Berita Viral

Jejak Kasus Alex Noerdin, Mantan Gubernur Sumsel yang Rumahnya Digeledah Terkait Proyek Pasar Cinde

Rumah Alex Noerdin, mantan Gubernur Sumsel, digeledah penyidik Kejati terkait kasus korupsi Pasar Cinde.

Sripoku.com
EKS GUBERNUR SUMSEL -- Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel) menetapkan mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Pasar Cinde, Palembang. Alex ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya. 

Alex Noerdin merupakan salah satu tokoh penting dalam dunia birokrasi dan politik Sumatera Selatan.

Kariernya panjang dan penuh prestasi, dimulai dari bawah sebagai aparatur sipil negara (ASN) hingga menjabat Gubernur Sumsel dua periode.

Namun kini, namanya tercoreng setelah terjerat dalam tiga kasus korupsi yang berbeda.

Alex Noerdin lahir di Palembang pada 9 September 1950.

Ia memulai kariernya sebagai aparatur sipil negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumsel.

Kariernya di pemerintahan menanjak secara bertahap. Ia pernah menduduki berbagai jabatan, mulai dari staf, kepala seksi, kepala bidang, hingga akhirnya menjabat Kepala Bappeda.

Alex kerap menekankan bahwa pengalamannya sebagai birokrat dari bawah membuatnya sangat memahami sistem pemerintahan dan kebutuhan masyarakat.

Ia juga dikenal aktif turun ke lapangan sejak awal kariernya. Blusukan ke daerah-daerah menjadi kebiasaan yang terus ia jaga bahkan saat sudah menjabat sebagai kepala daerah.

Menurutnya, pembangunan harus didasarkan pada realitas di lapangan, bukan hanya rencana di atas kertas.

Karier politiknya mulai menonjol saat terpilih sebagai Bupati Musi Banyuasin pada 2002.

Ia kembali menjabat untuk periode kedua pada 2007–2012.

Kepemimpinan di kabupaten tersebut membawanya ke tingkat provinsi, di mana ia memenangkan Pilkada Gubernur Sumatera Selatan tahun 2008.

Alex menjabat sebagai Gubernur Sumatera Selatan selama dua periode, dari 2008 hingga 2018.

Setelah itu, ia melanjutkan kiprahnya di tingkat nasional dengan terpilih sebagai anggota DPR RI dari Partai Golkar pada Pemilu 2019.

Di DPR, ia sempat menduduki jabatan sebagai Wakil Ketua Komisi VII yang membidangi urusan energi, riset, dan teknologi. Namun, pada pertengahan 2021, Fraksi Golkar melakukan rotasi dan menggantikan posisinya dengan Maman Abdurrahman.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved