Penyebab Indonesia Terdampak Gempa Rusia Hingga Berpotensi Terjadi Tsunami Meski Jaraknya Jauh
Penyebab Indonesia Terdampak Gempa Rusia Hingga Berpotensi Terjadi Tsunami Meski Jaraknya Jauh
Penulis: Evan Saputra CC | Editor: Evan Saputra
BANGKAPOS.COM - Indonesia ikut terdampak dari gempa dahsyat berkekuatan magnitudo 8,7 yang terjadi di Kamchatka, Rusia, Rabu (30/7/2025).
Bahkan, beberapa daerah di Indonesia berpotensi terjadi tsunami karena dampak dari gempa tersebut.
Beberapa wilayah yang berpotensi tsunami akibat gempa di Rusia di antaranya Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara: 14.52 WITA/13.52 WIB, Halmahera Utara, Maluku Utara: 16.04 WIT/14.04 WIB, Manokwari, Papua Barat: 16.08 WIT/14.08 WIB, Rajaampat bagian utara, Papua Barat: 16.18 WIT/14.18 WIB, Biaknumfor, Papua: 16.21 WIT/14.21 WIB, Supiori, Papua: 16.21 WIT/14.21 WIB.
Selain itu ada juga Sorong bagian utara, Papua Barat: 16.24 WIT/14.24 WIB, Jayapura, Papua: 16.30 WIT/14.30 WIB, Sarmi, Papua: 16.30 WIT/14.30 WIB dan Kota Gorontalo, Gorontalo: 16.39 WITA/15.39 WIB.
Baca juga: 10 Daerah di Indonesia Berpotensi Terjadi Tsunami, 7 di Antaranya di Papua
Lantas mengapa Indonesia ikut terdampak padahal jarak Kamchatka ke Jakarta diperkirakan sejauh 8.226 kilometer.
Kepala Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Daryono mengungkapkan hal tersebut bisa terjadi karena kekuatan guncangan yang besar.
Hal itu membuat adanya dorongan yang jauh terhadap laut sehingga menimbulkan gelombang besar dan menimbulkan potensi tsunami di Indonesia.
"Karena memang kekuatannya besar, dan itu memberikan daya dorong timbul gelombang tsunami yang cukup jauh dampaknya, sehingga bisa sampai di wilayah Indonesia, berhubungan dengan magnitudo yang terjadi sebagai pembangkit gempanya dan informasi terminal deformasi yang terjadi di dasar laut," katanya dalam konferensi pers secara daring, dikutip dari YouTube BNPB.
Daryono mengatakan gempa dahsyat di Rusia itu dipicu deformasi batuan yang berada di dasar laut. Dia juga menjelaskan kawasan Kamchatka memang memiliki riwayat untuk terjadinya gempa berkekuatan besar.
Di sisi lain, Daryono menekankan bahwa gempa yang terjadi jauh dari Indonesia seperti di Rusia tetap bisa menjadi ancaman nyata.
"Gempa ini berkekuatan 8,7 memang kawasan tersebut secara historis memang bisa terjadi gempa-gempa besar, dan ini juga menjadi pelajaran kita bahwa gempa megathrust yang disampaikan ini, bukanlah sesuatu yang harus diragukan, tetapi ini ancaman nyata meskipun ini terjadi di Rusia," jelasnya.
Daryono menjelaskan tsunami bukanlah gelombang laut tetapi pergeseran masa air yang berpindah dan bergerak.
Ia menjelaskan semakin jauh pergeserannya, maka gelombangnya pun akan terus melemah.
Namun, Daryono tetap meminta warga yang terdampak gempa Rusia untuk waspada meski potensi tsunami yang melanda hanya setinggi 50 cm.
Pasalnya, Indonesia dikelilingi teluk sempit yang justru bisa memicu peningkatan tinggi gelombang tsunami.
Miris Nasib Satria Kumbara, TNI Angkat Tangan dan Rusia Tak Mau Tanggung Jawab, Luka Diserang Drone |
![]() |
---|
7 Fakta Satria Arta Kumbara, Eks Marinir TNI AL Terluka Akibat Serangan Drone dan Mortir Ukraina |
![]() |
---|
Rusia Tak Tanggung Jawab Soal Satria Kumbara yang Langgar UU, Si Eks Marinir Kini Terluka Parah |
![]() |
---|
Jika Trump yang Jadi Presiden AS pada 2022, Putin Sebut Perang di Ukraina Tak Akan Terjadi |
![]() |
---|
Dampak Tsunami di 10 Wilayah Pesisir Indonesia, BMKG Cabut Peringatan Dini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.