Miris Nasib Satria Kumbara, TNI Angkat Tangan dan Rusia Tak Mau Tanggung Jawab, Luka Diserang Drone

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, status Satria sudah tidak terkait lagi dengan TNI

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase angkapan Layar Tiktok Ruslan Buton | KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
NASIB SATRIA KUMBARA -- (kiri) Kondisi Satria Kumbara / (kanan) Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi ditemui di Gedung Yos Soedarso, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Senin (25/8/2025). 

"Kita juga berharap Pemerintah bisa memfasilitasi saudara Satria Arta Kumbara agar bisa kembali bergabung bersama keluarganya," harap Ruslan Buton.

TNI Angkat Tangan, Rusia Tak Mau Tanggung Jawab

Menanggapi hal tersebut, TNI menegaskan bahwa pihaknya tidak lagi memiliki tanggung jawab untuk memantau kondisi Satria Arta Kumbara.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, status Satria sudah tidak terkait lagi dengan TNI setelah yang bersangkutan diberhentikan dari dinas keprajuritan.

“Kan sudah keluar, desersi kan? Bukan bagian dari TNI lagi untuk mengawasinya. Kami kan tidak ada kepentingan lagi karena statusnya sudah dipecat," kata Kristomei, saat ditemui di Gedung Yos Soedarso, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Senin (25/8/2025), dilansir dari Kompas.com.

Kristomei menyatakan, Satria juga sudah kembali menjadi masyarakat biasa setelah dipecat dari dinas militer.

"(Satria) sudah kembali menjadi masyarakat sipil biasa. Jadi, TNI tidak bertanggung jawab lagi untuk itu," ujar dia.

Sementara itu, Pemerintah Rusia mengaku tak peduli dan tak ambil pusing dengan Satria Arta Kumbara.

Satria bergabung dengan pasukan Rusia untuk berperang dengan Ukraina atas keputusannya sendiri.

Dan tentunya, Satria juga harus siap dengan konsekwensi dari keputusannya itu.

Moskow bahkan mengaku tidak memiliki informasi apa pun tentang Satria Arta Kumbara dan bagaimana nasibnya saat ini.

Hal itu disampaikan Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov. 

Tolchenov mengaku baru mengetahui informasi terkait Satria dari pemberitaan di Indonesia. 

Ia telah mengonfirmasikan kabar tersebut kepada atase pertahanan yang juga mengaku tidak memiliki informasi apapun soal Satria.

Sergei Tolchenov juga menegaskan bahwa Kedutaan Besar Rusia di Jakarta tidak pernah melakukan rekrutmen personel Angkatan Bersenjata Rusia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved