Indonesia Resmi Jadi Anggota Penuh BRICS, Perkuat Peran di Kancah Global

Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS, kelompok ekonomi internasional yang terus memperluas pengaruhnya di panggung global

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Sergei Bobylev / brics-russia2024.ru
Presiden Vladimir Putin selama pertemuan para pemimpin BRICS selama KTT BRICS ke-16 di Kazan. 

BANGKAPOS.COM-- Indonesia kini resmi menjadi anggota penuh BRICS, kelompok ekonomi internasional yang terus memperluas pengaruhnya di panggung global.

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyatakan bahwa keputusan ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk meningkatkan peran aktifnya dalam isu-isu global dan memperkuat kerja sama multilateral.

"Bergabungnya Indonesia dalam BRICS mencerminkan komitmen untuk mewujudkan tatanan global yang lebih inklusif dan berkeadilan," demikian pernyataan Kemenlu RI.

Dengan keanggotaan Indonesia, kini BRICS memiliki 10 anggota penuh, yaitu:

  1. Brasil
  2. Rusia
  3. India
  4. China
  5. Afrika Selatan
  6. Mesir
  7. Ethiopia
  8. Iran
  9. Uni Emirat Arab
  10. Indonesia

Selain anggota penuh, delapan negara kini berstatus partner BRICS per Januari 2025. Negara-negara tersebut adalah:

  1. Belarusia
  2. Bolivia
  3. Kuba
  4. Kazakhstan
  5. Malaysia
  6. Thailand
  7. Uganda
  8. Uzbekistan

Meskipun belum menjadi bagian resmi, status partner ini dianggap sebagai langkah awal menuju keanggotaan penuh di masa depan.

Kelompok Ekonomi dengan Pertumbuhan Pesat

Istilah BRICS pertama kali digunakan untuk menggambarkan negara-negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat yang diproyeksikan menjadi kekuatan dominan di abad ke-21.

Didirikan pada tahun 2009, nama BRICS diambil dari inisial anggota pendiri: Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

Organisasi ini bertujuan untuk memperkuat integrasi ekonomi dan geopolitik di antara negara-negara anggotanya.

Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS terus berkembang melalui inisiatif ekonomi dan perluasan keanggotaan.

Proses Ekspansi BRICS

Keanggotaan baru BRICS harus disetujui secara bulat oleh semua anggota. Pada KTT BRICS 2023 di Afrika Selatan, kelompok ini mengundang enam negara baru: Arab Saudi, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Ethiopia, dan Argentina.

Namun, Argentina kemudian menarik diri setelah Presiden Javier Milei memutuskan untuk tidak bergabung.

BRICS+ adalah istilah informal yang digunakan untuk menggambarkan perluasan organisasi ini, termasuk melibatkan negara-negara partner.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved