BANGKAPOS.COM - Inilah kisah Muhammad Afif (19) dan Yasirli Amri (21), dua dari sejumlah pendaki Gunung Marapi yang terjebak saat erupsi pada Minggu (3/12/2023).
Muhammaf Afif menyebut terjadi hujan batu saat erupsi Gunung Merapi terjadi.
Namun hujan batu itu tak mengenai mereka.
Muhammad Afif adalah pendaki Gunung Marapi saat erupsi dan diketahui sudah berhasil selamat.
Sementara Yasirli Amri yang diketahui adalah mahasiswa Politekni Negeri Padang, masih hilang dan terus dicari.
Detik-detik Gunung Marapi, di Sumatera Barat, Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB diceritakan oleh beberapa pendaki yang selamat.
Dua di antaranya adalah Muhammad Afif (19) da Zhafirah Zahrim Febriana (19).
Mereka mengalami situasi menegangkan, tiba-tiba terjadi hujan batu dan abu yang mengerikan.
Muhammad Afif Sebut Ada Hujan Batu Saat Erupsi Terjadi
Muhammad Afif menceritakan, ia dan dua temannya, Lingga Duta Andrefa (19) dan Muhammad Faith Ewaldo (19) selamat dari letusan Gunung Marapi.
Ia mengetakan saat itu ia dan kedua temanya naik atau mulai mendaki ke Gunung Marapi pada Minggu sekitar pukul 11.00 wib.
Mereka memutuskan untuk mendaki setelah melihat dan mengetahui kondisi cuaca yang cerah dan aman.
"Saat itu, situasi masih aman dan lancar dan cuaca cerah," kata Afif, Senin (4/12/2023), dilansir Kompas.com.
Baru saja tiba di dekat pintu angin Gunung Marapi, sekitar pukul 15.00 WIB, tiba-tiba terdengar suara gemuruh yang sangat keras seperti suara pesawat tempur yang tengah melintas.
Bersamaan dengan itu, kondisi tanah saat itu bergetar hebat seperti gempa bumi.
Afif dan kedua temannya pun terdiam sesaaat kaget dengan kejadian tersebut.