Profesi Mas Pelayaran yang Aniaya Driver Shopee Dikuak RT, Diduga Pegawai Bea Cukai di Kalimantan
Sosok T diduga pegawai yang bekerja di lingkungan Bea Cukai di Pulau Kalimantan. Hal ini diungkapkan oleh Pak RT tempat tinggal T, Nur Salim.
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: M Zulkodri
BANGKAPOS.COM -- Terkuak profesi asli T alias TSW, mas pelayaran yang aniaya driver shopee dan teman wanitanya.
Sosok T diduga pegawai yang bekerja di lingkungan Bea Cukai di Pulau Kalimantan.
Hal ini diungkapkan oleh Pak RT tempat tinggal T, Nur Salim.
Nur Salim mengatakan jika T bekerja di bagian pelayanan, bukan pelayaran.
“Pelayanan (maksudnya). Mungkin karena nadanya tinggi jadi terdengar seperti pelayaran. Beliau kerja di Bea Cukai,” ujar Nur Salim, pada Sabtu (5/7/2025), dikutip dari Tribun Jogja.
Saat kejadian, T sedang cuti pulang kampung di rumahnya kawasan Bantulan, Sidoarum, Godean, Sleman.
Kepulangan T dalam rangka menjemput sang ayah yang baru pulang dari ibadah haji.
"Baru pulang siang, malamnya sudah geger," lanjut Nur salim.
Selain itu, T juga bukan lulusan pelayaran, tapi akuntansi di salah satu kampus swasta di Jogja.
Sebelumnya, viral di media sosial pemuda Sleman, Yogyakarta cekcok dengan driver ojol dan kekasihnya.
Cekcok itu terjadi pada Kamis (3/7/2025) malam.
Insiden ini bermula saat T memasan minuman kopi melalui aplikasi ojek online.
Sebelumnya viral di media sosial seorang pria ngamuk ke driver ojol karena pesanannnya telat 5 menit.
Video keributan itu viral setelah diunggah korban di akun @ayuntyasss.
Dalam video yang diunggah akun Tiktoknya pada Jumat (4/7/2025), awalnya Ayu menemani sang pacar mengantar pesanan makanan.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 3 Juli 2025 malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Korban @ayuntyasss menulis bahwa sang pacar mendapat double order dari sistem layanan pengantaran makanan.
Pacar @ayuntyasss lalu mengirim pesan pada customer Fo** Coffee mengabarkan bahwa ia mendapat double order dari sistem.
Double order sendiri adalah kebijakan dari sistem.
Namun customer itu malah tidak mau tahu dan mengatakan harus ontime.
Setelah pesanan jadi, keduanya ngebut menuju rumah pelanggan tersebut.
Namun @ayuntyass dan pacarnya telat 5 menit sehingga customer marah.
"Mau bintang berapa?" tanya customer ketus.
"Bintang 5 mas," ucap pacar @ayuntyass.
@ayuntyass lalu mencoba menjelaskan mengapa pesanan itu telat.
Namun pelanggan itu tak mau mendengar alasan driver ojol.
Ia bahkan mengaku sebagai orang pelayaran.
"Aku ki yo nyambut gawe mas, aku wong pelayaran mba, aku urusane karo kene (driver)," ucap pria itu.
"Ya yowes terserah, ngopo nak kowe pelayaran mas?" tanya @ayuntyass.
"Kowe ngerti disiplin ra? kowe ngerti tanggungjawabe driver?" ucap customer tersebut.
Namun karena @ayuntyass terus menjawab, pria itu tak terima.
"Sing kerjo sopo?" teriak pria itu tak terima karena @ayuntyass terus menjawab.
Bahkan pria itu makin keras membentak @ayuntyass.
Seketika keributan keduanya tak terhindarkan.
Mas mas pelayaran itu bahkan memukul @ayuntyass.
@ayuntyass mengalami lebam di tangan hingga hidung.
Insiden itu membuat ratusan driver ojol di Jogja dan Sleman mengepung rumah Birdha.
Birdha kini telah meminta maaf.
"Assalamualaikum wr wb, saya Takbirdha Tsalasiwi Wartyana, memohon dengan tulus untuk meminta maaf kepada korban dan driver ojol Shop** atas kejadian pada Kamis 3 Juli 2025 pukul 21.30 WIB, dengan hal itu saya sangat menyesal, dan saya siap menerima konsekuensinya dengan prosedur hukum," ucap pria tersebut.
Rumah Mas Pelayaran Digeruduk
Mengutip TribunJogja, pada dini hari Sabtu, 5 Juli 2025, ratusan driver online berjaket oranye menggeruduk rumah warga di Bantulan, Godean, Sleman, Yogyakarta.
Aksi itu disebut sebagai aksi solidaritas menyusul dugaan penganiayaan terhadap Ayuningtyas Mega Lukito (AM), pacar driver Shopee Food bernama Arzeto Duta (AD).
Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Wahyu Agha Ari Septyan pun telah membenarkan penyebab kejadian mulanya dari terlambatnya pengantaran pesanan.
"Terlambat dalam mengantar karena alasan dari driver ada double order.
Di situ masyarakat merasa tidak terima dengan keterlambatan itu, terjadi cekcok," ujarnya.
Cekcok berujung pada dugaan penganiayaan terhadap AM, yang mengalami luka cakaran dan merasa dijambak.
"Pacar drivernya ini ada luka cakaran dan merasa dijambak," terang Agha.
Kejadian ini dilaporkan ke Polresta Sleman pada 4 Juli dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.
Massa driver online kemudian mendatangi rumah T pada 5 Juli dini hari, namun T telah mengamankan diri ke Mapolsek Godean dan dipindahkan ke Polresta Sleman.
Massa bergerak ke Polresta Sleman menuntut permintaan maaf.
"Massa mendatangi Polresta sekira pukul 02.00 dinihari. Intinya meminta yang bersangkutan meminta maaf," kata Agha.
T menyampaikan permintaan maaf di hadapan petugas, tetapi massa tetap tidak puas dan bergerak kembali ke Bantulan.
Di pertigaan Bantulan, polisi menghadang untuk mencegah aksi anarkis, namun massa merusak fasilitas umum, termasuk mobil Polsek Godean.
Polisi terus berupaya menenangkan situasi agar tidak memicu kerusuhan lebih lanjut.
(Bangkapos.com/TribunJateng.com/Tribunnews.com)
Sosok dan Kondisi Prada Richard Junimton Bulan, Ikut Dianiaya Bersama Prada Lucky di Dalam Tahanan |
![]() |
---|
Ayah di Toboali Aniaya Anak karena Buku Robek, Mediasi Berujung Damai, Hak Asuh ke Ibu |
![]() |
---|
Kanwil DJPb dan Bea Cukai Pangkalpinang Tingkatkan Koordinasi dan Pertukaran Data |
![]() |
---|
Kapolsek Sungai Pinang Ungkap Motif Ayah Borgol Kaki Anak Kandung di Samarinda |
![]() |
---|
Cegah Penyelundupan Timah, Zirkon dan Logam Tanah Lain, Bakamla dan Bea Cukai Rencanakan Patroli |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.