Jokowi Tidak Memenuhi Syarat Tulis Skripsi, Mantan Rektor UGM Sebut Bermasalah: IPK Ga Sampai 2

"Jadi, dia itu ada sedikit masalah, masih SMPP kok bisa masuk UGM. Itu ada kontroversi. Ada masalah," kata Prof Sofian

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Ist
POLEMIK IJAZAH JOKOWI -- (kiri) Ilustrasi ijazah / (kanan) Potret Jokowi saat maju Pilgub DKI Jakarta 2012 silam. Jokowi Tidak Memenuhi Syarat Tulis Skripsi, Mantan Rektor UGM Sebut Bermasalah: IPK Ga Sampai 2 

BANGKAPOS.COM -- Nilai Jokowi saat kuliah di Universitas Gadjah Mada disebut tidak memenuhi syarat untuk menulis skripsi.

Hal tersebut karena Indeks Prestasi Kumulatif atau IPK Jokowi tidak sampai 2.

Dengan nilai yang minim, Jokowi disebut tidak memenuhi syarat untuk mengajukan skripsi.

Baca juga: Soenarko Desak Prabowo Usut Kasus Ijazah Jokowi, Siap Mati Demi Presiden: Kalau Ada yang Ganggu

Mantan Rektor UGM, Prof Sofian Effendi mengaku sudah mencari informasi dari rekan-rekannya pengampu di Fakultas Kehutanan.

Dia mengatakan, Joko Widodo memang pernah tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Kehutanan UGM. Dia masuk pada tahun 1980.

"Jadi Jokowi kan masuk pada saat dia lulus SMPP di Solo yang menjadi SMA 6 di Tahun 1985."

"Jadi, dia itu ada sedikit masalah, masih SMPP kok bisa masuk UGM. Itu ada kontroversi. Ada masalah," kata Prof Sofian dalam sesi wawancara dengan Ahli Digital Forensik Rismon Sianipar yang ditayangkan pada Rabu (16/7/2025),

Pada 1980, menurut Prof Sofian, Jokowi masuk UGM berbarengan dengan kerabatnya yang bernama Hari Mulyono.

Baca juga: Sosok Silfester Matutina, Relawan Jokowi Sebut Mayjen TNI Purn Soenarko Kumis Tebal: Kita Ga Takut

Menurutnya, ada perbedaan mendasar antara Jokowi dan Hari Mulyono.

Hari Mulyono, saat itu, dikenal sebagai mahasiswa yang cerdas dan aktif di berbagai organisasi.

Secara akademik, nilai Hari Mulyono cukup menjanjikan

Berbeda dengan Jokowi, menurut Prof Sofian, di dua tahun kuliahnya, nilainya buruk

"Kemudian, pada waktu tahun 1980 masuk, ada dua orang yang masih bersaudara yang masuk (fakultas) Kehutanan. Satu Hari Mulyono kemudian Joko Widodo."

"Hari Mulyono ini aktivis, dikenal di kalangan mahasiswa. Dan juga secara akademis dia perform. Dia tahun 1985 lulus. Tapi Jokowi itu menurut informasi dari para profesor dan mantan dekan, Jokowi itu tidak lulus di tahun 1982 di dalam penilaian."

"Ada empat semester dinilai kira-kira 30 mata kuliah, dia indeks prestasinya tidak mencapai," terang Prof Sofian

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved