Sosok Mendiang Lukminto Pemilik Sritex, Mualaf yang Meninggal di Singapura

Lukminto adalah pemilik PT Sritex yang merupakan seorang mualaf sejak 1995 dan meninggal dunia di Singapura pada 10 Februari 20214.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
KOMPAS.com/Labib Zamani/Instagram/sritexindonesia
SRITEX PAILIT - Lukminto adalah pemilik PT Sritex yang merupakan seorang mualaf sejak 1995 dan meninggal dunia di Singapura pada 10 Februari 20214. Haji Muhammad Lukminto alias H.M Lukminto adalah pengusaha kain sekaligus sosok yang mendirikan PT Sri Rejeki Isman alias Sritex pada tahun 1966. 

BANGKAPOS.COM - Inilah sosok Lukminto pemilik PT Sritex pertama kali dan kisahnya jadi mualaf hingga membangun perusahaan tekstil menjadi yang terbesar di Asia Tenggara.

Namun, kini PT Sritex atau Sri Rejeki Isman Tbk itu gulung tikar dan pailit akibat utang yang menggunung.

Sosok mendiang Lukminto kembali jadi sorotan setelah Sritex dinyatakan bangkrut dan ribuan karyawannya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Lukminto adalah pemilik PT Sritex yang merupakan seorang mualaf sejak 1995 dan meninggal dunia di Singapura pada 10 Februari 20214.

Nama lengkap dengan ciri khas seolah mempertegas dirinya mualaf adalah Haji Muhammad Lukminto.

Lukminto mendirikan PT Sri Rejeki Isman alias Sritex pada tahun 1966.

Awalnya, H.M Lukminto adalah seorang pedagang kain di Pasar Klewer ketika ia masih duduk di bangku sekolah.

Berkat didikan dari keluarga, terutama sang kakak, usahanya berkembang dan berhasil membeli dua kios di Pasar Klewer pada 1967.

Sejak saat itu, ia mendapat julukan sebagai raja batik kendati masih usia muda. Kepiawaiannya dalam berbisnis berbuah manis. Pada tahun 1972, ia mendirikan pabrik kain di Semanggi Surakarta.

Pada tahun 1978, ia mendaftakan pabriknya ke Kementrian Perdagangan sebagai perseroan terbatas.

Barulah pada tahun 1980-an, pabrik kain tersebut direlokasi ke wilayah Desa Jetis, Sukoharjo dengan nama baru PT Sri Rejeki Isman.

Masuk tahun 1990-an, namanya semakin dikenal di kancah nasional, bahkan Presiden Soeharto turut meresmikan Sritex kala itu.

Pada tahun 1992, Sritex mencoba menembus pasar luar negeri.

Alhasil, Sritex sukses besar dengan membuat seragam bagi NATO dan tentara Jerman.

Sejak saat itu, Sritex menjadi perusahaan ternama yang telah produksi untuk 40 negara di dunia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved