Gaji Diplomat Kemenlu dan Tukin yang Didapat Mendiang Arya Daru Pangayunan

Sebagai diplomat muda Kemlu, gaji yang diterima adalah Rp4,2 juta dan tukinnya sebesar Rp5 juta.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Instagram @indonesiainpenang
GAJI DIPLOMAT KEMLU Arya Daru Pangayunan adalah seorang diplomat muda Kemenlu/Kemlu. Sebagai diplomat muda Kemlu, gaji yang diterima Rp4,2 juta dan tukinnya sebesar Rp5 juta. 

BANGKAPOS.COM - Kematian Arya Daru Pangayunan (39), seorang diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu/Kemlu) pada Selasa (8/7/2025) kemarin masih menyisakan misteri.

Hingga kini belum bisa dipastikan apa penyebab Arya Daru meninggal dengan kondisi kepala terlilit lakban dengan rapat.

Entah itu tewas karena mengakhiri hidup atau menjadi korban pembunuhan.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto menegaskan pihaknya menargetkan penyebab kematian Arya bisa diketahui dalam waktu satu minggu.

Kasus yang semula ditangani Polres Jakarta Pusat itu resmi dialihkan ke Polda Metro Jaya.

Langkah ini diambil untuk mempercepat jalannya penyelidikan, termasuk pendalaman forensik dan analisis digital.

Pengalihan kasus disertai dengan pengolahan ulang Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang dilakukan pada Jumat, 11 Juli 2025.

Dalam proses tersebut, Polda Metro Jaya melibatkan tim gabungan dari kedokteran kepolisian, Inafis Bareskrim Polri, dan juga dokter dari RSCM yang sebelumnya melakukan autopsi terhadap jenazah Arya.

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, pengalihan ini bertujuan untuk mempercepat pengungkapan fakta di balik kematian Arya.

“Ya jadi itu sekali lagi tujuannya adalah untuk peningkatan kecepatan proses pengungkapan perkara ya,” ujar Ade Ary, dikutip dari Kompas.com.

Hingga kini, pihak kepolisian masih menunggu hasil lengkap dari autopsi, termasuk pemeriksaan laboratorium terhadap organ dalam korban.

“Dan masih menunggu proses pemeriksaan patologi masih berlangsung. Pada prinsipnya, penanganan kasus ini akan kami tangani dengan sebaik-baiknya,” tambah Ade Ary.

Irjen Karyoto sendiri memastikan bahwa proses penyelidikan terus berjalan secara menyeluruh.

Ia menyebut sejumlah barang bukti tengah dipelajari oleh tim forensik, termasuk rekaman CCTV, hasil otopsi, serta barang digital milik korban.

“Bukti-bukti yang ada perlu dipelajari oleh forensik, baik itu CCTV, hasil otopsi, dan juga termasuk digital, seperti laptop. Mungkin seminggu lagi selesai, nanti akan ada kesimpulan. Insya Allah,” kata Karyoto, Kamis (10/7/2025) malam.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved