Inilah Sosok Siti Faizah Kepsek SMAN 6 Depok yang Dicopot Dedi Mulyadi, 33 Tahun jadi Abdi Negara

Siti Faizah adalah Kepsek MAN 6 Depok yang dicopot Dedi Mulyadi gegara nekat memberangkatkan muridnya untuk study tour.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase Surya.co.id
KEPSEK SMAN 6 -- Potrey Siti Faizah, Kepala Sekolah SMAN 6 Depok yang dicopot oleh Gubernur Dedi Mulyadi karena polemik study tour. 

Dedi Mulyadi lantas menyoroti alasan SMAN 6 Depok berkukuh menggelar study tour ke Bali.

Ia bereaksi atas semua alasan SMAN 6 Depok yang memaksa pergi study tour ke Bali.

"Kemudian study tour itu masuk dalam kurikulum sekolah yaitu pelajaran PPKN," ucap Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi pun memberi sindiran pada komite sekolah.

"Komite sekolah sangat peduli untuk mendapat pelajaran yang berharga dari pergi ke Bali, terutama di bidang PPKN. Keren banget," ujarnya.

Ia tak menyangka, komite sekolah justru menganggap nominal tersebut tak seberapa.

Padahal ia menyebut, sebagian orang tua ada yang protes dengan biaya keberangkatan.

"Yang lain orang tuanya protes karena kemahalan, ini protes karena dianggap biaya sekian itu tidak terlalu mahal."

"Ini tentu menunjukan kelas ekonomi di kelas tersebut sangat mapan orang tua siswanya," tutur Dedi, melansir tribun-jatim.com.

Ia menekankan bahwa belajar PPKN tak perlu sampai jauh pergi ke Bali.

"PPKN tidak mesti pergi ke Bali, bisa di lingkungan kita."

"Membantu orang tua membereskan rumah itu PPKN, berkunjung ke rumah tangga siapa tahu tidak punya beras itu juga PPKN."

"Study tentang lingkungan sejarah kebudayaan Depok itu luar biasa," katanya.

Dedi menyarankan bila komite ngotot ingin pergi ke Bali, tidak membawa nama sekolah.

"Apabila orang tuanya ingin anaknya piknik, tidak ada masalah itu hak setiap orang."

"Tetapi lebih baik selenggarakan oleh orang tua anak-anaknya didampingi ke Bali."

"Jangan bawa nama sekolah, cukup orang tuanya," papar Dedi.

Termasuk dengan guru yang ingin ikut harus pula membayar menggunakan uang pribadi.

"Gurunya boleh pergi dengan biaya sendiri."

"Kalau guru ke Bali kemudian mendapat transport dari orang tua apalagi ASN, ya itu tidak boleh menurut Undang-undang," tegas Dedi.

Sementara itu, Ketua Komite SMAN 6 Depok, Eko Pujianto mengatakan, study tour masuk dalam kurikulum pelajaran.

"Tolong jangan asal komentar, karena yang rugi reputasi sekolah ini. Saya berani ngomong seperti ini karena kami di komite bekerja ikhlas lillahi taala," kata Eko.

Apalagi, kata dia, pihak orang tua siswa juga melakukan subsidi bagi siswa yang kurang mampu.

Sebelumnya, Dedi sudah meminta pihak sekolah untuk membatalkan kegiatan study tour tersebut.

Dedi sendiri mengunggah pernyataannya di akun TikTok @dedimulyadiofficial, Sabtu (15/2/2025).

"Ada orang tua yang keberatan terhadap kegiatan study tour di SMAN 6 Depok (ke Bali) dengan biaya Rp3,5 juta," ujar Dedi.

"Kalau ditambah uang saku dan lain-lain bisa Rp4,5 - 5,5 juta," imbuhnya.

(Bangkapos.com/TribunTrends.com/TribunJatim.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved