BPJS Ketenagakerjaan Apresiasi Martadinata, Pedagang Ikan Toboali yang Jadi Agen PERISAI

Dari lapak ikan di Pasar Toboali, Bapak Marta menjelma menjadi agen PERISAI yang berhasil memperluas perlindungan jaminan sosial bagi para ...

Istimewa/ BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang
Program PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) yang diinisiasi BPJS Ketenagakerjaan terus menghadirkan kisah inspiratif dari berbagai pelosok negeri. Salah satunya berasal dari Pasar Terminal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, melalui sosok Martadinata—akrab disapa Bapak Marta—seorang pedagang ikan yang telah menjadi garda terdepan dalam memperluas perlindungan jaminan sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja informal. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Program PERISAI (Penggerak Jaminan Sosial Indonesia) terus melahirkan kisah inspiratif di berbagai daerah. Salah satunya datang dari Pasar Terminal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, melalui sosok Martadinata, atau yang akrab disapa Bapak Marta. Pedagang ikan ini bukan hanya mencari nafkah di pasar, tetapi juga menjadi penggerak utama dalam memperluas perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan bagi pekerja informal.

Keputusan Bapak Marta menjadi Agen PERISAI berawal setelah mengikuti sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang pada Desember 2022. Sebagai peserta mandiri yang telah merasakan langsung manfaat perlindungan sosial, ia merasa terpanggil untuk ikut mengedukasi para pekerja di sektor informal.

Tantangan dan Strategi yang Menginspirasi

Saat mulai bertugas, Bapak Marta menghadapi tantangan utama berupa rendahnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya jaminan sosial. Banyak pedagang dan pekerja informal yang belum memahami manfaat program maupun peran Agen PERISAI.

Dengan komitmen tinggi, Bapak Marta memulai sosialisasi langsung dengan kelompok-kelompok nelayan yang ada di lingkungan sekitar rumahnya, khususnya di Kelurahan Tanjung Ketapang. Selanjutnya ia juga berkoordinasi dengan perangkat kelurahan dan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang untuk memastikan edukasi berjalan efektif dan diterima dengan baik tidak hanya pada nelayan, tapi seluruh pekerja informal lainnya . Strategi tersebut membuahkan hasil dengan tingkat akuisisi peserta meningkat signifikan.

Menurutnya, pengalaman paling berkesan adalah saat masyarakat mulai memahami manfaat jaminan sosial.
“Yang paling membuat saya bangga adalah ketika apa yang saya sampaikan bisa masuk ke pikiran orang-orang, sehingga mereka akhirnya mau bergabung. Ini bukan sekadar mendaftar, tapi soal memberikan ketenangan bagi sesama pekerja,” ujar Marta.

Apresiasi Tinggi dari BPJS Ketenagakerjaan

Atas dedikasi dan kontribusi nyata tersebut, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang, Evi Haliyanti Rachmat, memberikan apresiasi khusus kepada Bapak Marta.

“Kami sangat bangga dan berterima kasih atas dedikasi Bapak Martadinata. Beliau adalah contoh nyata bagaimana semangat kepedulian dapat menjadi pendorong utama dalam memperluas perlindungan jaminan sosial,” kata Evi.

Ia menambahkan bahwa peran Agen PERISAI seperti Bapak Marta sangat penting dalam menekan risiko kemiskinan ekstrem. Dengan meningkatnya jumlah pekerja yang terlindungi Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, keluarga pekerja memiliki benteng perlindungan ketika terjadi risiko seperti kecelakaan kerja, meninggal dunia, atau berhenti bekerja.

Kisah Bapak Marta sekaligus menguatkan pesan utama BPJS Ketenagakerjaan: “Kerja Keras, Bebas Cemas.” Dengan perlindungan jaminan sosial, pekerja informal dan mandiri kini dapat bekerja dengan lebih tenang. (*/E7)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved