Sapi tersebut dimiliki oleh peternak di Polewali Mandar bernama Supranyoto.
Selanjutnya, ada sapi bernama Ciko yang berjenis Limosin dan memiliki berat 834 kg. Pemilik dari sapi tersebut adalah peternak bernama Ahmad.
Sementara sapi berasal dari Desa Campurjo bernama Gembul umur 5 tahun, jenis Simental dengan bobot 874 Kg milik peternak bernama Purwanto.
Sehingga jika ditotal, maka sekretariat presiden menyiapkan Rp408 juta untuk membeli keempat ekor sapi kurban tersebut.
Nantinya sapi kurban ini akan dikurbankan di sejumlah daerah di Sulawesi Barat.
"Harga empat sapi ini bervariasi berdasarkan bobotnya termahal itu kisaran. Rp123 juta, kalau yang tiga itu kisaran Rp 95 juta," ungkap Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian, Polman Samio kepada wartawan.
Dai mengungkapkan, empat sapi ini merupakan hasil survei lapangan setelah menerima arahan dari sekretariat presiden.
Empat sapi itu kata Samio akan dibayar langsung oleh utusan sekretariat presiden bertemu dengan peternaknya.
Samio menyebut kisaran harga sapi tersebut belum deal, namun dia memastikan patokan harganya Rp 123 juta dan Rp 95 juta
"Besok kita kunjungi sapi itu, kita juga mau melakukan pemeriksaan, nantinya akan ditinjau sekretariat presiden," katanya lagi.
Menurutnya empat sapi dari Kecamatan Wonomulyo terpilih sebagai hewan kurban presiden telah memenuhi syarat untuk diusulkan.
Belum lagi sapi tersebut merupakan hasil perawatan dari para peternak yang cukup terkenal di Wonomulyo.
Samio berharap empat sapi ini dapat memberikan banyak manfaat bagi warga saat kurban nanti Idul Adha 1446 hijriah.
Untuk diketahui, Idul Adha tahun ini, Prabowo akan menyembelih tujuh hewan kurban di Sulbar.
Empat sapi berasal dari peternak asal Polewali Mandar dan tiga sapi berasal dari Mamuju, Pasangkayu dan Majene.
Rencananya, sapi kurban presiden ini akan didistribusikan ke setiap kabupaten di daerah ini untuk disembelih.
(TribunSumsel.com/Laily Fajrianty) (Tribunnews/Kompas.com)