BANGKAPOS.COM -- Tindakan yang dilakukan oleh para terduga terorisme menjadi perbincangan warga di Tanah Air bahkan mancanegara.
Beberapa membicarakan soal pakaian yang dikenakan oleh para pelaku dan menjadi perbincangan yang liar.
Baca: Penduduk Tiba-tiba Panik Saat Mengetahui Ada Bangkai Globster di Pantai, Ternyata Ini Alasannya
Hal itu mengakibatkan banyak orang yang jadi membicarakan soal penampilan yang dilakukan oleh para pelaku.
Untuk itu, Brigadir Jenderal Polisi Krishna Murti meminta netizen untuk tidak menilai sesuatu dari segi penampilannya saja.
Baca: Ulasan Ustaz Felix Siauw Terkait Teror Bom Ini Sudah Dibagi Hingga 5.000-an Facebooker, Ini Isinya
Hal itu disampaikan oleh Krishna di akun Instagramnya, Senin (14/5/2018).
Begini yang ia tulis :
Saya mau kasih tau semua warga masyarakat:
1. Wanita menutup aurat dg jilbab ataupun bercadar itu adalah pilihan berdasarkan keyakian masing2.. Jadi jangan kalian cap mereka dg label tidak baik. Menutup aurat adalah kewajiban yang diajarkan nabi..
Baca: Gaya Fashion Natasha Wilona dengan Balutan Busana Off Shoulder Dibilang Mirip Lucinta Luna
2. Laki2 yang berjenggot adalah Sunnah Rasul. Jangan kalian label mereka dengan hal2 tidak baik.. Semua kembali kepada keyakinan masing2..
3. Laki2 bercelana diatas mata kaki, bukanlah identik dengan kaum radikal. Dalam Islam kita diajarkan untuk tidak menggunakan celana yang menyapu lantai. Dalam Shalat kita diajarkan untuk menaikan celana diatas mata kaki agar diterima Shalat kita..
Baca: Jerinx SID Tanggapi Bom Gereja di Surabaya Pak Jokowi Sebaiknya Anda Mundur, Saya Malu Jadi WNI
4. Jangan label orang karena penampilan. Dan jangan juga menyembunyikan kejahatan dengan penampilan..
5. Banyak pelaku kejahatan bersembunyi dibalik pakaian bagus, dibalik batik, dibalik jas, dibalik seragam, dibalik perilaku manis..
Baca: Caption Foto Dul Dicium Maia dan Dhani saat Wisuda Kelulusan Bikin Terharu, Begini Isinya
6. Kita perang terhadap kejahatan, bukan perang terhadap manusia.. .
Semoga ini mencerahkan dan menghindarkan kita dari syak wasangka satu sama lain..
.
#kmupdates dalam #22menit renungan Maghrib..
Baca: Tukang Kebun Ini Raih Rekor Guinness World Usai Menyulap Bangsal Berkecepatan 165,5 Km/Jam
Baca: Raffi Ahmad Takut Nagita Slavina Ditaksir Cowok Lain, Istrinya Pun Dilarang Lakukan Hal Ini
Begini komentar netizen :
mira_mumtaza: Setuju bgt pak!
taufiq_hidayat_ab: Hormat kami pak,. Setuju dengan Bapak,. Terorisme bukan ajaran islam,.
Baca: Ngeri! Satu Keluarga Dikejar Cheetah Saat Berkunjung ke Taman Ini
ithanhdiarsa: Salut pak dengan postingannya. Penyejuk suasana seperti saat sekarang. Terimakasih pak @krishnamurti_91 . Barakallah.
dicky_mulyadi: Statement paling cerdas, berimbang dan Adil dari seorang polisi... hormar saya untuk bapak @krishnamurti_91
Baca: Lucinta Luna Pakai Hot Pants, Netter Malah Salah Fokus, Pahanya Agak Mirip Ade Rai, Ini Fotonya
Pelaku Bom Bunuh Diri Satu Keluarga
Polisi akhirnya dengan cepat bisa mengetahui dan mengungkap pelaku serangan bom di tiga gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Serangan bom ke gereja di Surabaya tersebut ternuata dilakan oleh satu keluarga.
Baca: 5 Fakta Pilu Kematian Gogon Sang Pelawak, Badan Bengkak hingga Curhat Minta Diambil yang Kuasa
Hal itu disampaikan langsung ole Kapolri Jenderal Pol Tito Karnivian.
Menurut Tito, ledakan bom di Surabaya dilakukan satu keluarga, yakni keluarga Dita Supriyanto yang berasal dari Rungkut, Kota Surabaya.
"Alhamulliah, identifiksi sudah diketahui. Pelaku satu keluarga yang melakukan serangan ke tiga gereja," ujarnya, saat mendampingi Presiden Joko Widodo di RS Bhayangkara Polda Jatim, Minggu (13/5/2018) petang.
Baca: Inilah Pekerjaan Aneh di Jepang, Meski Paruh Waktu, Tapi Gajinya Wow, Begini Penjelasannya
Tito menuturkan, Dita menyerang Gereja GPPS Jalan Arjuno.
Dia naik mobil Avanza dan menabrakan ke gereja dan langsung terjadi ledakan bom di dalam mobil.
"Ledakan di gereja jalan Arjuno yang paling besar," jelas Tito.
Selanjutnya, istrinya Puji Kuswati dan dua anaknya meledakkan bom di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jl Diponegoro.
Baca: Deddy Corbuzier Kutip Surat Dalam Alquran Terkait Serangan Bom di Surabaya, Benaran Bikin Adem
Dia datang ke gereja dengan jalan kaki bersama dua anak perempuannya, yakni Fadilah Sari (12) dan Pemela Riskika (9).
Puji bersama dua anak perempuan masuk ke gereja dengan membawa bom bunuh diri. Bom ditaruh di pinggang.
"Cirinya sangat khas, korban rusak perutnya saja. Ibu meninggal, tapi juga ada korban masyarakat," beber Tito.
(TribunnewsBogor.com/Vivi Febrianti)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Krishna Murti: Wanita Bercadar dan Pria Bercelana Di Atas Mata Kaki Bukan Berarti Teroris
Baca: Verrel Bramasta Ajak Natasha Wilona Lakukan ini di Bulan Puasa Meski Beda Keyakinan, Ternyata
Baca: Gara-gara Penampilan, Nagita Slavina Disebut Kayak ABG 17 Tahun, Raffi Ahmad Malah Tanggapi Begini
Baca: Aa Gym Kutuk Bom di Surabaya, Tengku Zulkarnain Beberkan 5 Hal Ini Meksi Perang Sekalipun