Jokowi Tidak Memenuhi Syarat Tulis Skripsi, Mantan Rektor UGM Sebut Bermasalah: IPK Ga Sampai 2

"Jadi, dia itu ada sedikit masalah, masih SMPP kok bisa masuk UGM. Itu ada kontroversi. Ada masalah," kata Prof Sofian

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Ist
POLEMIK IJAZAH JOKOWI -- (kiri) Ilustrasi ijazah / (kanan) Potret Jokowi saat maju Pilgub DKI Jakarta 2012 silam. Jokowi Tidak Memenuhi Syarat Tulis Skripsi, Mantan Rektor UGM Sebut Bermasalah: IPK Ga Sampai 2 

Awalnya dalam forum itu, Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii bertanya ke Mahfud MD soal IPK dulu saat kuliah.

Pengakuan Jokowi soal IPK-nya di bawah 2 nyatanya terbantahkan dengan bukti terbaru yang diungkap kepolisian.

Bareskrim Polri dalam konferensi pers pada 22 Mei 2025 lalu menampilkan daftar nilai dari dokumen kelulusan Jokowi termasuk ijazah dan skripsi.

Terlihat IP Jokowi untuk kredit wajib di Fakultas Kehutanan UGM adalah 3,25

Lalu IP untuk kredit pilihan, Jokowi mendapatkan IP 2,61.

Sehingga total IP untuk kredit wajib + pilihan adalah 3,05.

Dari penayangan daftar nilai Jokowi semasa kuliah di UGM, terkuak bahwa IP Jokowi adalah 3,05, artinya bukan di bawah 2.

Curigai Ada Agenda Politik Besar

Di sisi lain, Joko Widodo curiga ada agenda politik besar di balik sejumlah isu yang digunakan untuk menyerang dirinya dan keluarga

Termasuk isu soal ijazah palsu dan usulan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari kursi wakil presiden

“Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politi di balik isu-isu ini ijazah palsu, isu pemakzulan,” kata Jokowi saat ditemui pada Senin (14/7/2025)

Menurut Jokowi, serangkaian isu tersebut tampak dirancang untuk menjatuhkan nama baik dan reputasi politik yang telah ia bangun selama menjabat. 

"Ini perasaan politik saya, mengatakan ada agenda besar politik. Untuk menurunkan reputasi politik, untuk men-down grade," jelasnya.

Meski demikian, Jokowi memilih untuk tidak larut dalam tekanan atau membalas secara emosional.

Jokowi mencoba untuk bersikap tenang dan menganggap semua dinamika politik yang menimpanya adalah hal biasa dalam dunia politik. 

"Buat saya biasa-biasa aja lah. Saya kira ada agenda besar politik," ujarnya santai.

Ingin nama baiknya dipulihkan

Seperti diketahui, kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di Polda Metro Jaya kini sudah naik tahap penyidikan. 

Sebelumnya diketahui laporan tersebut dilakukan terkait dengan tudingan ijazah palsu Jokowi oleh berbagai pihak.

Jokowi pun berharap dengan naiknya status laporan yang dibuat di Polda Metro Jaya membuat nama baiknya bisa segera dipulihkan. 

Hal itu disampaikan oleh kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara, menanggapi peningkatan status hukum laporan tersebut.

“Dengan upaya hukum tersebut, Pak Jokowi mengharapkan nama baiknya dipulihkan dan keaslian ijazah dikukuhkan pengadilan,” kata Rivai saat dikonfirmasi, Minggu (12/7/2025).

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Wartakotalive.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved