Inilah Gunung Berapi Paling Berbahaya di Indonesia, Bisa Jadi Ancaman Warga Setiap Waktu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan Danau Toba di Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Minggu (19/4/2015). Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang tercipta dari hasil letusan gunung berapi raksasa (supervolcano) pada 75.000 tahun silam.

BANGKAPOS.COM -- Berikut ini adalah gunung berapi paling berbahaya di Indonesia, yang bisa menjadi ancaman warga setiap waktu. 

Diketahui, gunung berapi atau gunung api atau vulkan secara umum merupakan sistem saluran fluida panas atau batuan dalam wujud cair atau lava yang memanjang.

Mulai dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi, sampai ke permukaan bumi.

Termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.

Nah ada istilah Ring of Fire, mungkin tidak asing di kepala Anda, merujuk wilayah pegunungan berapi yang membentang di Pasifik termasuk Indonesia.

Baca juga: Inilah Suku Oni, Kelompok Manusia Kerdil Tinggal di Hutan Indonesia, Mau Keluar Jika Dipancing Ini

Baca juga: Kolektor Buka Rahasia Penjual, Harga Uang Koin Rp100 Rumah Gadang Bukan 100 Juta, Cuma Segini Lho

Baca juga: Obat Kolesterol Simvastatin Tanpa Resep Dokter, Tapi Sosok Ini Punya Resep Lain yang Perlu Ditiru

Baca juga: Suku Oni ini Tingginya Hanya 70 Cm, Tinggal di Hutan Indonesia, Mau Keluar Jika Dipancing Ini

Gunung-gunung berapi ini ada di Samudera Pasifik dan menjadikan wilayah sekitarnya menjadi wilayah yang rentan mengalami gempa bumi.

Ring of Fire atau Cincin Api ini mendominasi wilayah Samudera Pasifik, dan di daerah ini terdapat setidaknya 450 rangkaian gunung berapi aktif dan tidak aktif berbentuk setengah lingkaran atau tapal kuda di sekitar Lempeng Laut Filipina, Lempeng Pasifik, Juan de Fuca dan Lempeng Cocos serta Lempeng Nazca.

Karena menjadi wilayah bertemunya banyak lempeng maka ada banyak aktivitas seismik di wilayah tersebut.

Sekitar 90% dari semua gempa bumi terjadi di dalam wilayah Cincin Api, yang artinya kehidupan manusia yang tinggal di wilayah ini secara terus-menerus berada di dalam bayang ancaman.

Termasuk Indonesia, negara-negara yang berada di wilayah Cincin Api antara lain Filipina, Malaysia, Jepang, Australia dan Selandia Baru, Papua Nugini.

Serta negara-negara kepulauan lain seperti Kepulauan Solomon, Fiji dan banyak lagi di negara di daerah Melanesia, Mikronesia, Polinesia, dan terus mencapai pesisir barat Amerika Utara dan Selatan.

Walaupun begitu tingkat ancaman dan kerentanan di masing-masing wilayah berbeda-beda, tergantung pada faktor lokal seperti kedekatan dengan pusat gempa, baik di darat maupun di laut, serta standar perumahan.

Begitu banyak gunung berapi di Cincin Api karena lempeng tektonik bergerak tanpa henti di atas lapisan bantuan yang sebagian padat dan sebagian cair atau disebut juga mantel bumi.

Baca juga: Video Maria Vania Bikin Billy Syaputra Aduh Aduh hingga Ah Ah Viral, Berdurasi 17 Menit

Baca juga: Bripda Randy, si Oknum Polisi yang Hamili Mahasiswi Mojokerto Kini Jadi Tersangka dan Ditahan

Baca juga: Wanita ini Curiga Bantal Suami Penuh Lubang, Trik Licik Suami Malah Terungkap, Simpan Ini di Bantal

Baca juga: Bacaan Doa Pagi Hari Pembuka Rezeki Sesuai Ajaran Nabi, Amalkan Setiap hari

Kemudian ketika lempeng bertabrakan atau bergerak terpisah, bumi pun akan ikut bergerak.

Pergerakan ini menimbulkan gunung berapi contohnya pegunungan Andes di Amerika Selatan dan pegunungan Rocky di Amerika Utara.

Berikut ini adalah daftar gunung api paling berbahaya dan mematikan di Indonesia, yang dilansir Intisari dari dw.com.

Gunung Tambora, Indonesia

Perjalanan menuju dasar kaldera Gunung Tambora melalui jalur Doro nCanga di Dompu, NTB, 24 Agustus 2014. (KOMPAS.com / FIKRIA HIDAYAT)

Gunung Tambora meletus tahun 1815 di Sumbawa memuntahkan jutaan kubik meter material ke atmosfer, menyebabkan Eropa di tahun 1816 mengalami tahun tanpa musim panas.

Baca juga: Pose Seksi Gisel saat Tampil Modis dalam Balutan Kain Etnik Bernuansa Hitam, Pakai Sehelai Kain

Surat dalam Alquran ini Jika Dibaca Setiap Hari akan Membuat Allah Mencintainya, Dijamin Masuk Surga

Sedikitnya 92.00 orang tewas akibat erupsi, dan 100 ribu korban lain tewas di Eropa dan AS akibat kelaparan karena gagal panen yang terjadi karena letusan Tambora menyebabkan musim dingin yang panjang.

Gunung Krakatau

Anak Gunung Krakatau (Tribun Bali)

Letusan Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883 yang menyemburkan material ke atmosfer sampai ketinggian 20 km, dan debu vulkaniknya menyebar ke seluruh dunia dan erupsi tersebut memicu tsunami dahsyat.

Baca juga: Bripda Randy & Mahasiswi Mojokerto yang Bunuh Diri Ternyata Pacaran sejak 2019, ini Awal Bertemunya

Baca juga: Faye Simanjuntak, Cucu Luhut yang Kritik Mensos Risma Ternyata Miliki Segudang Prestasi di Usia Muda

Baca juga: Beginilah Reaksi Kapolri Soal Sindiran Polisi Diganti Satpam BCA hingga Tagar Percumalaporpolisi

Dentumannya terdengar sampai ke Mauritius yang jaraknya 4800 km.

Letusan ini mencatat 36 ribu orang meninggal, dan dari bekas kalderanya muncul gunung Anak Krakatau.

Gunung Kelud

Beberapa wisatawan, Selasa (11/3/2014), melihat kawasan sekitar kawah Gunung Kelud dari jarak sekitar 4 kilometer di jalan utama menuju kawah di Desa Sugihwaras, Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Sejak Sabtu pekan lalu, Pemerintah Kabupaten Kediri membuka obyek wisata Kelud meskipun masih dalam radius terbatas 3 kilometer dari kawah. (Kompas.com)

Sebelum terjadi erupsi gunung Kelud tahun 2014, gunung tersebut pernah mengalami letusan pada 19 Mei 1919 yang menghancurkan lebih dari 100 desa dan menewaskan sedikitnya 5000 orang.

Baca juga: Segera Singkirkan, Ternyata Inilah Benda-benda Penghalang Rezeki Masuk ke Rumah

Ketika erupsi, 38 juta kubik meter air dilontarkan dari danau kawah.

Erupsi tahun 2014 juga membuat kerusakan signifikan dari Blitar sampai ke Yogyakarta.

Gunung Merapi

Kondisi Gunung Merapi yang difoto dari kawasan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (18/11/2020). (Tribun Jogja/Hasan Sakri Ghazali)

Gunung Merapi di dekat Yogyakarta yang berpopulasi padat terkenal sebagai gunung api paling aktif dalam beberapa dekade terakhir ini.

Erupsi yang terjadi tahun 1930 tercatat menelan korban terbanyak, 1.300 tewas.

Letusan tahun 2010 yang merupakan erupsi terhebat sejak 1872 menewaskan sedikitnya 350 orang.

Baca juga: Nagita Slavina Mendadak Sewot Dapat Pertanyaan Sensitif ini dari Ashanty: Gak Kepikiran!

Baca juga: Daftar Besaran Tunjangan ASN Setelah Dinaikkan Presiden Jokowi

Baca juga: Uang Koin Rp 50 Komodo Tahun 1997 Seperti ini Dicari! Dibayar Rp 2,5 Juta, Hubungi Nomor WA Ini

Gunung Toba

Gunung Toba di Pulau Samosir dengan bentangan indah Danau Toba.

Danau Toba (Garuda-indonesia.com)

Gunung Toba adalah gunung berapi raksasa aktif terletak di provinsi Sumatra Utara dan diperkirakan meletus terakhir sekitar 74.000 tahun lalu.

Sebelumnya Gunung Toba pernah meletus tiga kali, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber.

Letusan pertama terjadi sekitar 800 ribu tahun lalu.

Letusan ini menghasilkan kaldera di selatan Danau Toba, meliputi daerah Prapat dan Porsea.

Letusan kedua yang memiliki kekuatan lebih kecil, terjadi 500 ribu tahun lalu.

Letusan ini membentuk kaldera di utara Danau Toba.

Baca juga: Bacaan Lengkap Doa untuk Orang Meninggal Dunia Laki-laki dan Perempuan Beserta Artinya

Baca juga: Putus dari Raffi, Artis Cantik Ini Dinikahi Pengusaha Tajir, Penampilan Barunya Bikin Melongo

Baca juga: YLBHI Minta Presiden Jokowi Introspeksi soal Polisi Sowan ke Ormas: Dia yang Mencontohkan

Tepatnya di daerah antara Silalahi dengan Haranggaol.

Dari dua letusan ini, letusan ketigalah yang paling dashyat.

Letusan ketiga 74.000 tahun lalu menghasilkan kaldera, dan menjadi Danau Toba sekarang dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Gunung Toba ini tergolong supervulkan.

Hal ini dikarenakan Gunung Toba memiliki kantong magma yang besar yang jika meletus kalderanya besar sekali.

Volcano biasa rata-rata kalderanya ratusan meter, sedangkan Supervolcano dapat mencapai puluhan kilometer.

Yang menarik adalah terjadinya anomali gravitasi di Toba.

Menurut hukum gravitasi yang dikutip dari wikipedia antara satu tempat dengan lainnya akan memiliki gaya tarik bumi sama bila mempunyai massa, ketinggian dan kerelatifan yang sama.

Jika ada materi yang lain berada di situ dengan massa berbeda, maka gaya tariknya berbeda.

Bayangkan gunung meletus. Banyak materi yang keluar, artinya kehilangan massa dan gaya tariknya berkurang. Lalu yang terjadi up-lifting (pengangkatan). Inilah yang menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

Kini, Gunung api raksasa (supervolcano) bersemayam di bawah Danau Toba (Kaldera Toba). Setelah meletus hebat, Kaldera Toba tertutup bebatuan beku. Air kemudian mengisi kaldera hingga membentuk danau.

Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia di muka bumi saat itu.

(*/ BangkaPos.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dan Tribun-Medan.com.

Berita Terkini