Kisah Mulkan Pengrajin Dambus di Pangkalpinang: Dari Iseng Bikin Hingga Diminati Sampai Luar Negeri

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Mulkan (54), pengrajin dambus di Pangkalpinang

Uniknya, meski Mulkan tak begitu mahir bermain dambus tetapi dia mampu menyetel sendiri dambusnya itu hingga bisa menghasilkan suara yang pas.

"Dambus ini memang dawai petik mirip gitar, tapi beda sama gitar, dia (dambus) nggak punya grip (fret), jadi harus betul-betul masang senarnya dan pakai feeling saat menyetelnya," kata Mulkan.

Soal harga, dambus buatan Mulkan dijual bervariasi tergantung dari jenis kayu dan ukurannya, mulai Rp 1,5 juta-Rp 3 juta.

Mulkan menerima berbagai custom dambus sesuai pesanan konsumen, dari mulai dambus yang bisa dimainkan hingga miniatur dambus yang hanya berfungsi sebagai pajangan.

Semua pembuatan dambus Mulkan umumnya menggunakan kayu nangka. Ia hanya membuat dari kayu lain seperti luday dan jelutung hanya jika ada yang memintanya.

Ada alasan mengapa pria kelahiran 19 Agustus 1968 itu lebih memilih mengenakan kayu nangka.

"Yang paling mahal pakai kayu nangka, karena bahannya lebih bagus, kuat dan lebih tahan lama dibanding jenis kayu lainnya," beber Mulkan.

Tapi kini, mencari kayu nangka sudah tak segampang dulu, hingga Mulkan harus pandai-pandai mendapatkan kayu nangka sebagai bahan utama membuat dambus.

"Kalau dulu nyari kayu nangka itu mudah, sekarang di Pangkalpinang udah susah nyarinya, saya harus ke kampung-kampung dulu, itu pun kalau ada juga udah punya orang jadi harus bayar," imbuhnya.

Hal yang paling susah menurut Mulkan dalam proses pembuatan dambus bukanlah saat membuat body dambus atau menyetel senarnya, melainkan ketika membuat bentukan kepala rusa.

Sebagai informasi kepala rusa telah menjadi ciri khas tersendiri dalam alat musik dambus.

"Bikin kepala atau tanduk rusa yang paling sulit dan lama, karena betul-betul harus telaten, bentukan tanduknya harus seimbang," jelas Mulkan.

Dapat apresiasi pemerintah

Sejak beberapa tahun terakhir Mulkan mengakui cukup merasakan apresiasi dari pemerintah terkait dambus buatannya.

Di bantu instansi terkait, dambusnya tak cuma dia jual sendiri lewat galerinya melainkan didistribusikan juga di sejumlah tempat oleh-oleh di Pangkalpuiang.

Halaman
1234

Berita Terkini