Tata Cara Sholat Jenazah Perempuan Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Shalat jenazah merupakan salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada orang beragama Islam yang meninggal dunia. Hukum shalat jenazah adalah fard

Penulis: Agis Priyani | Editor: M Zulkodri
Tribun Sumsel
CARA SHOLAT JENAZAH - simak tata cara sholat jenazah untuk perempuan lengkap dengan bacaan niatnya 

BANGKAPOS.COM - Shalat jenazah merupakan salah satu proses yang harus dilakukan ketika ada orang beragama Islam yang meninggal dunia. Hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah dan wajib dilakukan berjamaah, bukan sendiri-sendiri.

Muhammad Bagir dalam bukunya Fiqih Praktis menjelaskan hukum sholat jenazah adalah fardhu kifayah, menurut para ulama.

Hukum ini artinya kewajiban menyolati jenazah merupakan tanggung jawab seluruh muslim dan akan gugur jika sebagian muslim telah melakukannya.

Kewajiban sholat jenazah dianggap sudah terpenuhi apabila dalam suatu wilayah tertentu, sudah ada umat Islam yang melaksanakannya.

Setiap muslim yang meninggal, baik laki-laki maupun perempuan wajib disholati oleh muslim yang masih hidup.

Berikut tata cara sholat jenazah bagi perempuan yang benar. 

Cara Sholat Jenazah Perempuan

1. Posisi berdiri

Imam harus berdiri sejajar dengan kepala jenazah laki-laki, tetapi jika jenazahnya adalah perempuan maka imam dapat berdiri di bagian tengah.

Kemudian makmum berdiri di belakang imam.

Hal ini dijelaskan pada sebuah hadits riwayat Abu Daud, berikut isi haditsnya.

قال العلاءُ بن زياد: يا أبا حمزةَ، هكذا كانَ يفعَلُ رسولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلَّم؛ يُصلِّي على الجِنازة كصلاتِك، يُكبِّر عليها أربعًا، ويقومُ عند رأس الرَّجُلِ وعجيزةِ المرأة؟ قال: نعم

Artinya: Al ‘Ala bin Ziyad mengatakan: Wahai Abu Hamzah (Anas bin Malik), apakah praktek Rasulullah SAW dalam melaksanakan sholat jenazah seperti yang kamu lakukan? Bertakbir tiga kali, berdiri di bagian kepala laki-laki dan di bagian tengah perempuan? Anas bin Malik menjawab: Iya. (HR. Abu Daud no. 3194 At Tirmidzi no 1034, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Daud)

2. Jumlah shaf

Sebagian ulama menganjurkan untuk membuat tiga shaf atau barisan, meskipun shaf yang pertama masih longgar.

Anjuran ini sesuai dengan hadits berikut ini:

مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلَاثَةُ صُفُوفٍ فَقَدْ أَوْجَبَ

Artinya: Barangsiapa yang mensholatkan jenazah dengan membuat tiga shaf, maka wajib baginya (mendapatkan ampunan) (HR. Tirmidzi no. 1028)

3. Niat Sholat Jenazah

Shalat jenazah ini cukup hanya diucapkan di dalam hati saja.

Menurut para ulama, tidak ada keharusan untuk melafalkan niat sholat sebelum melaksanakannya.

Akan tetapi, sebagian ulama ada yang berpendapat bahwa melafadzkan niat adalah sebuah sunnah, terutama bagi ulama dari kalangan mazhab Syafi’i.

- Niat Sholat Jenazah untuk Laki-laki

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa,

Artinya: “Saya niat salat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

- Niat Sholat Jenazah untuk Perempuan

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Usholii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman liillaahia ta’aalaa.

4. Jumlah takbir serta mengangkat tangan

Takbir dari sholat jenazah dilakukan sebanyak empat kali.

Para ulama ijma akan hal yang satu ini, sesuai dengan hadits berikut.

أنَّ رسولَ الله صلَّى الله عليه وسلَّم صلَّى على أَصْحمَةَ النجاشيِّ، فكبَّر عليه أربعًا

Artinya: Rasulullah SAW menshalati Ash-hamah An Najasyi, beliau bertakbir sebanyak empat kali.

