Polman Babel Ciptakan Mesin Pakan Ikan Otomatis Berbasis IoT untuk Kolong Bekas Tambang

Dengan sistem ini, pembudidaya ikan air tawar di kolong bekas penambangan timah tidak perlu lagi memberi pakan secara manual. Cukup lewat aplikasi...

Istimewa/ Humas Polman Babel
TEKNOLOGI TEPAT GUNA -- Inovasi Teknologi Tepat Guna dari Tim Peneliti Berdikasi dan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro dan Mesin; Mesin Pemberi Pakan Ikan Otomatis Berbasis Internet of Things (IoT). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (Polman Babel) kembali menorehkan prestasi inovatif melalui pengembangan teknologi tepat guna. Kali ini, Tim Peneliti Berdikari bersama mahasiswa dari jurusan Teknik Elektro dan Mesin berhasil menciptakan mesin pemberi pakan ikan otomatis berbasis Internet of Things (IoT), yang dirancang khusus untuk mendukung budidaya ikan air tawar di kolong bekas tambang timah.

Inovasi yang diperkenalkan pada Kamis (22/5/2025) ini diinisiasi oleh Tim Peneliti Berdikari yang terdiri dari Eko Sulistyo, M.T, Indra Dwisaputra, M.T, Ocsirendi, M.T, Ramli, Ph.D, Dewi Tumatul Ainin, M.Si, Martinus Buulolo, S.E., M.M, dan Juanda, M.T.

Inovasi ini juga ditujukan untuk menjawab tantangan budidaya ikan yang semakin berkembang di lahan pascatambang, terutama terkait efisiensi tenaga kerja dan akurasi pemberian pakan. Mesin ini dilengkapi dengan IoT yang terhubung ke aplikasi ponsel pintar, memungkinkan pengguna mengatur jadwal dan jumlah pakan secara otomatis, bahkan dari lokasi yang jauh.

Ketua Tim Peneliti, Eko Sulistyo, M.T, menjelaskan dalam penelitian ini sistem pembudidayaan ikan air tawar memberikan manfaat untuk membantu pemberian pakan ikan di kolong bekas penambangan timah.

“Dengan sistem ini, pembudidaya ikan air tawar di kolong bekas penambangan timah tidak perlu lagi memberi pakan secara manual. Cukup lewat aplikasi, semua bisa dikendalikan. Waktu, takaran, dan frekuensi pakan bisa diatur sesuai kebutuhan ikan,” ujarnya.

Eko juga menuturkan, mesin ini dibuat dengan struktur yang ringan, portable dan tahan terhadap cuaca, sehingga cocok ditempatkan di sekitar kolong terbuka.

"Tangki pakan terbuat dari material food grade dan dapat menampung hingga 50 kg pelet. Sistem pelemparan pellet dapat menjangkau area kolam seluas 4–6 meter persegi secara merata dan dapat diatur sesuai kebutuhan,” katanya.

Sedangkan, sebagai anggota penelitian Indra Dwisaputra M.T menyebutkan perancang alat ini berdasarkan kondisi lapangan langsung di kolong bekas tambang Timah.

"Harapannya alat ini benar-benar bisa digunakan oleh Mitra Pokdakan UPR Tiga Saudara Tarakan Maju Bersama yang beralamat di kecamatan Pemali Sungailiat,” tambahnya. 

Sementara itu, Dosen peneliti lainnya Ocsirendi, M.T berpendapat untuk peralatan ini telah diuji coba di kolong milik UPR Tiga Saudara Pokdakan Tarakan Maju Bersama di Kabupaten Bangka, dan menunjukkan hasil yang signifikan.

“Efisiensi pemberian pakan meningkat hingga 30 persen, dan pertumbuhan ikan menjadi lebih merata karena pakan tersebar secara konsisten,” sebut Ocsi.

Ditempat waktu yang sama, ketua Pokdakan Milyardi, mengaku sangat terbantu dengan inovasi ini.

“Dulu kami harus datang pagi-pagi dan sore-sore ke kolong hanya untuk memberi makan. Sekarang, cukup lewat HP saja. Hemat waktu dan tenaga,” tuturnya.

Tim Peneliti Berdikari Polman Negeri Babel berencana mengembangkan versi produksi massal dengan harga terjangkau dan murah agar dapat diakses oleh lebih banyak petambak. Selain itu, pengembangan fitur tambahan seperti sensor suhu dan kualitas air juga sedang dilakukan. Inovasi ini menunjukkan bagaimana kampus vokasi dapat berperan aktif dalam mendorong transformasi ekonomi pascatambang di Bangka Belitung, melalui pengembangan teknologi yang aplikatif dan sesuai kebutuhan lokal,” tutupnya. (*/E4)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved