BANGKAPOS.COM, BANGKA - Nasib honorer di Bangka Belitung saat ini tergantung. Tak hanya terancam berhenti kerja, kini, gaji yang harus dinikmati belum masuk ke rekening mereka.
Kondisi ini selalu dirasakan para honorer yang bekerja di instansi pemerintah.
Lambatnya pembayaran gaji ini diungkapkan Alfarisy (24), seorang honorer di Kabupaten Bangka Tengah.
Saat mengecek saldo di rekeningnya pada bulan Januari 2023 ini ternyata gajinya belum masuk juga padahal sudah hampir akhir bulan.
Padahal menurut dia, biasanya gaji honorer diterima pada awal bulan, beberapa hari setelah pencairan gaji Aparatur Sipil Negeri (ASN).
"Biasanya gaji kami itu setiap tanggal 7 hingga 10, sekitar seminggu setelah gaji PNS di tanggal 1," keluh Alfarisy saat curhat dengan Bangkapos.com, Kamis (26/1/2023).
Meski gaji yang ditunggu-tunggu itu tidak genap Rp2 juta, namun bagi Alfarisy itu adalah hak yang memang sudah sepatutnya dia terima.
Diakuinya, pencairan gaji honorer di Bangka Tengah itu memang tanpa ada pemberitahuan apapun. Maka dari itu, dirinya berulang kali mengecek saldo rekeningnya dan berharap sudah bertambah.
"Kadang-kadang kalau udah cair, teman yang ngasih tahu. Tapi sampai tanggal 26 sekarang ini belum ada juga," keluhnya.
Diketahui, Bangka Tengah memiliki sekitar 2.000 lebih tenaga honorer atau yang disebut juga Pegawai Kontrak Kegiatan (PKK).
Ada beberapa honorer di sejumlah OPD yang sudah menerima gaji, namun ada juga yang belum.
Tunggu Pengajuan OPD
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bangka Tengah, Cherlini mengungkapkan bahwa BPKAD menunggu pengajuan dari setiap OPD.
Pasalnya, pihaknya tidak bisa mencairkan gaji PKK tersebut jika belum ada Surat Perintah Membayar (SPM) dari OPD yang bersangkutan.
"Kalau tidak ada SPM, kami tidak bisa melakukan pembayaran karena memang setiap dinas pengajuannya berbeda-beda," ungkap Cherlini.
Dia mengatakan, saat ini sudah ada banyak PKK yang menerima gaji karena pihaknya sudah menerima SPM dari OPD terkait.