Para ulama ijma tentang disyariatkannya mengangkat tangan untuk membaca takbir yang pertama. Ibnu Mundzir menyatakan:

أجمَعوا على أنَّ المصلِّي على الجِنازَة يرفع يديه في أوَّل تكبيرة يُكبِّرها

Artinya: Ulama ijma bahwa orang-orang yang sholat jenazah disyariatkan dengan mengangkat tangan pada takbir yang pertama (Al Ijma, 44)

Akan tetapi, menurut hadits lainnya disunnah untuk mengangkat tangan pada setiap takbir dalam sholat jenazah.

Hal ini sesuai dengan riwayat dari Nafi’ tentang Ibnu Umar ra, Nafi’ berkata:

“Ibnu Umar ra mengangkat tangannya pada setiap kali takbir dalam sholat jenazah.” (HR Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf (11498), dihasankan Syaikh Ibnu Baz dalam Ta’liq beliau pada Fathul Baari (3/227).

Riwayat lain, dari Ibnu Abbas:

“Bahwasanya beliau terbiasa mengangkat kedua tangan pada setiap kali takbir pada sholat jenazah.” (dishahihkan oleh Ibnu Hajar dalam Talkhis Al Habis, 2/291)

Takbir pertama

Seperti halnya sholat yang lainnya, setelah membaca niat sholat jenazah, maka segera lakukan takbir pertama yaitu takbiratul ihram, dengan meletakan tangan di atas pusar. Kemudian membaca surat Al Fatihah.

Takbir kedua

Setelah takbir pertama, sambil mengangkat tangan setinggi telinga dan sejajar bahu, lalu kembali letakan tangan di atas pusar.

Setelah itu bacalah shalawat Nabi, misalnya shalawat Ibrahimiyah berikut ini.

Seperti halnya sholat yang lainnya, setelah membaca niat sholat jenazah, maka segera lakukan takbir pertama yaitu takbiratul ihram, dengan meletakan tangan di atas pusar. Kemudian membaca surat Al Fatihah.

Takbir kedua

Setelah takbir pertama, sambil mengangkat tangan setinggi telinga dan sejajar bahu, lalu kembali letakan tangan di atas pusar.

Setelah itu bacalah shalawat Nabi, misalnya shalawat Ibrahimiyah berikut ini.

Allohumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa Ibroohiima wa ‘alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.”

Takbir ketiga

Membaca takbir sambil mengangkat tangan setinggi telinga dan sejajar dengan bahu. Kemudian kembali letakan tangan di atas pusar.

Setelah itu bisa membaca doa untuk jenazah berikut ini:

- Doa jenazah secara umum

“Allohummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wawassi’

Mudkholahu waghsilhu bil maa-i wats tsalji wal barod,

Wa naqqihi minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas,

Wa abdilhu daaron khoiron min daarihi wa ahlan khoiron min ahlihi wa zaujan khoiron min zaujihi,

Wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.”

- Doa jenazah perempuan

“Allohummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa

Wawassi’ mudkholahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod,

Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas,

Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa,

Wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.”

Takbir keempat

Angkat tangan setinggi daun telinga dan sejajar dengan bahu, kemudian letakan tangan di atas pusar kembali.

Kemudian berdoa dengan membaca doa untuk jenazah serta orang-orang yang ditinggalkan.

Berikut bacaan doa sholat jenazah dari hadits riwayat Abu Daud:

“Allohumma laa tahrimnaa ajrohu wa laa taftinnaa ba’dahu waghfirlanaa walahu.

Artinya: “Ya Allah, jangan haramkan kami dari pahalanya dan jangan cobai kami sepeninggalnya. Ampunilah kami dan ampunilah dia.”

Apabila jenazahnya adalah perempuan, maka doa sholat jenazah setelah takbir keempat menjadi:

“Allohumma laa tahrimnaa ajrohaa wa laa taftinnaa ba’dahaa waghfirlanaa walahaa),”.

5. Salam

Terakhir dari tahap melaksanakan sholat jenazah adalah mengucapkan salam sambil memalingkan kepala ke arah kanan dan kiri, seperti ketika melaksanakan sholat yang lainnya.

(Bangkapos.com/Agis) (Tribun-Timur/Hasriyani Latif) (Tribun-Sumsel/Anggraini Munanda Effani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved