Miris Nasib Satria Kumbara, TNI Angkat Tangan dan Rusia Tak Mau Tanggung Jawab, Luka Diserang Drone

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi menegaskan, status Satria sudah tidak terkait lagi dengan TNI

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Kolase angkapan Layar Tiktok Ruslan Buton | KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA)
NASIB SATRIA KUMBARA -- (kiri) Kondisi Satria Kumbara / (kanan) Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Kristomei Sianturi ditemui di Gedung Yos Soedarso, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal), Jakarta, Senin (25/8/2025). 

"Saudara Sartria Arta Kumbara mengalami cedera terkena percikan peluru dan kepalanya penuh luka," ucap Ruslan Buton.

Satria lanjut Ruslan Buton, juga meminta doa dari seluruh rakyat Indonesia agar bisa selamat dari kondisi tersebut.

Begitu mengetahui kondisi Satria, Ruslan Buton mengaku mencoba menghiubunginya melalui video call, namun statusnya hanya memanggil, tidak berdering.

"Kemudian saya kirim voice note (catatan suara), juga hanya centang satu," timpalnya.

Ruslan Buton berharap Satria Arta Kumbara bisa selamat dari perang tersebut.

"Kita juga berharap Pemerintah bisa memfasilitasi saudara Satria Arta Kumbara agar bisa kembali bergabung bersama keluarganya," harap Ruslan Buton.

Dalam video tersebut terlihat kondisi kepala Satria yang dibalut perban.

Bekas aliran darah yang turun dari kepala masih terlihat di bagian pipi kirinya.

Demikian juga di bagian bibirnya masih terlihat gumpalan darah.

Dalam video tersebut, dengan susah payah, Satria mengucapkan selamat Dirgahayu Republik Indonesia.

"Dirgahayu Republik Indonesia,"

"Mudah-mudahan, rakyat semakin sejahtera, tercipta lapangan kerja yang banyak untuk kesejahteraan rakyat,"

"Sekali merdeka tetap merdeka," ucap Satria.

Video tersebut merupakan kiriman Satria kepada Ruslan Buton melalui aplikasi chating WhatsApp. 

Dalam percakapan itu, Satria mengatakan bahwa dirinya dikepung drone Kamikaze Z dan ditembaki mortir.

"Saya dievakuasi mundur sekarang komandan, tetapi lagi transit di titik poin lain karena drone dan artileri Ukraina sedang maksimal kerja," tulis Satria.

"Saya harus jalan 10 kilometer lagi ke titik aman komandan," tambahnya dalam chatingan berikutnya.

Setelah itu chat terputus. Terlihat ada riwayat panggilan video dari Ruslan Buton dan juga voice note. Tetapi tidak ada balasan lagi dari Satria.

(Bangkapos.com/Serambinews.com/Kompas.com)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved