BANGKAPOS.COM - Kurang satu bulan lagi umat Islam di Indonesia akan merayakan hari raya Idul Adha 1444 H.
Tahun ini momen yang akrab disebut sebagai lebaran haji jatuh pada bulan Juni 2023. Meski begitu pemerintah baru akan melakukan sidang isbat, sidang penentuan kapan jatuhnya lebaran Idul Adha 2023 pada 18 Juni 2023.
Baca juga: Siapa Michael Wahr, Bule Australia yang Nikahi Adinia Wirasti, Ini Pekerjaannya Selain Aktor
Baca juga: Baim Wong Beri Kabar Paula Verhoeven Keguguran, Gagal Naik Haji Tahun Ini
Meski begitu, Muhammadiyah sudah lebih dulu menetapkan kapan Idul Adha 2023. Melalui maklumat Pimpinan PP Muhammadiyah terkait penetapan hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1444 Hijriah di Kantor PP Muhammadiyah pada Yogyakarta, (6/2).
Disebutkan jika hasil hisab dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1444 Hijriah jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023 dan 1 Syawal atau hari raya Idul Fitri pada Jumat, 21 April.
Sementara 1 Zulhijah ditetapkan Senin, 19 Juni sehingga hari raya Idul Adha jatuh pada Rabu, 28 Juni 2023.
Hasil hisab dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah pun artinya berbeda dari kalender 2023 berdasarkan SKB 3 Menteri yang menetapkan libur nasioanl Idul Adha 2023 pada Kamis, 29 Juni 2023.
Mengenai hal itu, Sekretaris Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengusulkan agar libur Idul Adha 1444 H menjadi dua hari.
Dia menjelaskan keputusan penetapan Idul Adha 2023 berdasarkan kriteria Hisab Hakiki Wujudul Hilal.
Abdul Mu'ti juga mengungkapkan adanya potensi perbedaan terkait perhitungan tinggi hilal antara Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dengan Kemenag.
Ia menjelaskan perbedaan tersebut karena tinggi hilal menurut perhitungan Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, tinggi hilal kurang dari tiga derajat pada 29 Zulkaidah 1444 H.
Perbedaan ini, kata Abdul Mu'ti, membuat kemungkinan sidang Isbat versi Muhammadiyah akan menetapkan Idul Adha 1444 H jatuh pada Kamis (29/6/2023).
Dengan kemungkinan tersebutlah, Abdul Mu'ti mengusulkan agar pada Rabu (28/6/2023) ditetapkan menjadi hari libur nasional guna warga Muhammadiyah dapat melaksanakan salat Id.
Selain itu, usulan tersebut juga berkaca dari pengalaman sebelumnya ketika banyak anggota Muhammadiyah yang berstatus sebagai PNS dan ASN harus berangkat ke kantor ketika salat Id digelar.
Adapun usul ini disampaikan Abdul Mu'ti di depan Wakil Wali Kota Solo, Teguh Prakosa saat acara Pengukuhan Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan 'Aisyiyah Kota Solo Periode 2022-2027 di Wisma Batari, Solo pada Rabu (7/6/2023).
"Jadi liburnya dua hari, yaitu tanggal 28 atau 29 Juni 2023. Saya kira yang pegawai negeri setuju itu. Ini usul Pak Wakil Wali Kota karena pernah ada warga Muhammadiyah yang menjadi ASN tidak ikut lebaran (Idul Adha) karena harus pergi ke kantor," kata Mu'ti dikutip dari laman Muhammadiyah.