkan, tersangka setelah dilakukan pemeriksaan serta tes urine ternyata positif menggunakan narkoba.
"Untuk tes urine sudah kita dilakukan dan hasilnya positif, tersangka menggunakan narkoba, sedangkan judi online nanti disampaikan Dir Reskrimum Polda Babel," kata Hendro Pandowo.
Tersangka dalam melancarkan aksinya sendirian dan tanpa dibantu orang lain.
"Saat ini berdasarkan hasil olah TKP dan keterangan saksi, pelaku tunggal yaitu RK alias Riki," tegas Hendro Pandowo.
Sebelumnya diberitakan, seorang ibu rumah tangga bernama Indah Wati (32) dan anak balitanya yang berusia sekitar 9 bulan ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya komplek Perumahan Ayra 3 Jalan Pasir Padi Kelurahan Temberan, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang pada Kamis (28/11/2024) malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Indah Wati asal Desa Jelutung Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), tetapi menetap di Kota Pangkalpinang ditemukan tewas mengenaskan anak semata wayang mereka yang masih balita.
Indah Wati ditemukan tewas mengenaskan di ruang tengah dekat dapur rumahnya. Kondisi Indah Wati bersimbah darah diduga dihabisi pelaku menggunakan senjata tajam.
Sedangkan bayinya yang berusia sekitar 9 bulan ditemukan di dalam bak mandi dalam kondisi mengambang.
Kuat dugaan, pelaku sengaja membenamkan balita tersebut ke dalam bak mandi yang berisi air, setelah menghabisi nyawa ibunya, Indah Wati.
Suami Indah Wati bernama Riki, menghilang dari rumah saat penemuan mayat dua korban pada Kamis malam.
Karena itu, kecurigaan warga mengarah kepada suami korban sebagai pelakunya hingga akhirnya Riki ditangkap oleh tim Jatanras Polda Babel pada Jumat malam.
Awal Mula Penemuan Jasad Ibu dan Anak
Penemuan jasad Indah Wati dan anak balitanya bermula dari kedatangan ibu Indah Wati ke rumah anaknya di Perumahan Ayra 3 Kelurahan Temberan Kota Pangkalpinang pada Kamis (28/11/2024) malam.
Asia, ibu dari Indah Wati, datang dari Desa Jelutung untuk menjenguk anak dan cucunya sekitar pukul 21.00 WIB
Asia datang ditemani anak laki-lakinya.
Saat tiba di rumah korban, Asia dan anak laki-lakinya melihat kondisi rumah gelap gulita. Pintu pagar rumah terbuka, namun pintu rumah bagian depan dan belakang terkunci rapat.
Keduanya berusaha mengecek dan mencari keberadaan Indah Wati dan anaknya.
Saat anak Asia mengecek melalui bagian belakang rumah dari luar, terlihat seorang wanita tergeletak di lantai ruang tengah. Kondisinya berlumuran darah.
Sang ibu bergegas memanggil warga sekitar untuk meminta pertolongan.
"Tadi sampai sini (rumah korban) sekitar jam 9 malam, saya bersama anak laki-laki saya satunya. Jadi, ketika sampai rumah ini gelap semua tidak ada lampu. Kata anak saya besok saja ke sini dan mencari lagi mungkin ayuk (korban) lagi keluar sama temannya karena motornya ada satu," ungkap Asia saat ditemui Bangkapos.com di lokasi kejadian pada Kamis malam.
Tapi Asia menduga Indah Wati berada di dalam rumah saat itu. Anak laki-lakinya kemudian menuju bagian belakang rumah kakaknya.
"Saya bilang ke anak laki-laki saya, ayuk kamu ada di dalam dan dia pun langsung ke pintu belakang (dapur) dan ketika diintip hingga disenterin menggunakan lampu handphone, kondisi korban tergeletak dan banyak darah di ruang tengah," kata Asia.
Asia mengaku saat itu belum sempat masuk rumah dan melihat kondisi korban. Ia langsung meminta pertolongan warga sekitar.
"Anaknya masih kecil baru mau merangkak, tadi ada yang bilang dibawa oleh ayahnya pergi dan sempat jam 3 sore main di depan rumah. Kami tidak masuk rumah, tapi melihat dari luar, jadi saya tidak tahu kalau anak korban (Indah Wati) ada tidak di dalam," jelas Asia menceritakan detik-detik awal mereka menemukan korban.
