Imlek 2025
Tradisi Imlek di Bangka Belitung Dirayakan Bak Lebaran Hingga Bagi Sembako
Warga Tinghoa sibuk membuat kue, membeli pernak-pernik Imlek, menyiapkan baju baru, mengecat hingga membersihkan rumah serta pekarangan.
Selain lauk, kue lapis juga menjadi penganan yang wajib disediakan saat Imlek.
Kue lapis atau kue apapun yang berlapis-lapis itu wajib. Maknanya adalah berharap rezeki bertumpuk atau berlapis-lapis.
5. Baju baru
Mengenakan pakaian baru juga dianggap keharusan saat merayakan Imlek. Bahkan, pakaian dalam juga wajib baru.
Maknanya adalah, semua hal-hal jelek di tahun-tahun lalu sudah diganti jadi yang baru.
6. Pemujaan dewa-dewi dan tokoh mitologis
Pemujaan dewa-dewi dan tokoh-tokoh mitologis juga merupakan bagian integral dari perayaan Imlek.
Banyak keluarga yang memilih untuk mengunjungi kelenteng atau kuil pada malam Imlek untuk berdoa dan memberikan persembahan kepada dewa-dewi.
Dewa Kaisar Langit (Tian Gong) dan Guan Gong adalah dewa-dewi yang sering dipuja dalam rangkaian perayaan Imlek.
Pemujaan ini diharapkan dapat membawa keberuntungan, keselamatan, dan perlindungan pada tahun yang baru.
7. Tidak berbicara negatif
Selama perayaan Imlek tidak diperkenankan untuk berkata hal-hal buruk dan negatif.
Berkata harus yang baik seperti halnya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika tak sengaja berbicara hal-hal negatif, orang tersebut harus langsung minta maaf kepada lawan bicaranya.
8. Pertunjukan Barongsai
Imlek identik dengan pertunjukan barongsai.
Barongsai adalah tarian tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat Tionghoa, singa dianggap sebagai simbol keberanian, kekuatan, kebijakan dan keunggulan.
Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini dengan tujuan untuk mendatangkan keberuntungan, hal ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Qin sekitar abad ketiga sebelum masehi.
Tradisi barongsai selalu meramaikan setiap perayaan Tahun Baru China atau Imlek.
9. Memberikan Angpao
Memberikan amplop merah dengan uang (angpao) kepada anggota keluarga yang lebih muda.
Namun, siapapun boleh memberikan angpao, baik itu orang dewasa, anak muda yang masih lajang dan sudah bekerja, dan orang tua.
Dalam tradisi Tionghoa, ada beberapa aturan khusus dalam pemberian angpao, di antaranya: Angpau harus berwarna merah, Angpau tidak boleh diisi dengan angka 4, Angpau tidak boleh diisi nomor ganjil, Angpao harus diberikan langsung kepada penerima.
Memberikan angpao memiliki beberapa makna, di antaranya:
- Simbol peduli sesama
Angpao merupakan simbol kepedulian dan kegembiraan antar-sesama, terutama yang belum mampu.
- Ucapan syukur
Angpao merupakan wujud ucapan syukur atas rezeki yang didapat selama setahun terakhir.
- Harapan baik
Angpao diberikan sebagai tanda harapan baik selama acara-acara penting seperti Tahun Baru Imlek dan pernikahan.
- Simbol keberuntungan
Angpao dipercaya bisa membawa keberuntungan, kebahagiaan, dan keselamatan bagi yang menerimanya.
- Simbol energi baik
Warna merah pada angpao memiliki arti sebagai energi baik yang bisa membawa pencerahan dan perlindungan.
(Bangkapos.com/Adi Saputra) (Kompas.com/Intisari.grid.id)
Kapan Perayaan Cap Go Meh 2025? Ini Tradisi dan Makna Penting Malam Penghujung Imlek |
![]() |
---|
Makna Perayaan Imlek Bagi Mathius Irwan, Sebelum jadi Anggota DPRD Babar Tetap Rutin Berkumpul |
![]() |
---|
3 Shio Paling Beruntung Dalam Keuangan dan Karir di Tahun Ular Kayu 2025, Kamu Termasuk? |
![]() |
---|
Gereja Katolik Santa Bernadeth Pangkalpinang Rayakan Ekaristi Imlek 2025 dan Membagikan Angpau |
![]() |
---|
Masyarakat Ramai Kunjungi Kediaman Ketua Komisi XII DPR RI di Bangka di Momen Perayaan Imlek 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.