Perang Israel dan Iran

Perang Israel-AS vs Iran Berdampak pada Kenaikan Harga Minyak, Bahlil: Produksi Minyak Domestik

Dampak yang bisa didapatkan Indonesia dari perang Israel-Amerika Serikat vs Iran yakni kenaikan harga minyak.

Penulis: Widodo | Editor: M Zulkodri
Tangkapan layar X/@damottaff
MARKAS MOSSAD DIRUDAL - Korps Garda Revolusi Islam mengumumkan telah meluncurkan serangan rudal yang berhasil terhadap pusat utama badan mata-mata Mossad rezim Zionis di Tel Aviv. Dampak yang bisa didapatkan Indonesia dari perang Israel-Amerika Serikat vs Iran yakni kenaikan harga minyak. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyatakan siasat yang dilakukan pemerintah salah satunya ialah meningkatkan produksi minyak domestik (lifting). 

Dari jumlah itu, terdapat 16-17 ribu sumur yang produktif, sedangkan lainnya belum.

"Ada yang idle well (sebelumnya aktif, tapi kini dihentikan operasinya) dan macam-macam," ungkap Bahlil.

Sumur tersebut bisa jadi masih memiliki potensi untuk diproduksikan kembali.

Bahlil menjelaskan, Kementerian ESDM akan mengevaluasi kinerja Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dan memberikan teguran keras kepada pihak-pihak yang tidak mengoptimalkan produksi dari sumur-sumur yang sudah siap.

Bahkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan untuk mengambil alih sumur-sumur yang tidak dikelola dengan baik agar dapat ditawarkan kepada investor lain yang lebih kompeten.

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga menjadi kunci dalam upaya peningkatan produksi minyak. 

Bahlil mencontohkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas sumur-sumur tua di Indonesia. 

"Salah satu teknologi yang kita sudah kembangkan sekarang adalah EOR. Ini dalam rangka meningkatkan produktivitas lifting kita," ucap Bahlil dilansir dari Tribunnews.com.

Beberapa proyek EOR telah menunjukkan hasil positif, seperti penambahan produksi di Natuna dan Cepu.

Bahlil juga menekankan pentingnya membangun ketahanan energi dari dalam negeri. 

Menurutnya, terlalu bergantung pada pasokan global yang penuh ketidakpastian dapat menimbulkan kerentanan.

“Kita sudah mapping dengan beberapa teman-teman dari KKKS. Contoh, katakanlah kemarin dapat 20 ribu barel di Natuna yang punya Medco. Kita lagi Insyaallah tanggal 26 Juni ini ada penambahan lagi 30 ribu barel di Cepu milik ExxonMobil. Jadi perlahan kita mencapai lifting minyak kita,” ungkapnya.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Wahyu Gilang/Kompas.com)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved