BANGKAPOS.COM - Kondisi anemia atau kurang darah pada seseorang tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi. Ada kelainan tertentu yang dapat menyebabkan kondisi kurang darah, seperti anemia aplastik.
Lantas apa penyebab penyakit anemia aplastik?
Anemia aplastik adalah kondisi kurang darah karena sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah baru yang cukup.
Mengutip Mayo Clinic, kondisi ini membuat penderita lelah dan lebih rentan terhadap infeksi serta pendarahan yang tidak terkontrol
Anemia aplastik adalah sebuah penyakit yang langka dan serius dan dapat berkembang pada usia berapa pun.
Terkadang, anemia aplastik bisa terjadi secara tiba-tiba atau secara perlahan dan memburuk seiring berjalannya waktu.
Anemia aplastik memang bukanlah penyakit genetik, namun bisa diwariskan.
Anemia aplastik yang bersifat genetik biasanya menyerang kalangan muda yang diturunkan dari keluarganya.
Meskipun sangat jarang terjadi, anemia aplastik yang berasal dari genetik cenderung lebih tinggi untuk terkena leukimia. Maka dari itu, dibutuhkan tes dan perawatan khusus.
Umumnya, anemia jenis ini menyerang imunitas tubuh yang disebabkan oleh virus, obat-obatan kimia, serta paparan cahaya radiasi jika sedang dalam perawatan kemoterapi bagi pasien kanker.
Penyebab Anemia Aplastik
Anemia aplastik menyebabkan terganggunya produksi sel darah merah, sel darah putih, serta keping darah (trombosit) dalam sumsum tulang belakang. Seringkali juga tidak disadari oleh para penderitanya.
Tentunya, gangguan kurang darah ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti berikut:
- Riwayat penyakit autoimun, dimana imunitas tubuh menyerang sel darah.
- Reaksi obat-obatan epilepsi dan nyeri sendi.
- Paparan sinar radiasi untuk kemoterapi.
- Penderita anorexia nervosa, gangguan makan yang berdampak pada kesehatan tulang.
- Virus lain seperti HIV, Epstein-Barr, herpes, hepatitis.
Gejala Anemia Aplastik
Gejala dari penyakit ini bergantung pada kondisi sel darah yang mengalami pengurangan.