Minta Cerai Massal, Guru PPPK di Wonogiri hingga Pandeglang Pilih Pisah Usai Diangkat ASN

BANGKAPOS.COM -  Fenomena mengejutkan terjadi di sejumlah daerah di Pulau Jawa.

Ratusan guru honorer yang baru saja diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) justru ramai-ramai menggugat cerai pasangannya.

Peristiwa ini terjadi di berbagai wilayah seperti Wonogiri, Blitar, Pandeglang, Cianjur, hingga Ponorogo. Yang mengejutkan, mayoritas penggugat adalah guru perempuan.

PPPK sendiri adalah jenis ASN dengan status kontrak, berbeda dengan PNS yang berstatus tetap.

Setelah diangkat, guru PPPK rata-rata mendapatkan penghasilan jauh lebih besar dibanding saat masih honorer.

20 Kasus di Wonogiri

Di Wonogiri, tercatat sekitar 20 guru PPPK yang baru menerima SK pada Senin (28/7/2025) mengajukan gugatan cerai.

"Sejak saya bertugas, cukup banyak berkasnya. Mungkin ada 20 sejak Februari lalu saya bertugas. PNS dan PPPK itu," ujar Bupati Wonogiri, Setyo Sukarno, Selasa (30/7/2025).

Menurutnya, peningkatan kesejahteraan setelah diangkat PPPK bisa berdampak pada relasi rumah tangga.

"Kehormatan atau kewibaan guru itu kan akan berkurang di depan murid-muridnya kalau bercerai," tambahnya.

Setyo menegaskan perlunya pembinaan kepegawaian dan keluarga agar kasus serupa tidak berulang.

50 Kasus di Pandeglang

Di Pandeglang, tercatat ada 50 guru yang mengajukan cerai usai menerima SK PPPK.

Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, menyayangkan fenomena ini.

"Seharusnya ketika harkat martabat salah satu pasangannya tumbuh, maka harus disyukuri bersama-sama," katanya, Senin (28/7/2025).