Advetorial

UBB Edukasi Siswa SDN 66 Pangkalpinang tentang Bahaya Minuman Manis dalam Kemasan

Hasil analisis situasi yang dilakukan tim dosen UBB Jurusan Keperawatan dan Kimia, teridentifikasi bahwa siswa senang membeli minuman manis

Editor: Hendra
Istimewa/ Dok Tim Pengabdian Masyarakat UBB
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim Dosen dan Mahasiswa UBB di SDN 66 Pangkalpinang (11/08/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tema edukasi bahaya konsumsi minuman manis berkemasan di SD Negeri 66 Pangkalpinang, Kecamatan Pangkal Balam.

Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas 5 dan 6.  Kegiatan ini bertujuan memberikan edukasi mengenai bahaya konsumsi minuman manis berkemasan.

Hasil analisis situasi yang dilakukan oleh tim dosen UBB Jurusan Keperawatan dan Kimia, teridentifikasi bahwa siswa senang membeli minuman manis berkemasan di sekolah. Perilaku senang mengonsumsi minuman manis berkemasan menjadi kebiasaan siswa-siswi walaupun sudah membawa air minum dari rumah, namun masih membeli minuman manis berkemasan.

Selain itu masih ada beberapa siswa-siswi yang tidak membawa air minum dari rumah. Terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis setiap hari dapat menyebabkan masalah metabolisme seperti peningkatan gula darah, kerusakan gigi , dan penambahan berat badan, yang merupakan faktor risiko diabetes melitus. 

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim Dosen dan Mahasiswa UBB di SDN 66 Pangkalpinang (11/08/2025)
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat oleh Tim Dosen dan Mahasiswa UBB di SDN 66 Pangkalpinang (11/08/2025) (Istimewa/ Dok Tim Pengabdian Masyarakat UBB)

Kegiatan Edukasi  ini dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa UBB Jurusan Keperawatan dan Kimia. Edukasi ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesadaran sejak dini tentang pentingnya pola hidup sehat.

Edukasi diberikan melalui pemaparan materi, pemutaran video informatif, dan sesi tanya jawab interaktif yang melibatkan siswa dan pihak kantin sekolah secara langsung.

Kegiatan berlangsung dengan konsep penyuluhan kesehatan terkait dampak mengonsumsi minuman manis berkemasan bagi kesehatan, sebagai salah satu upaya mencegah penyakit yang dapat disebabkan oleh minuman manis berkemasan.

Selama kegiatan berlangsung, tim pengabdi melibatkan kepala sekolah, jajaran guru, ibu kantin, dan siswa kelas lima dan enam. Keterlibatan ibu kantin sangat penting sebagai pihak yang berhubungan langsung dengan penyediaan makanan dan minuman di sekolah, sehingga dapat mengontrol dan mengarahkan pilihan konsumsi siswa ke arah yang lebih sehat.

Dukungan dari pihak sekolah, termasuk jajaran guru dan ibu kantin, memberikan dampak positif terhadap keberhasilan kegiatan, terlihat dari antusiasme peserta yang tinggi, terlihat siswa memperhatikan materi yang disampaikan, fokus menonton video edukasi yang ditayangkan.

Kegiatan yang melibatkan berbagai pihak sangat penting untuk keberhasilan tujuan edukasi ini. Partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan, seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat, merupakan komponen penting dalam program edukasi ini, karena sekolah sebagai institusi pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi perilaku anak dan keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, dapat memberikan dukungan moral dan praktis dalam menerapkan gaya hidup sehat.

Kebiasaan mengonsumsi minuman manis berkemasan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pengetahuan gizi yang kurang, pengetahuan yang kurang berhubungan dengan perilaku siswa-siswi yang suka mengonsumsi minuman manis berkemasan.

Mengingat dampak kesehatan yang serius dari konsumsi minuman kemasan, penting bagi orang tua, guru, dan pemerintah untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang efektif. Salah satu langkah paling krusial adalah meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pola makan sehat.

Edukasi gizi harus dimulai sejak dini, baik di rumah maupun di sekolah, agar anak-anak dapat memahami risiko konsumsi minuman manis dan belajar untuk membuat pilihan yang lebih sehat. Sekolah juga memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan makan siswa.

Pengawasan terhadap produk yang dijual di sekolah harus ditingkatkan untuk memastikan bahwa hanya makanan dan minuman yang sehat yang tersedia bagi siswa. Pihak sekolah juga dapat mengawasi kebijakan yang melarang penjualan minuman berkarbonasi dan manis di area sekolah.

Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan oleh tim dosen dan mahasiswa berjalan dengan lancar. Dalam pelaksanaannya, digunakan media slide share Power Point yang menarik dengan gambar-gambar terkait materi edukasi, pemutaran video mengenai bahaya minuman manis dalam kemasan, serta pembagian flashcard kepada siswa-siswi sebagai alat bantu pembelajaran.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved