Doa

Bacaan Doa Mustajab di Sepertiga Malam dan Zikir Penentram Hati 'Hasbunallah Wanikmal Wakil'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi berdoa

Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran yang berbunyi:

فَادْعُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Atinya: “Maka berdoalah (sembahlah) Allah Ta’ala dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukai(nya)” (QS. Ghaafir [40]: 14).

- Kedua, berdoa kepada Allah Ta’ala dengan sepenuh hati.

Saat melantunkan doa Sholat Tahajud dan Witir hendaknya menghadirkan hatinya untuk benar-benar dikabulkan oleh Allah SWT.

Tidak berdoa dengan hati yang lalai dan berpaling, sehingga hanya menggerakkan lisannya saja, sedangkan hatinya berpaling memikirkan yang lainnya.

Hal ini sebagaimana keterangan dalam hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالإِجَابَةِ، وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لَاهٍ

Artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa tersebut akan dikabulkan. Dan ketahuilah, sesungguhnya Allah Ta’ala tidaklah mengabulkan doa dari hati yang lalai dan berpaling” (HR. Tirmidzi no. 3488 dan Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 1/493).

- Ketiga, hendaknya berdoa kepada Allah Ta’ala dengan menyebutkan nama dan sifat Allah Ta’ala.

Misalnya yaa Rahmaan, yaa Rahiim, yaa Allah, dan sebagainya.

Penjelasan mengenai dianjurkannya melafazkan Asmaul Husna saat berdoa termasuk dalam doa Sholat Tahajud dan Witir tersebut sebagaimana keterangan firman Allah SWT dalam Alquran yang berbunyi :

وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ

Artinya: “Hanya milik Allah asmaa-ul husna. Maka mohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya” (QS. Al-A’raf [7]: 180) .

- Keempat, mencari waktu-waktu yang merupakan waktu istimewa terkabulnya doa.

Nah, terkait ini, melafazkan doa Sholat Tahajud dan Witir jadi waktu utama, lantaran sepertiga malam adalah waktu terbaik untuk berdoa.

Penjelasan mengenai syarat dikabulkannya doa, termasuk doa setelah sholat Tahajud agar cepat dikabulkan oleh Allah SWT di laman Muslim.or.id tersebut bisa dilihat di link berikut (klik link ini)

Dzikir Setelah Sholat Tahajud

Berikut beberapa lafaz bacan dzikir setelah Sholat Tahajud yang bisa diaplikasikan.

Bisa dimulai dengan membaca Istighfar alias doa memohon ampunan dengan lafaz sebagai berikut:

Astagfirullaahal azhim wa atuubu ilaiih

Artinya: “Kami memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya”

Lalu dilanjutkan dengan bacaan dzikir setelah sholat Tahajud sebagai berikut :

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullôhal ‘azhîm alladzî lâ ilâha illâ huwal hayyul qoyyûm wa atûbu ilaih.

Artinya: “Saya memohon kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada tuhan selain Dia Yang Hidup dan Berdiri dan saya bertobat kepada-Nya.”

Bisa dilanjutkan dengan bacaan kedua yang berbunyi :

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَااسْتَطَعْتُ أَعُوْذُُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْت

Allahumma Anta Robbi, Laa Ilaaha Illa Anta, Khalaqtani wa ana abduKa, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, Audzubika min syarri maa shona’tu, Abu’u laka bi ni’matiKa ‘alaiyya wa abu’u laKa bidzanbi faghfirlii fainnahu laa yaghfiru dzunuuba illa Anta.

Artinya: “Ya Allah! Engkaulah Rabbku, Tak ada Tuhan yang berhak disembah selainMu, Engkaulah Yang menciptakanku, dan aku adalah hambaMu, aku berada di atas ikatan dan janjiMu selama aku mampu, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan yang aku perbuat, aku mengakui kepadaMu atas nikmatMu kepadaku, dan aku juga mengakui kepadaMu dosa-dosaku, maka ampunilah aku karena sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau,''

Zikir penentram hati

Selain zikir di atas terdapat zikir lainnya yang bisa diamalakan saat sholat tahajud.

Adapun Amalan zikir ini cocok diamalkan untuk menentramkan hati.

Zikir Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir merupakan satu di antara zikir populer yang diamalkan umat muslim.

Zikir dalam ajaran Islam terdiri dari berbagai macam. Inti zikir adalah memuji keagungan Allah SWT.

Di antara zikir yang dikenal adalah kalimat Hasbunallah Wanikmal Wakil Nikmal Maula Wanikman Nasir.

Artinya : "Cukuplah Allah sebagai penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baik pelindung"

Zikirnya pendek, namun mengandung makna yang sangat luar biasa.

Dihimpun Bangkapos.com dari berbagai sumber, zikir ini cocok diamalkan sebagai penentram hati ketika seseorang sedang gundah gulana, diliputi suka duka dan cobaan silih berganti serta ketika berhadapan dengan kesulitan dan ancaman.

Dengan melantunkan zikir ini diharapkan menjadi penolong, hati seorang menjadi tenang, kuat dan berani menghadapi tantangan.

Allah SWT berfirman dalam Quran surat Ali Imran ayat 173 bahwa kalimat zikir Hasbunallah Wanikmal Wakil diucapkan umat Islam ketika sedang dihadapkan dengan kesulitan berupa peperangan.

اَلَّذِيْنَ قَالَ لَهُمُ النَّاسُ اِنَّ النَّاسَ قَدْ جَمَعُوْا لَكُمْ فَاخْشَوْهُمْ فَزَادَهُمْ اِيْمَانًاۖ وَّقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Artinya: (Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, 'Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka,' ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, 'Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.'

Al-Quran menyebut bahwa manusia itu akan diuji dengan perasaan gelisah, orang-orang yang beriman akan tetap percaya kalau Allah Subhanahu wa Ta'ala selalu bersamanya sehingga perasaan galau dan gelisah dapat teratasi.

Kepasrahan mereka menerima takdir Allah Swt, membuat jiwa lebih sabar dan tenteram dalam menghadapi cobaan kerasnya kehidupan.

Dengan selalu membacanya maka hati akan senantiasa dekat dengan sang Pencipta, memiliki perasaan yang sangat peka terhadap keadaan sekitar, sehingga terhindar dari berbagai kemungkinan buruk dan kejahatan yang akan dilakukan orang lain terhadapnya.

(*)

Berita Terkini