Padahal, dia sangat lama tinggal di Eropa dengan budaya yang berbeda jauh dari Indonesia.
Habibie menemani Ainun di rumah sakit sampai akhir hayat.
Setelah Ainun meninggal, Habibie setiap Minggu berziarah ke makam istrinya.
Bunga sedap malam, kesukaan istrinya selalu dibawa ke makam Ainun.
Dia menyebutkan Ainun selalu hadir bersama dirinya.
Habibie dapat merasakah hal itu.
Bahkan, saat masih hidup, kesetiaan Ainun tak diragukan lagi.
Suatu waktu, Habibie mengenang ketika dirinya tak memiliki uang.
Ainun di rumah menanak nasi dan membuat Abon.
Kemudian, Ainun menunggu dirinya sampai larut malam.
Dari balik jendela, Ainun menanti Habibie pulang.
Padahal, saat itu tak makan.
"Saya kedinginan, lapar. Sampai di rumah, pintu dibuka. Dia senyum, hai gimana hari ini, apa kabar. Sudah makan, saya tunggu kamu. Lalu dia bilang hanya ada ini, tapi kita makan bersama. Itu melekat di segala sistem, bagaimana saya mau lupakan dia," ungkap Habibie dikutip dari @makassar_iinfo.
Kebanggaan terhadap Habibie ramai di kolom komentar.
Sosok Habibie tak hanya dikenal cerdas, tetapi penyayang.
Kini sosok panutan itu telah meninggal dunia, Rabu (11/9/2019).
(bangkapos.com/Alza Munzi)