Rp9 Triliun Tak Terserap Jadi PAD, Babel Belum Mampu Ekspor Udang Vaname
Udang vaname dari Babel harus ke Jakarta atau Lampung terlebih dahulu untuk kemudian dikirim ke Eropa dan Amerika.
Ia juga menyebutkan, seluruh proses ekspor kini telah terintegrasi secara digital antara Karantina, Bea Cukai, KSOP dan pemerintah daerah. Hal ini menjadikan pengiriman barang lebih efisien dan tepercaya.
“Dari hulu ke hilir prosesnya sudah jelas dan itulah nilainya yang tinggi. Kolaborasi ini merupakan model yang baik dan ini upaya kita untuk melakukan akselerasi ekspor untuk mengangkat produk unggulan di daerah, baik perikanan, pertanian, dan apa pun itu,” ujar Sahat.
Sementara itu, Gubernur Babel, Hidayat Arsani memberikan apresiasi tinggi atas dukungan dari Badan Karantina Indonesia.
Menurut Hidayat kegiatan Akselerasi Ekspor sebagai tonggak penting dalam mendorong ekspor yang terstruktur dan sesuai prosedur internasional.
“Terima kasih atas pendampingan dari Balai Karantina RI. Dulu, kita kirim barang tidak tahu prosesnya. Sekarang, semua komoditas ekspor telah terdaftar dan teregister secara resmi, lengkap dengan prosedur Karantina dan Bea Cukai. Ini langkah maju agar ekspor kita tidak lagi bermasalah di negara tujuan,” tuturnya. (x1) (x1) (x1)
Pemprov Babel dan BPJS Kesehatan Perkuat Sinergi Pelayanan Program JKN |
![]() |
---|
Polda Babel Limpahkan Berkas 5 Tersangka Pencurian Ventilator ke Kejati |
![]() |
---|
UNMUH Babel Gagas Program 'Generasi ASIK' Bersama Santri TPA Baitul Ma’ruf Pangkalpinang |
![]() |
---|
Nanggala dan Halilintar, Dua Satgas Timah yang Mengawasi Pertimahan di Babel |
![]() |
---|
Gerindra Babel Bantah Isu Pemalsuan Tanda Tangan di Berkas Pilkada Ulang Bangka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.