Viral

Viral Kisah Guru Honorer 18 Tahun Mengabdi Dipecat Via WhatsApp, Kepsek Sebut Pemalas, 4 Bulan Absen

Penulis: M Zulkodri CC
Editor: Teddy Malaka
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Verawati guru SD Inpres Karo, Kabupaten Bima yang dipecat hanya melalui pesan WhatsApp. Padahal dirinya sudah mengabdi di sekolah tersebut selama 18 tahun. (ist)

Karena alasan itu juga, perempuan paruh baya ini tak segan menuding ada kecurangan dalam proses seleksi PPPK di Kota Sungai Penuh, Jambi.

Lewat akun Facebook-nya, ia memposting peristiwa yang dialaminya.

Sembari menangis ia menceritakan kisah pahitnya itu melalui video.

Curhatan ibu satu anak ini akhirnya viral. Ia mengaku tidak lolos dalam tes PPPK 2023 tahap II yang berlangsung di Jambi pada 21 November 2023.

Dalam postingannya di Facebook, Epi Sartika juga menjawab beberapa komentar netizen.

"assallamualaikum.wr.wb bapak/ibuk BKPSDM Kota Sungai Penuh Apa dasar nilai yang di nilai hingga nilai yang tinggi bisa jadi rendah dan yang nilanya rendah bisa lolos pppk moho klarifikasinya bapak/ibuk Dinas Pendidikan Kota Sungai Penuh rasa tak puas saya pribadi menerima hasil pengumuman ini," tulis Epi Sartika, dikutip dari TribunJatim.com, Selasa (2/1/2024).

Dalam postingan itu seorang netizen berpendapat soal kecurangan.

"Pengumumannya masih manual dan nilainya tidak dicantumkan, kecurangan nya sdh kelihatan jelas," tulis akun Citra Kimberly.

Epi Sartika pun memberi balasan.

"begictulah bentuk kecurangan di kota sungai penuh," balas Epi Sartika.

Lalu akun Via Hatmi Ningsih berpendapat bahwa ini masalah umur dan orang dalam.

"telah dibutakan dengan uang," balas Epi Sartika menanggapi.

Sementara itu dalam postingannya yang lain, Epi Sartika mengunggah video sembari menangis.

"Aku ndak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai?" kata guru honorer tersebut.

"Sampai sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” sambungnya sambil menangis.

Halaman
1234

Berita Terkini