Kekayaan Riza Chalid, Tersangka Baru Kasus Korupsi Minyak Pertamina Susul Muhammad Kerry Adrianto

Kekayaan Riza Chalid mencapai 415 juta dolar. Dalam kasus korupsi minyak di Pertamina, ia adalah beneficial owner PT Orbit Terminal Merak (OTM).

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Tribunnews.com // hangtuah.id
TERSANGKA KASUS KORUPSI MINYAK PERTAMINA -- (kiri) Foto Riza Chalid // (kanan) Foto Muhammad Kerry Adrianto Riza, Presiden Klub Hang Tuah yang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tata kelola minyak dan produksi kilang. Kekayaan Riza Chalid mencapai 415 juta dolar. Dalam kasus korupsi minyak di Pertamina, ia adalah beneficial owner PT Orbit Terminal Merak (OTM). 

Global Energy Resources merupakan pemasok terbesar minyak mentah ke Pertamina Energy Services Ltd.

Setelah ada aturan yang lebih ketat, Global Energy memang menghilang dari Pertamina, digantikan perusahaan lain, Gold Manor, yang juga dikuasai Riza Chalid.

Riza Chalid juga menjadi orang terkaya ke-88 dalam daftar 150 orang terkaya versi Globe Asia.

Kekayaaan Riza Chalid ditaksir mencapai 415 juta dolar,  seperti dikutip dari Tribun Timur.

Anak Riza Chalid jadi Tersangka Korupsi Pertamina Patra Niaga

Riza Chalid menyusul anaknya Muhammad Kerry Adrianto Riza yang lebih dulu bersatus terangka kasus korupsi.

Kejagung telah menetapkan anak Riza Chalid, Muhammad Kerry Andrianto Riza, sebagai tersangka korupsi tata kelola minyak mentah dan produksi kilang di PT Pertamina periode 2018-2023 yang diduga merugikan negara Rp 193,7 triliun.

Nama Riza Chalid ikut disorot gara-gara anaknya tersebut.

Selasa (25/2/2025) kemarin, penyidik menggeledah rumah Riza Chalid dan menyita uang senilai Rp 833 juta dan 1.500 dollar AS.

Selain uang tunai, penyidik Kejagung juga menemukan barang bukti lainnya berupa puluhan dokumen yang diduga berkaitan dengan perkara tersebut.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kepuspenkum) Kejagung Harli Siregar mengatakan pendalaman peran Riza Chalid itu dilakukan usai pihaknya menggeledah rumahnya. 

"Itu yang akan didalami oleh penyidik keterkaitan Riza di kasus korupsi minyak mentah," kata Harli kepada wartawan Rabu, 26/2/2025.

Selain itu, Harli juga menerangkan alasan penyidik turut menggeledah rumah milik Riza yang terletak di Jalan Jenggala Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Harli menuturkan bahwa diduga kuat aktivitas korupsi tata kelola minyak mentah itu juga dilakukan di lokasi tersebut.

Pasalnya, dalam perkara ini anak Riza, yakni Mohammad Kerry Andrianto, jadi salah satu orang yang ditetapkan tersangka oleh Kejagung.

Tak hanya itu, dalam pendalaman itu juga diperkuat dengan ditemukannya sejumlah barang bukti dari rumah Riza.

"Dalam konteks sekarang, penyidik menduga kuat bahwa aktivitas terkait dengan sangkaan dugaan tindak pidana korupsi itu dokumen dan ternyata ada di sana. Nah ini yang mau dipelajari, mau dikembangkan," jelasnya.

 "Kenapa ada di rumah yang bersangkutan, apakah bagaimana perannya, dan seterusnya, tentu akan dicari benang merahnya oleh penyidik," pungkasnya.

Riza Chalid bukan kali ini saja disorot.

Sebelumnya, Riza Chalid terlibat dengan mantan ketua DPR RI Setyo Novanto soal kontroversi perpanjangan izin operasi PT Freeport Indonesia.

Riza Chalid pun menjadi buah bibir saat skandal politik  kasus “Papa Minta Saham” viral di tahun 2015.

Sebagai informasi, kasus tersebut mendapatkan julukan “Papa Minta Saham” lantaran merupakan pelesetan dari penipuan bermodus minta pulsa yang biasanya disebar melalui pesan singkat, yaitu “Mama Minta Pulsa”, yang saat itu juga ramai diperbincangkan. 

Dalam kasus tersebut, terungkap pembicaraan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin selaku Presiden Direktur PT Freeport Indonesia.

Ketiganya membahas soal saham Freeport, pembagian saham untuk Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, serta Pemilihan Presiden 2019.

Bikin heboh di Malaysia

Pada pertengahan 2023 lalu, Riza Chalid  ramai diberitakan media-media Malaysia.

Pasalnya dia bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Mengutip Free Malaysia Today, Rabu (9/8/2023), pertemuan Riza Chalid dengan orang nomor satu di Negeri Jiran itu dikaitkan dengan bisnis pertambangan tanah jarang alias rare earth mineral (REE) di Negara Bagian Kedah.

Namun ditemui usia pertemuannya dengan Riza Chalid, Anwar Ibrahim beralasan perjumpaannya dengan pengusaha Indonesia itu karena diundang penguasa Kedah, Sultan Sallehuddin Badlishah.

"Saya diundang oleh SUltan Sallehuddin, dan rekan saya (Riza Chalid) bersama saya saat pertemuan di Istana (Kedah)," kata Anwar Ibrahim.

Menurut Anwar Ibrahim, pihaknya sama sekali tidak membahas soal ajakan investasi penambangan REE kepada Riza Chalid.

Namun ia mengakui, memang sempat ada pembahasan soal penambangan REE ilegal yang dilakukan sebuah perusahaan asal China. (wartakota/ Tribun network)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved