Sebenarnya tak hanya itu saja jasa sang tokoh Aceh ini. Ia juga sering disangkut-pautkan sebagai salah satu sosok yang ikut andil
Dalam membebaskan lahan Senayan untuk menjadi pusat olah raga.
• Ayah Dewi Perssik Meninggal Dunia, Begini Curahan Hati Rossa Meldianti: Papi Bilang Mau Liat Mel . .
3. Dikhianati Ddituduh PKI
Tak hanya Monas dan Senayan, ada begitu banyak jasa Markam bagi Indonesia. Tak banyak yang tahu kalau ia sangat pontang panting demi negara.
Termasuk sebagai investor utama KTT Asia Afrika yang dari forum ini kemudian merdekalah negara-negara terjajah di dua benua itu.
Sangat besar jasanya, tapi pada akhirnya ia tak dianggap apa pun oleh negara.
Pada pemerintahan Soekarno ia begitu dihormati, tapi tidak saat Soeharto yang memimpin.
Tanpa alasan yang jelas, Markam langsung diciduk dan dipenjara. Ia dituduh terlibat aktif dalam pemberontakan PKI serta dianggap Sukarnois garis keras.
Markam dipenjara tahun 1966 tanpa proses peradilan yang jelas.
• Terbakar Api Cemburu, Wanita Ini Patahkan Leher Sahabatnya karena Terlalu Akrab dengan Suami
Ketika Soeharto menjadi Presiden RI, Teuku Markam difitnah sebagai PKI dan dituding sebagai koruptor dan Soekarnoisme.
Pada tahun 1966 Teuku Markam dipenjara tanpa ada proses pengadilan.
Pertama-tama ia dimasukkan tahanan Budi Utomo, lalu dipindahkan ke Guntur, selanjutnya berpindah ke penjara Salemba, Jl. Percetakan Negara.
Lalu dipindah lagi ke tahanan Cipinang, dan terakhir dipindahkan ke tahanan Nirbaya, tahanan untuk politisi di kawasan Pondok Gede Jakarta Timur.
Tahun 1972 ia jatuh sakit dan terpaksa dirawat di RSPAD Gatot Subroto selama kurang lebih dua tahun.
Teuku Markam baru bebas tahun 1974. Soeharto, Ketua Presidium Kabinet Ampera I, pada 14 Agustus 1966 mengambil alih aset Teuku Markam berupa perkantoran, tanah dan lain-lain, yang kemudian dikelola PT. PP Berdikari yang didirikan Suhardiman, Bustanil Arifin, Amran Zamzami atas nama pemerintahan RI.
Pada tahun 1974, Soeharto mengeluarkan Keppres N0 31 Tahun 1974 yang isinya antara lain penegasan status harta kekayaan eks PT Karkam/PT Aslam/PT Sinar Pagi yang diambil alih pemerintahan RI tahun 1966 berstatus pinjaman yang nilainya Rp 411.314.924 sebagai modal negara di PT. PP Berdikari.
• Terciduk Faisal Nasimuddin Diam-diam Potret Luna Maya saat di Bali, Begini Reaksi Mantan Ariel Noah
4. Raga Dipenjara, Harta Dijarah
Penderitaan Markam bukan hanya ketika ia difitnah kemudian dipenjara.
Ada satu lagi kezaliman yang menimpa padanya dan dilakukan oleh pemerintah Soeharto. Ya, hal tersebut tak lain adalah diakusisinya semua properti dan harta Markam menjadi milik negara.
Kantor, tanah-tanah, bisnis, dan apapun yang jadi milik Markam, diambil oleh pemerintah. Yang lebih miris, tak sedikitpun hartanya yang disisakan untuk keluarga dan anak-anaknya.
Alhasil, hidup sanak keluarga saudara kaya ini terlunta-lunta padahal sebelumnya sangat berkecukupan.
Setelah Markam keluar di tahun 1974, ia dan keluarganya juga masih kesusahan untuk mengklaim hartanya lagi.
5. Nama Markam Tetap Belum Bersih
Bebas dari penjara bukan menjadi hal yang benar-benar bagus bagi Markam.
• Sederet Pria Kaya Mantan Kekasih Irina Shayk, Putus dengan Bradley Cooper Setelah 4 Tahun Bersama
Ia masih sering mendapatkan pandangan menghina orang-orang karena dianggap sebagai antek PKI.
Padahal Markam jelas berjuang keras untuk bangsa ini, juga untuk orang-orang yang memandangnya sinis itu.
Yang disesalkan Markam dan keluarganya adalah namanya yang tak kunjung dibersihkan.
Bahkan ketika kekuasaan Orde baru tamat, ia juga tak mendapatkan namanya direhabilitasi. Alhasil, sampai tua Markam tetap dianggap pengkhianat.
Padahal apa yang dilakukannya bagi bangsa ini benar-benar besar.
• Mahfud MD Tiba-tiba Komentari Gaya Pakaian Atta Halilintar di Acara ini, Kemudian ini yang Terjadi
Miris kalau mendengar kisah sosok satu ini. Ia berjuang bagi negara, tapi malah mendapatkan perlakuan sangat tidak menyenangkan ini.
Markam sendiri mungkin tak pernah bilang dia menyesal, tapi jauh dalam hatinya sosok satu itu pasti berkata jika seperti ini jadinya, maka tak pernah sudi dirinya membantu Indonesia.
"Bangsa yg kerdil adalah bangsa yg melupakan sejarah nya"
(*)
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Teuku Markam Penyumbang 38 Kg Emas untuk Monas, Dituduh PKI hingga Berakhir Menyedihkan
• Ajudan Petinggi OPM Nyatakan Diri Kembali ke NKRI, 3 Rekannya Ikutan dan Serahkan Senjata-Amunisi
• Terungkap Chat Baim Wong Saat PDKT di IG, Paula Diperlakukan Begini oleh Mertua: Keringat Dingin
• Kisah Mengharukan di Desa Nagoro,Ratusan Boneka Dijadikan Penduduk, Mulai dari Ayah Hingga Tetangga
• Harga & Perbandingan Spesifikasi Oppo A7 Vs Oppo A7n, Kembar Tapi Beda, Mana yang Dipilih?
• Detik-detik Imam Salat di Riyadh Mundur Digantikan Muazin Karena Suaranya, Videonya Beredar
• Curhatan Akhir Ramadhan Seorang Wanita yang Hidup dalam Keluarga Dua Agama ini Viral, Ini Kisahnya