Asia menduga Indah Wati dan anaknya menjadi korban pembunuhan.
"Minggu kemarin saya ke sini dan korban curhat, kalau suaminya tidak suka jika anak dari mantan suami keduanya datang ke sini (rumah korban). Suami korban ini kemarin sempat membawa lari motor korban dan kembali ke rumah," ungkap Asia.
Asia mendengar informasi dari warga sekitar bahwa korban dan suaminya sering ribut. Tetapi Asia tidak mengetahui penyebabnya.
"Sering berkelahi tapi saya kan jauh sesekali ke sini. Korban ini ada bilang suaminya malas kerja dan mudah marah, apalagi kalau anak-anaknya ke sini," kata Asia.
Asia terlihat syok dan menangis, setelah anak laki-lakinya bernama Sudiri menghampirinya seusai dipanggil pihak Kepolisian untuk masuk ke dalam rumah korban.
Sudiri diminta polisi untuk melihat kondisi dua jenazah korban sebelum korban dimasukkan ke dalam kantong jenazah.
Asia terus menangis hingga dua kantong jenazah diangkat oleh polisi dari rumah korban ke dalam mobil jenazah milik Polda Bangka Belitung untuk dibawa ke rumah sakit.
Sering Bertengkar
Sudiri, adik kandung Indah Wati, mengungkapkan, pasangan tersebut kerap bertengkar sebelum tragedi naas terjadi.
Hal itu diungkapkan Sudiri saat ditemui Bangkapos.com di depan kamar jenazah RSUD Depati Hamzah, Pangkalpinang, Jumat dini hari, saat mendampingi jenazah kakak dan keponakannya.
"Minggu-minggu ini memang mereka sering berkelahi, tapi saya kurang tahu masalahnya apa," ujar Sudiri.
Sudiri mengatakan, setelah bertengkar, Indah Wati sering melapor kepada orang tuanya termasuk soal suami yang melakukan kekerasan terhadap korban ketika masih hidup.
"Iya, kalau dia (korban) berkelahi sama suami (Riki) sering melapor ke kami. Misalkan anaknya yang dari mantan laki keduanya datang, dia (Riki) marah, terus pencemburu kalau istrinya ngantar-ngantar gas ke rumah warga dia cemburu termasuk dengan tetangga depan rumah ayuk," kata Sudiri.
Indah Wati semasa hidup dikenal sebagai ibu rumah tangga pekerja keras. Ia mencari penghasilan dari jual beli gas elpiji.
Disinggung apakah suami korban pernah mengonsumsi narkoba, Sudiri mengaku pernah mendengar tapi tidak tahu pasti apakah benar tidaknya.
Indah Wati pernah mengeluh kepada keluarga bahwa dirinya sering kehilangan uang dan suaminya tidak mau bekerja dan mengurus anak di rumah.
"Tidak pernah lihat dia (suami) pakai narkoba atau merokok di rumah. Tapi kata ayuk, dia sering mengambil uang ayuk, cuman ayuk ini tahu kalau suaminya beli narkoba," jelas Sudiri.
Jenazah dua korban setelah divisum di RSUD Depati Hamzah, dibawa ke rumah orangtuanya di Desa Jelutung Kecamatan Namang Kabupaten Bangka Tengah untuk dimakamkan di kampung halamannya pada Jumat (29/11/2024).
Sedangkan jenazah Riki dimakamkan di pemakaman umum Kampak Pangkalpinang pada Selasa (3/12/2024).
(Kompas.com/Heru Dahnur , Farid Assifa) (Bangkapos.com/Adi Saputra)
Ngeri! Pria Ini Ikut Main Judi Online, Teman-temannya Tak Tahu Modalnya dari Bunuh Istri dan Anak |
![]() |
---|
Jenazah Tersangka Pembunuhan Istri dan Anak di Pangkalpinang Akan Diotopsi di RSUD Depati Hamzah |
![]() |
---|
Kronologi Suami di Pangkalpinang Tega Habisi Istri dan Bayi 10 Bulan Hingga Penangkapan Tersangka |
![]() |
---|
Fakta-fakta Suami Bunuh Istri & Anak di Pangkalpinang: Cemburu, Main Judol Hingga Tewas Minum Racun |
![]() |
---|
Kelakuan Riki Usai Bunuh Istri dan Anaknya, Beli narkoba dan Main Judi Online, Tersangka Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.