Akhirnya, saat ramadhan tiba, kebiasaan buruk itu tak juga berubah, sehingga ramadhan tak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.
Tetap melakukan maksiat di bulan Ramadhan Padahal selama bulan ramadhan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan Allah SWT.
Bagi orang yang beriman, kedatangan bulan suci Ramadhan adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.
Namun ada juga golongan manusia yang merugi selama builan suci Ramadhan.
1. Bulan Ramdhan dianggap bulan biasa.
Orang yang merugi adalah orang yang menganggap bulan ramadhan adalah bulan bias tidak berbeda dengan bulan-bulan lainnya.
Hingga bulan ramadhan berlalu dirinya tidak merasakan manfaat dan sitimewanya puasa di bulan ramadhan.
Parahnya lagi orang tersebut tidak bersegra melakukan kebaikan dan amalan yang baik, padahal pahala di bulan suci ramdhan dilipatgandakan.
2. Hanya sebatas menahan lapar dan dahaga.
Orang merugi lainnya adalah, mereka yang hanya menahan perut dari makan dan minum saja.
mereka tidak merasa bersalah dan berdosa ketika melakukan kemungkaran, mengunjing, menyebar fitnah, menghina yang bias dilakukan di luar Ramadhan.
Baca juga: Tips Berhubungan Suami Istri Ketika Puasa Ramadhan, Serta Kapan Waktu yang Tepat
Kebiasaan itu tidak berubah selama bulan ramadhan, sehingga tidak membawa pengaruh bagi kehidupannya sehari-hari.
Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan amalan dusta, maka Allah tidak butuh dengan makanan dan minuman yang ditinggalkannya (puasa).” (HR. Bukhari).
Rasulullah Saw bersabda: “Puasa itu hanya meninggalkan makanan dan minuman. Akan tetapi, puasa itu ialah meninggalkan perkataan sia-sia dan kotor.” (HR. Ibnu Hiban).
3. Tidak memanfaatkan waktu di bulan Ramadhan.