Polisi Tewas di Lombok Barat

Hasil Autopsi Brigadir Esco, Indikasi Kekerasan di Leher, Istri Tak Lapor Intel Polisi Hilang 5 Hari

Brigadir Esco Fasca Rely, anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
TribunLombok.com/istimewa Dokumentasi
POLISI TEWAS - Brigadir Esco Faska Fely itu ditemukan warga dalam kondisi mengenaskan, dengan leher terikat tali di bawah pohon. Kondisi tubuhnya membengkak, dan wajah rusak. Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh warga saat mencari ayam hilang di bukit belakang permukiman.  

BANGKAPOS.COM - Brigadir Esco Fasca Rely, anggota Intel Polsek Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), ditemukan tewas dalam kondisi tak wajar pada Minggu (24/8/2025) sekitar pukul 11.30 WITA. 

Jasad korban ditemukan pertama kali oleh mertuanya, Saihun di kebun Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat.

Brigadir Esco hilang dari rumah sejak Selasa (19/8/2025) dan ditemukan tewas lima hari kemudian.

Baca juga: Misteri Tewasnya Brigadir Esco dengan Jeratan di Leher, Warga Tak Cium Bau Busuk, Hilang 5 Hari

Kondisi jasad terlentang di bawah pohon dengan leher terikat tali dan jasad membusuk.

Tidak ditemukan bagian tubuh yang hilang, namun wajah korban rusak dan sulit dikenali.

Hasil visum luar menunjukkan adanya luka hantaman benda tumpul pada tubuh korban.

Baca juga: Brigadir Esco Hilang Sejak 19 Agustus, Istri Tak Pernah Melapor, Ditemukan Tewas Leher Terikat Tali

Indikasi Kekerasan di Leher 

Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) telah menerima hasil autopsi jenazah Brigadir Esco Fasca Rely.

Dari hasil tersebut, terungkap adanya indikasi kekerasan yang diduga menjadi penyebab kematian.

Dengan temuan ini, penyidik Polda NTB akan melanjutkan proses penyelidikan untuk mengungkap kebenaran di balik kasus tersebut.

Baca juga: Biodata Brigadir Esco Faska, Intel Polisi Tewas Leher Terikat Tali, Istri Polwan, Orangnya Tertutup!

"Ada tanda kekerasan di bagian leher," kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat. 

Meskipun ada tanda-tanda tersebut, polisi belum meningkatkan kasus tersebut ke tahap penyidikan.

“Masih proses lidik (penyelidikan)," ujarnya. 

Sejauh ini, penyelidikan masih mendalami keterangan saksi. Mulai dari keluarganya. 

"Kita periksa istri dan keluarganya yang lain," jelasnya. 

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved