Tribunners

Sekolah Pertama, Kesan Pertama: Pentingnya MPLS untuk Anak Usia Dini

Masa pengenalan lingkungan sekolah memberi kesempatan anak mengenal lingkungan baru secara bertahap.

Editor: suhendri
Dokumentasi Dwi Haryanti
Dwi Haryanti, M.Pd.I. - Kaprodi PIAUD Fakultas Tarbiyah IAIN SAS Bangka Belitung 

Oleh: Dwi Haryanti, M.Pd.I. - Kaprodi PIAUD Fakultas Tarbiyah IAIN SAS Bangka Belitung

MASA pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) yang berlangsung selama satu minggu ini telah resmi berakhir. Mulai Senin ini, anak-anak akan siap memulai proses pembelajaran di sekolah secara formal. Selama satu minggu, anak-anak memiliki pengalaman baru mengenai kegiatan MPLS yang telah mereka lalui.

Masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) menjadi rutinitas administratif yang umum dilakukan di awal tahun ajaran baru. Namun bagi anak usia dini, masa ini justru menjadi momen yang sangat krusial untuk membantu mereka mengenal dunia baru di luar rumah, yaitu dunia sekolah. Anak usia dini berada dalam tahap perkembangan yang sangat sensitif, terutama dalam hal emosional, sosial, dan psikologis. Oleh karena itu, proses perkenalan terhadap lingkungan sekolah tidak bisa dilakukan secara instan dan serampangan.

Masa pengenalan lingkungan sekolah di jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) bukan hanya sekadar ajang perkenalan guru atau ruangan kelas. Lebih dari itu, ini adalah masa transisi yang penting dalam kehidupan anak. Transisi dari rumah ke sekolah, dari keluarga ke lingkungan sosial yang lebih luas, dari bermain bebas ke belajar melalui struktur dan aturan. Apabila masa ini tidak dijalani dengan baik, anak bisa merasa tertekan, bingung, bahkan menolak sekolah dalam jangka panjang.

Sebaliknya, ketika MPLS dirancang dengan pendekatan ramah anak, yang dilakukan melalui aktivitas yang menyenangkan, mengenalkan aturan dengan cara positif, serta memberi ruang bagi anak untuk mengeksplorasi—maka anak akan mulai mengembangkan keterikatan emosional terhadap sekolah. Kesan pertama ini sangat menentukan. Bila positif, maka akan membentuk motivasi belajar jangka panjang dan rasa aman untuk bereksplorasi. 

Pada masa MPLS, anak dikenalkan pada lingkungan fisik sekolah, seperti ruang kelas, taman bermain, perpustakaan, toilet, serta aktivitas harian seperti menyimpan tas, mencuci tangan, atau makan bersama. Semua ini membantu anak merasa familier dengan rutinitas sekolah. Mereka juga mulai mengenal wajah-wajah baru: guru, teman sebaya, dan staf sekolah. Semua pengalaman ini, meskipun tampak sederhana, memberikan bekal awal bagi anak untuk beradaptasi secara bertahap.

Dalam sepekan terakhir, anak-anak telah dikenalkan dengan lingkungan sekolah, guru-guru, teman-teman baru, serta berbagai aktivitas menyenangkan yang menjadi bagian dari rutinitas belajar mereka ke depan. Tawa, tangis, pelukan, hingga cerita-cerita kecil yang dibagikan anak sepulang sekolah menjadi bukti bahwa proses adaptasi ini berjalan dengan penuh makna.

Mengapa anak usia dini perlu MPLS?

Anak usia dini memiliki kemampuan adaptasi yang masih terbatas. Mereka belum bisa langsung memahami konsep lingkungan baru tanpa pengalaman konkret dan pembiasaan. Tanpa MPLS, anak bisa mengalami kecemasan berpisah (separation anxiety), stres, hingga trauma ringan karena merasa “terlempar” ke tempat asing tanpa persiapan. Hal ini terjadi karena mereka tiba-tiba dihadapkan pada lingkungan baru yang asing, jauh dari orang tua yang selama ini menjadi sumber kenyamanan utama.

Anak bisa merasa panik, menangis terus-menerus, menolak masuk kelas, atau bahkan menunjukkan gejala psikosomatis seperti sakit perut dan mual tanpa sebab medis yang jelas. Situasi ini bukan karena anak "manja", melainkan karena mereka belum siap secara emosional menghadapi perubahan drastis.

Tanpa adaptasi bertahap yang difasilitasi melalui MPLS, anak kehilangan kesempatan untuk memahami bahwa sekolah adalah tempat yang aman dan menyenangkan. Oleh karena itu, MPLS sangat penting sebagai fase transisi untuk membantu anak berpisah dari orang tua dengan perasaan tenang, perlahan-lahan membangun rasa percaya, dan menyesuaikan diri dengan ritme kehidupan sekolah secara alami. 

Masa pengenalan lingkungan sekolah memberi kesempatan anak mengenal lingkungan baru secara bertahap. Saat anak tahu di mana letak toiletnya, siapa yang bisa dimintai tolong, bagaimana cara menyapa teman, atau kapan waktu bermain, mereka merasa lebih percaya diri dan aman. Inilah dasar yang dibutuhkan anak untuk mulai mengikuti kegiatan belajar dengan antusias.

Selain itu, MPLS juga membantu guru mengenal karakter anak. Pada minggu pertama sekolah, guru dapat mengamati bagaimana cara anak berinteraksi, merespons instruksi, atau mengekspresikan diri. Informasi ini sangat berguna bagi guru dalam menyusun strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan individu anak.

Dampak positif MPLS bagi anak usia dini

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan pengalaman MPLS yang positif cenderung memiliki sikap yang lebih antusias terhadap sekolah. Mereka lebih cepat menyesuaikan diri, memiliki kontrol emosi yang lebih baik, dan menunjukkan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan guru maupun teman sebaya. 

Halaman
12
Sumber: bangkapos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved