Pemkab Bangka Selatan Ajak ASN dan non-ASN Bayar Pajak, Jadi Teladan Bagi Masyarakat

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung mengajak seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah setempat menjadi teladan untuk tertib membayar pajak bagi masyarakat.

Pajak daerah merupakan sumber pendapatan penting bagi keberlangsungan pembangunan. Sudah semestinya jika ASN menjadi contoh dalam kepatuhan membayar pajak tepat waktu.

Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid bilang pemerintah daerah kini tengah terus mengupayakan langkah strategis dalam rangka mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD).

Terutama dari sektor pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2). Begitu pula dengan opsen pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor (BBN-KB) maupun pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB).

“Salah satu langkah konkret yang diambil adalah mengharuskan keterlibatan aktif seluruh ASN dan non-ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Rabu (6/8/2025).

Menurutnya seluruh pegawai, baik ASN maupun non-ASN dapat mengambil peran sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dalam mendukung peningkatan penerimaan pajak daerah.

Pasalnya, peningkatan PAD dapat berdampak pada kesejahteraan pegawai serta masyarakat termasuk pemerataan pembangunan daerah. Oleh karena itu, sangat penting kesadaran individu, dimulai dari para pegawai untuk tertib dan tepat waktu membayar pajak.

Ia pun menegaskan bahwa upaya optimalisasi pajak ini merupakan langkah penting dalam memperkuat fondasi pembangunan daerah.

Pajak adalah sumber utama pembiayaan pembangunan daerah. Fungsinya tak hanya sebatas sebagai sumber pendapatan daerah, tetapi juga sebagai penopang berbagai program pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan tertib pajak, semua pihak dapat bersama-sama berkontribusi untuk kemajuan Kabupaten Bangka Selatan.

“Kami mengajak seluruh ASN dan non-ASN menjadi teladan bagi masyarakat dalam kepatuhan membayar pajak,” ucap Riza Herdavid.

Di sisi lain lanjut politikus PDI-P ini pajak yang dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum.

Termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hingga kini pajak menjadi penerimaan negara terbesar yang dikumpulkan negara melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD).

Ketika wajib pajak taat bayar pajak, ada berbagai manfaat yang dapat dirasakan kembali oleh masyarakat di daerah. Walaupun bentuk manfaat yang diberikan kepada masyarakat bukan dalam bentuk uang.

Melainkan dikembalikan bagi masyarakat dalam bentuk fasilitas pendidikan yang menjadi lebih baik, fasilitas kesehatan yang lebih memadai, fasilitas transportasi publik yang lebih nyaman, fasilitas umum dan infrastruktur yang lebih maju dan sebagainya.

“Oleh karena itu penerimaan pajak akan terus dioptimalkan demi menunjang pembangunan serta pelayanan publik yang lebih baik di Kabupaten Bangka Selatan,” sebutnya.

Kendati demikian Riza Herdavid optimis pendapatan asli daerah dari sektor pajak dan retribusi pada tahun 2025 ini dapat mencapai target. Hal tersebut bisa dicapai asal seluruh potensi wajib pajak mampu dimaksimalkan oleh seluruh jajaran pegawai.

Seluruh objek pajak baik yang sudah ada maupun baru akan terus dioptimalkan. Dengan menggali potensi pajak kendaraan bermotor hingga penerimaan pendapatan daerah yang berasal dari sektor pajak barang jasa tertentu (PBJT).

“PBJT ini terdiri atas pajak hotel, restoran, jasa listrik, jasa kesenian dan hiburan,” pungkas Riza Herdavid. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)