Bangka Pos Hari Ini

Warga Bangka Selatan Antusias Belanja di Pasar Murah, Pemkab Sediakan 1.750 Kg Beras SPHP

Hefi Nuranda mengatakan, operasi pasar murah digelar untuk memastikan masyarakat tetap dapat mengakses kebutuhan pokok

Editor: Hendra
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
BERBURU BAHAN POKOK -- Sejumlah masyarakat ketika berburu bagan pokok dalam operasi pasar murah di Lapangan Merdeka Toboali, Selasa (18/11/2025). Dalam operasi pasar sejumlah bahan pokok dijual dengan harga lebih murah dibandingkan di pasaran. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan kembali menggelar operasi pasar murah di daerah itu. Program tersebut sebagai langkah cepat menahan gejolak harga sejumlah bahan pokok, terutama cabai besar yang melonjak hingga Rp80.000 per kilogram di pasaran.

Pantauan di lapangan menunjukkan antusiasme tinggi warga sejak pagi. Puluhan warga yang didominasi ibu-ibu mulai mengantre sebelum kegiatan dibuka.

Banyak di antara mereka memilih langsung menuju stan beras SPHP dan cabai besar yang menjadi komoditas paling dicari akibat selisih harga yang sangat signifikan dengan harga pasar.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Hefi Nuranda mengatakan, operasi pasar murah digelar untuk memastikan masyarakat tetap dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Baca juga: Satgas TSL Babel Gelar Rapat Khusus, Dua Buaya Mati di Jerambah Gantung

Menurutnya, momentum ini penting karena beberapa komoditas strategis sedang mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

Dengan operasi pasar ini pemerintah menyediakan kebutuhan bahan pokok masyarakat dengan harga jauh lebih murah dibandingkan di pasaran.

“Alhamdulillah kawan-kawan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID-Red) sudah menyelenggarakan pasar murah,” ujar Hefi Nuranda, Selasa (18/11).

Hefi Nuranda membeberkan cabai menjadi komoditas yang paling memicu inflasi pekan ini. Tak tanggung-tanggung di pasar cabai besar dibanderol dengan harga Rp80.000 per kilogram. Oleh sebab itu, pemerintah daerah berupaya mengantisipasi lonjakan harga dan inflasi bahan pokok menjelang akhir tahun 2025.

Pada pasar murah kali ini, beras menjadi komoditas yang disiapkan dalam jumlah terbesar. Pemerintah menyediakan 1.750 kilogram beras medium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikemas dalam ukuran lima kilogram. Komoditas ini dijual dengan harga Rp59.000 per kemasan, jauh di bawah harga pasar.

Baca juga: Hellyana Diyakini Bebas, Andi Kusuma Nilai Kasusnya Ada yang Janggal

Selain itu, TPID juga menyediakan Beras Premium Bulog ukuran lima kilogram dengan harga Rp76.000. Meski jumlahnya tidak sebanyak SPHP, yakni 50 kilogram, keberadaannya tetap diharapkan mampu menambah pilihan bagi warga yang datang membeli.

“Dengan disparitas harga yang cukup jauh setidaknya bisa membantu masyarakat,” jelas Hefi Nuranda.

Tidak hanya beras, pasar murah juga menyiapkan sederet kebutuhan pokok lain dengan harga lebih rendah dibandingkan pasar. Komoditas tersebut antara lain gula pasir dengan stok 60 kilogram, dijual Rp18.000 per kilogram. Minyakita stok 60 liter, dijual Rp18.500 per liter. Tepung terigu stok 36 kilogram, dijual Rp11.500 per kilogram.

Komoditas dapur lainnya juga mengalami penurunan harga signifikan dalam kegiatan ini. Bawang merah dijual Rp35.000 per kilogram, lebih murah Rp3.000 dibandingkan harga pasar Rp38.000. Bawang putih Rp30.000 per kilogram, lebih murah Rp5.000 dari pasaran Rp35.000 per kilogram. Cabai besar Rp60.000 per kilogram, lebih murah Rp20.000 dari harga pasaran yang mencapai Rp80.000. Cabai kecil Rp35.000 per kilogram, harga pasar Rp50.000.

Sayuran utama turut dipasarkan dengan harga yang diturunkan. Kemiri Rp42.000 per kilogram, kunyit Rp12.000 per kilogram dan kol Rp8.000 per kilogram. Sawi Rp10.000 per kilogram, terong Rp5.000 per kilogram, wortel Rp25.000 per kilogram dan tomat Rp10.000 per kilogram.

Dengan rentang harga yang jauh lebih rendah, pemerintah berharap masyarakat dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga, terutama bagi keluarga yang terdampak kenaikan harga beberapa komoditas utama. “Ragam buah seperti apel, kelengkeng, jeruk, anggur, stroberi, hingga pir dijual dengan selisih harga Rp10.000 hingga Rp20.000 per kilogram dibandingkan harga pasar,” jelasnya.

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved