Profil Yossi Irianto, Eks Sekda Kota Bandung Jadi Tersangka Korupsi Bandung Zoo

Yossi Irianto yang merupakan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Kebun Binatang Band

Penulis: Agis Priyani | Editor: fitriadi
Tribun Jabar/Muhammad Nandri Prilatama
YOSSI IRIANTO -- Mantan Sekretaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo. 

BANGKAPOS.COM - Yossi Irianto mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo.

Tersangka diduga melakukan tindak pidana korupsi penguasa tanah negara secara melawan hukum berupa aset Pemkot Bandung untuk kebun binatang.

Penetapan tersangka dilakukan Kejati Jabar setelah memeriksa Yossi selama delapan jam.

Bersamaan penetapan status tersangka, Yossi Irianto langsung ditahan di Rutan Kelas 1 Bandung tadi malam 23 Mei 2025.

Kepala Seksi Penerangan Kejati Jabar Nur Sricahyawijaya mengatakan, Yosi Irianto Sekda Bandung periode 2013-2018 ditetapkan tersangka dan ditahan pada Jumat (23/5/2025).

Hal ini berdasarkan Surat penetapan tersangka Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat Nomor: TAP-37/M.2/Fd.2/05/2025.

Cahya mengatakan, dalam kasus korupsi kebun binatang, tim penyidik sebelumnya telah menahan tersangka S dan RBB yang merupakan pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari Bandung.

"Setelah diperiksa selama kurang lebih 8 jam, tersangka YI ditahan di Rutan Kebonwaru selama 20 hari sejak 23 Mei 2025 sampai 11 Juni 2025," ujar Cahya.

Kasi Penkum menuturkan, tersangka YI diduga melakukan tindak pidana korupsi menguasai tanah negara secara melawan hukum berupa aset Pemkot Bandung yang digunakan untuk Kebun Binatang Bandung oleh pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari sehingga merugikan keuangan negara.

Atas perbuatannya tersangka disangka melanggar Kesatu Primair: Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

Subsidiair: Pasal 3 jo. Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP

Atau kedua Primair: Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 56 ayat (2) KUHP.

Subsidiair: Pasal 3 jo. Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah ditambah dan diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan lebih sedikit.

Dalam perkara ini, tim penyidik Kejati Jabar sebelumnya telah menahan dua orang tersangka yakni S dan RBB.

Profil Yossi Irianto

Yossi Irianto sempat mencalonkan diri sebagai Wali Kota Bandung pada tahun 2018.

Ia berpasangan dengan Aries Supriatna.

Yossi Irianto lahir di Purwakarta, 29 April 1962. 

Yossi juga diketahui aktif di organisasi pramuka. Ia pernah menjabat sebagai ketua kwarcab Kota Bandung.

Riwayat Pendidikan

  • SD SMP di Purwakarta
  • SMA Rangkasbitung Banten
  • Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) lulus tajun 1985.
  • Pernah kuliah di Universitas Padjajaran

Karir

  • Staf PD III APDN, bagian staf keuangan APDN
  • Kabag Urdal APDN Tahun 1990
  • Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kota Bandung
  • Sekda Kota Bandung
  • Meraih gelar doktor ilmu administrasi, peminatan adminiatrasi publik fakultas ilmu sosial dan politik di Universitas Padjajaran.

(Bangkapos.com/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved