Cara Mengubur Ari-ari yang Benar Menurut Islam, Diberi Lampu atau Tidak? Simak Penjelasan Buya Yahya

Penulis: Widodo
Editor: Dedy Qurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buya Yahya

"Dan kita ingat ketidakbagusan orang tersebut," bebernya.

Misalkan namanya Salman, namanya bagus dan disaat orang memberi namanya Salman karena ingat Salman Alfarizi maka itu bagus.

Lanjut Buya Yaya, berbeda lagi dengan nama Salman yang diberikan tapi bukan mencontohkan Salman Alfarizi maka tersesat nama tersebut.

Buya Yahya menyarankan bagi orang tua tahu arti dan tahu seperti apa nama yang akan diberikan kepada anaknya yang baru lahir.

"Jadi memberikan nama itu disamping kita mengerti artinya dan tau punya nama itu seperti apa," sarannya.

Dia menyebutkan, sebuah nama adalah doa baginya kelak.

Sebaiknya memberikan nama yang bermakna baik.

Lalu Buya Yahya melanjutkan jika ada rezeki sunnah Akikah kalau anak laki-laki dua ekor kambing dan anak perempuan satu saja.

"Kemudian setelah itu harus Anda sadari bahwasannya tidak berdua lagi dengan istri tetapi ada orang ketriga," lanjutnya.

Jadi mulailah dan jadikan kehadiran anak tersebut untuk memolesi segala kebaikan.

"Contohnya zikir semakin banyak, tahajud semakin ditingkatkan," sarannya.

Baca juga: Berdosakah Uang yang Ditemukan di Jalan Disedekah ke Masjid? Ini Hukumnya Kata Buya Yahya

Selain itu bentuk pendidikan kepada anak seperti pendengarkan di telinga anak Anda kalimat yang mulia.

Lalu selanjutnya pastikan apa yang dimakan anak Anda adalah rezeki yang halal.

Mendengarkan yang baik dan memakan dari sumber halal itulah yang menjadi anak dibanggakan Rasulullah SAW.

Kemudian dikhitan mungkin lebih mudah di usia-usia masih kecil.

"Semoga Allah menjadikan anaknya ulama Rasulullah SAW yang membanggakan," ucapnya.

(Bangkapos.com/Widodo)

Berita Terkini