Fenomena Hujan Meteor

Jangan Lewatkan Agustus, Abadikan Fenomena Langit Pesta Meteor, Purnama dan Venus Menyapa Jupiter

Bulan Agustus menawarkan rentetan pertunjukan kosmis yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari formasi bintang klasik, purnama penuh sejarah.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Tribunnews.com
PESTA METEOR - Bulan Agustus menawarkan rentetan pertunjukan kosmis yang sayang untuk dilewatkan. Mulai dari formasi bintang klasik, purnama penuh sejarah, konjungsi planet, hingga pesta meteor yang spektakuler. 

BANGKAPOS.COM - Bulan Agustus selalu dinanti-nantikan pecinta langit malam.

Pada bulan ini menghadirkan salah satu pertunjukan langit paling spektakuler setiap tahunnya: hujan meteor Perseid. 

Namun selain itu, masih banyak momen astronomi menarik lain yang bisa disaksikan selama bulan ini. 

Berikut rangkuman fenomena langit Agustus yang sayang untuk dilewatkan.

1 Agustus: Segitiga Musim Panas ala Euclid

Saat senja berganti menjadi malam, cobalah arahkan pandangan ke langit timur. Jika cuaca cerah, kamu akan bisa melihat Segitiga Musim Panas (Summer Triangle)-formasi tiga bintang terang yang membentuk segitiga sama kaki di langit. 

Segitiga ini dibentuk oleh tiga bintang terang: Deneb di rasi Cygnus, Vega di rasi Lyra, dan Altair di rasi Aquila. 

Ketiganya adalah bintang paling terang di masing-masing rasi bintang tersebut. 

Walau bisa dilihat sepanjang tahun, musim panas adalah waktu terbaik untuk mengamatinya karena langit cenderung lebih cerah dan malam lebih panjang.

9 Agustus: Purnama 'Sturgeon Moon'

Purnama bulan Agustus dikenal sebagai Sturgeon Moon, atau Bulan Ikan Sturgeon. 

Nama ini diambil dari spesies ikan purba yang dulu banyak ditemukan di sungai dan danau Amerika Utara saat akhir musim panas. 

Sayangnya, akibat penangkapan berlebihan dan pembangunan bendungan, populasi ikan ini menurun drastis pada akhir abad ke-19.

Dalam budaya penduduk asli Amerika, bulan purnama Agustus juga punya banyak nama alternatif. 

Dalam bahasa Catawba, bulan ini disebut "Dry Moon" (Bulan Kering), sementara suku Cherokee menyebutnya sebagai "End of Fruit Month" (Akhir Musim Buah), dan suku Seneca serta Tunica menyebutnya "Hot Moon" (Bulan Panas).

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved