Berbagai cara telah ditempuh XTC untuk mengubah stigma negatif. XTC memperketat tata tertib keanggotaan dan menjalin komunikasi dengan berbagai instansi, seperti polisi, TNI, termasuk pemerintah.
Ivan mengaku hingga kini masih ada segelintir orang yang berperilaku sebagai anggota geng bermotor.
Mereka terkadang mengatasnamakan XTC.Namun, pendiri XTC ini meyakinkan bahwa organisasinya sudah berubah.
Bahkan, pihak kepolisian pun sudah mengetahui mana kelompok XTC asli dan XTC palsu.
Sementara itu, XTC juga berdiri di Lampung.
XTC Lampung amat menjunjung solidaritas. Ormas yang satu ini mengibaratkannya seperti lebah.
Ketika diganggu, maka kawanan lebah lainnya akan membantu menyerbu.
Ditambahkan oleh penasihat XTC Lampung, Yohendrik, XTC Lampung bahkan tumbuh menjadi sebuah keluarga.
Karena memiliki kekeluargaan dan solidaritas yang kuat. Saat ini, jumlah anggota XTC yang ada di Lampung berkisar 250 orang.
Kemudian terbagi ke dalam beberapa divisi. Pertama, esport, yang menaungi game online.
Kedua, XTC fighting club, yang fokus pada olahraga tinju. Selanjutnya, XTC racing team, yang menangani bagian otomotif.
Menariknya, dari jumlah tersebut terdapat anggota XTC Lampung dari kalangan perempuan. Bahkan dijuluki sebagai Laser, alias ladies sexy road.
XTC Jadi Ormas
Masih dikutip dari TribunJakarta.com, seiring berjalannya waktu, XTC tak lagi menjadi sebuah geng motor.
XTC telah berubah menjadi sebuah organisasi masyarakat (ormas).
Ketua Umum XTC Indonesia, Donny Akbar, menjelaskan XTC Indonesia sejak tahun 2012 sudah menjadi organisasi yang berbadan hukum.
"Artinya XTC sekarang bukan lah sebuah kelompok atau organisasi liar dan bukan pula sebagai geng motor yang sering disebut oleh sebagian masyarakat kita. Dan pada tahun 2012 itu, sudah menjadi bukti bahwa pribadi-pribadi anggota STC Indonesia menginginkan sebuah perubahan besar ke arah jauh lebih baik," ujarnya kata Donny seperti dikutip dari Instagram pribadinya.
XTC Indonesia, lanjut Donny, telah menggelar musyawarah nasional pertamanya pada 24 dan 25 Agustus tahun 2019 di Bandung.
"Ini menjadi bukti, bahwa XTC Indonesia serius untuk melakukan perubahan. Karena acara tersebut tentunya membutuhkan uang yang sangat besar, dan kami tidak akan sia-siakan. Kami terus berjuang dan tetap berjuang untuk mencapai cita-cita organisasi," pungkasnya.
Sementara itu pendiri XTC, Ivan Rivky Kabira atau biasa dipanggil Mas Bon, mengatakan bahwa awalnya XTC Indonesia berada dalam Ikatan Motor Indonesia (IMI).
Ivan mengatakan XTC termasuk pelopor di dalam organisasi induk olahraga bermotor tersebut.
"Akhirnya sempat berubah bentuk menjadi OKP (Organisasi Kepemudaan) nah sekarang sudah terdaftar di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadi ormas," ujar Ivan seperti dikutip dari tayangan Youtube Nadya Ursulla.
Mas Bon mengklaim bahwa XTC kini menjadi ormas terbesar se-Indonesia untuk kelas komunitas.
"Karena lebih dari 25 provinsi, dari 37 provinsi di Indonesia," ujarnya.
Mas Bon lalu menceritakan bagaimana XTC tetap bertahan hingga kini.
Menurutnya, geng motor tersebut bisa bertahan karena kerap terlibat perkelahian antar geng motor lain.
"Untuk hidup geng ini, sampai hari ini, harus berantem. Kalau enggak berantem enggak ada XTC sampai hari ini. Gue enggak bucin loh (budak cinta), Gue enggak pernah ngapel-ngapel, kalau ngapel enggak ada XTC Indonesia," jelasnya.
Ia mengaku semasa mudanya aktif mengendarai motor sembari mencari lawan untuk diajak berkelahi.
(Bangkapos.com/TribunJakarta.com)